Kaya Narasi
KAYA NARASI
Makin kesini akhirnya semakin menyadari, bahwa bangsa yang kuat ini menjadi sedimikian lemah karena miskin narasi. Sebagian besar anak bangsa kehilangan narasi hidup, kekurangan narasi karir, gagap akan narasi kebangsaan, akhirnya hidup sekadar menunggu mati tanpa mampu memaknai.
Narasi bahwa setiap kerugian harus ditebus dan Allah pasti membantu, narasi itulah yang mendorong seorang Dewa Eka Prayoga membangun kerajaan bisnisnga.
Narasi bahwa dunia pemberdayaan memerlukan energi utama, bukan sisa, Narasi itulah menggerakan Kak Nirwana Tawil untuk menolak tawaran kembali menjadi profesional di perusahaan migas timur tengah, dan memilih jalan terjal pemberdayaan masyarakat.
Narasi bahwa makanan harus sehat dan memiliki kepastian halal, narasi itulah yang menggerakkan Redia Frisna Rista untuk membangun O'Chicken,fastfood halal organik sehat.
Narasi bahwa Qur'an harus hadir dekat dengan masyarakat, dengan berbagai variannya, Narasi itulah yang mendorong Kang Riza Zacharias untuk terus berjuang membangun Syamil Quran.
Narasi bahwa ummat bangkit dari Masjid, Narasi itulah yang menjadikan seorang Kiyai Luqmanulhakim Ashabul Yamin untuk mendedikasikan diri membangun Munzalan.
Narasi bahwa negeri ini akan memiliki manufaktur mesin yang handal, narasi inilah yang menbawa seorang Gesa Falugon untuk membangun industri hilir penjualan mesin Ramesia, dan secara bertahap merencakan produksi di sektor hulu.
Narasi bahwa dunia peternakan adalah masa depan ketahanan pangan, narasi inilah yang membuat seorang Teguh J Gumilang untuk serius menekuni dunia bioflok, membangun jejaring kolam, dan memikirkan sektor hulu bisnis lele
Narasi bahwa seluruh masalah hidup dapar diselesaikan oleh Allah, narasi inilab yang mentenagai seorang Rezha ReZha Rendy dalam membangun Pola Pertolongan Allah (PPA).
Narasi bahwa ummat Islam bisa lepas dari riba dengan syirkah, narasi inilah yang mendorong Kang Mas Bambang Setiyawan untuk membangun edukasi kerjasama syurkah di tubuh ummat.
Narasi bahwa UMKM seharusnya bersinergi kuat dengan pemerintah, narasi inilah yang mengilhami seorang Kang Achoey dalam meniti kerjasama dengan instansi pemerintahan di kabupaten Bogor.
Narasi bahwa dunia catering adalah masa depan bisnis yang bisa di scale up, narasi inilah yang terus memberi energi pada Ihwan Lubis dalam pertumbuhan Daily Cateringnya.
Narasi bahwa komunitas harus memiliki tempat pijak wadah pertemuan bersama, narasi inilah yang mendorong mas Bagus Hendra membangun Joglo Da'wah di cemani ngruki.
Narasi bahwa bahwa masjid seharusnya memiliki unit bisnis produktif, narasi inilah yang membuat seorang Irfan Nurmansyah Saleh mampu memimpin Munzalan Tijaroh Center.
Narasi bahwa infrastruktur kebutuhan pelayanan ummat dapat terselesaikan dengan wakaf, narasi inilah yang memberi inspirasi bagi seorang Adi Pratama Larisindo untuk membangun dunia wakaf di Indonesia.
Narasi bahwa aktivitas bisnis tidak bisa lepas dari pemaknaan ibadah kepada Allah, narasi inilah yang membuat Mas Saptuari Sugiharto membangun pola edukasi spritual dalam berbisnis.
Narasi bahwa pengusaha mengerjakan proyek Allah, dan biarlah Allah yang mengurusi bisnis kita, adalah sebuah narasi yang menggerakkan Jody Brotosuseno membangun Rumah Tahfidz Deresan Jogja dengan ribuan santri.
Narasi bahwa kekuatan sosial bersama dapat menyelesaikan banyak masalah yang ada, narasi inilah yang membuat AM Alfatih Timur membangun kitabisa dot com.
Narasi bahwa putra daerah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta batik harus menjadi identitas nasional, narasi inilah yang membuat Sally Giovanny dan Ibnu Riyanto membangun bisnis Trusmi di Cirebon hari ini.
Narasi bahwa membangun Bandara tidak harus memakai uang yang tersedia di anggaran, tetapi bisa dengan pendanaan multi pihak, narasi inilah yang menjadikan seorang Virda Dimas Ekaputra CEO BIJB mampu menyelesaikan pembangunan Bandara Kertajati dalam 2,5 tahun.
