*Mitigasi Resiko Politik; Sebuah catatan yang mungkin bisa jadi inspirasi bagi Traveloka*

M.Tri Andika S.Sos., M.A

Melihat isu unistall atau gerakan boykot traveloka, membawa saya teringat kasus yang hampir mirip menimpa perusahaan Arla, sebuah perusahaan produk dairy asal Denmark, pada 2005.

Tahun 2005, dunia digegerkan dengan munculnya kartun Nabi Muhammad yang dimuat di Jyllands Posten dan Weekendavisen, sebuah koran di Denmark.

Singkat cerita, dimuatnya kartun Nabi di koran Denmark tersebut, selain memunculkan krisis diplomatik negara timur tengah dengan Denmark, juga memunculkan gerakan boykot produk-produk Arla di negara-negara timur tengah, seperti Libya, Beirut, Jordan, dan negara teluk lainnya.

Dampak dari boykot tersebut, produk arla tidak ada di supermarket dan toko toko lokal, banyak perusahaan Arla di timur tengah yang tutup, serta pekerja terpaksa di PHK.

Risiko yang Arla hadapi ini, sering disebut sebagai risiko politik.

Sebagai sebuah perusahaan, Arla harus bisa keluar dari masalah ini. Untuk mengurangi dampak kerugian yang lebih besar. Ada 3 upaya besar yang saya catat yang Arla lakukan dalam konteks mitigasi resiko politik.

Pimpinan Arla membuat pernyataan resmi secara terbuka, yang isinya kurang lebih;

A. Arla tidak ada hubungannya dengan pemuatan kartun Nabi.

B. Arla turut menyesali dan Meminta Maaf atas kejadian tersebut, meski Arla tidak terkait apapun dengan kartun Nabi tersebut.

C. Meski Arla perusahaan yg berasal dari Denmark, Arla Memahami kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat muslim di Timteng atas kasus kartun Nabi.

D. Menyatakan bahwa Arla berada pada posisi yang sama dengan sikap masyarakat Muslim, yakni menentang pemuatan Kartun Nabi sebagai bentuk upaya penistaan simbol agama.

-Arla melakukan safari kepada pemimpin-pemimpin umat Islam untuk menyampaikan dan mensosialisasikan sikapnya.

-Untuk meneguhkan komitmennya, Arla juga aktif dalam mensponsori kegiatan konferensi intelektual muslim dan kegiatan muslim timteng lainnya.

Dampaknya, kepercayaan masyarakat timteng berangsung memulih terhadap Arla. Dan Arla bisa hadir kembali di pasar Timteng.

Dari sini, saya melihat apa yang dilakukan Arla, barangkali bisa jadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan yg tengah menghadapi situasi boykot-memboykot, seperti Traveloka sekarang, untuk memitigasi bahkan keluar dari situasi krisis.**

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item