Narasi bahwa produk kosmetik halal nasional dapat bersaing dengan brand internasional, adalah narasi yang mendorong Harman Subakat dan Salman Subakat dalam membangun kekuatan bisnis Wardah.
Narasi bahwa sebaik-baik harta adalah yang bermanfaat untuk ummat, adalah narasi yang mengilhami seorang Ahmad Baidillah Thariq Barra, untuk menjadikan 80% area rumah beliau sebagai wadah pertemuan sosial bersama, dengan nama binaul ummah.
Narasi bahwa komunitas MLM bukanlah sekadar jualan berlapis, namun harus meningkatkan kualitas hidup member, adalah narasi yang mentenagai Dokter Andhyka Sedyawan dalam membangun KAT sebagai komunitas pertambahan kualitas hidup.
Narasi bahwa dunia training korporasi harus mendapatkan warna kesuksesan dan kemuliaan, adalah energi narasi yang mendorong Mas Jamil Azzaini dan Mas Indrawan Nugroho, dalam membangun KUBIK.
Narasi bahwa setiap orang berhak sukses, narasi inilah uang mentenagai seorang Iwan Susanto, yang memulai karir sebagai office boy, hingga menjadi pengusaha dengan ratusan tenaga marketing.
Narasi bahwa muslimah berhak maju dan berhasil, yang menggerakkan seorang Erlyanie Owner Berl, mantan Asisten rumah Tangga, mencapai pencapaian dengan Erl Cosmetic nya hari ini.
Narasi bahwa pemahaman branding yang benar dapat meningkatkan pertumbuhan kualitas bisnis UMKM, adalah narasi seorang Subiakto Priosoedarsono dalam dedikasinya ke dunia UMKM.
Narasi bahwa pengusaha muslim haruslah berjejaring maksimal, adalah hasrat narasi yang merangsang seorang Arif Yasir Rahman dalam membangun komunikasi ke semua pengusaha.
Narasi bahwa...
Narasi bahwa...
Narasi bahwa...
Narasi itulah yang mentenagai ribuan orang hebat dalam sejarah peradaban dunia, untuk melakukan hal besar, bekerja besar dan mencapai pencapaian yang besar.
Berkeliling ke setiap masjid...
Berbicara ke setiap forum...
Mendatangi setiap kota...
Berkomunikasi ke setiap tokoh...
Adalah usaha berbagi narasi gerak ke anak bangsa...
Saya menulis tentang pendidikan, agar sekiranya kita memiliki pola yang tepat dalam mendidik generasi.
Saya menulis tentang bonus demografi, agar kita memiliki narasi bahwa di 2030 nanti, kota memilili 190 jt tenaga produktif, hampir sekitar 66% dari total populasi negeri.
Saya menulis tentang potensi buruh migran Indonesia, dan juga kontibusi mereka pada negeri, agar kita memiliki narasi tentang strategi diaspora pekerja Indonesia.
Saya menulis tentang optimalisasi masjid, agar ratusan ribu masjid bergerak berbenah diri, kembali turun melayani jamaah secara maksimal, lewat pendekatan manajemen korporasi.
Saya menulis tentang pertanian, agar kemudian kita memiliki narasi akam masa depan pertanian di negeri ini.
Saya menulis tentang forum komunikasi caleg muda lintas 16 parpol, agar negeri ini memilki masa depan politik yang akur, solid, damai dan berpijak pada persaingan ide dan gagasan sebagai cara berkonflik bangsa modern.
Saya berbicara tentang revolusi strategi finansial, agar negeri ini memiliki narasi permodalan dari berbagai pendekatan, guna mendukung pertumbuhan swasta nasional UMKM-Besar.
Saya berbicara tentang ekosistem ekonomi, agar negeri ini memiliki narasi akan bagaimana seharusnya membagun regulasi ekonomi yang berpihak pada anak bangsa sendiri.
Saya berbicara tentang optimisme...
Saya berbicara tentang masa depan...
Saya berbicara tentang harapan...
Saya berbicara tentang kemajuan...
Saya berbicara tentang strategi kebangkitan...
Agar kita sebagai BANGSA memiliki NARASI sebagai arah gerak bersama...
Bergerak menuju INDONESIA yang punya HARGA DIRI sebagai bangsa BESAR dunia.
Bismillah...
Semoga Allah ijinkan... semoga Allah Ridho... semoga Allah tenagai.. semoga Allah lindungi...
Narator Bangsa,
Rendy Saputra
Posting Komentar