SALAH, TAPI MASIH DILAKUKAN TERUS, KENAPA?





Hati kecil orang yang melakukan dosa sebenarnya tahu, apa yang dilakukannya salah. Orang yang berdusta juga tahu bahwa ia salah saat berbohong. Orang yang berbuat zalim, sebenarnya juga tahu bahwa ada hak orang lain yang ia ambil. Lalu, mengapa mereka masih lakukan, padahal mereka tahu bahwa itu salah?

Jawabnya dijelaskan oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyah, dalam Ad Da wa Ad Dawa


من عقوبات الذنوب: أنّها تُضْعِف في القلب تعظيمَ الربّ جل جلاله

“Akibat dosa, membuat lemahnya hati dalam mengagungkan Allah Aza Wajalla”( Ibnul Qayyim Al Jauziyah (691H), Ad Da Wa Ad Dawa, 1/170).

Kerugian terbesar seorang hamba adalah saat sudah tidak ada lagi Allah dalam hatinya, itulah petaka yang paling meluluh lantakkan bangunan iman dan hidupnya. Saat Allah sudah tidak diingat, hatinya kosong dari cahaya Allah. Ia berpikir jauh dari Allah, ia bertindak diluar kontrol Ilahi. Ucapannya berbau kesombongan. Tindak tanduknya berbalut jumawa pada sesama.

Saat seorang hamba sudah lemah hatinya dari Allah, maka ia akan berpaling kepada selain Allah, meremehkan hal-hal yang diharamkan-Nya, apalagi melaksanakan hak-hak-Nya dalam beribadah, sholatpun dengan ia tinggalkan dengan satu alasan, malas!

Hampa jiwa terasa, saat Allah sudah ia tinggalkan, ia akan melakukan dosa terus dengan cara sembunyi dari pandangan manusia, ia akan cari tempat yang paling aman agar tak diketahui aparat keamanan atau CCTV. Tapi sayang seribu sayang, ia lupa pada Allah yang Maha Mengawasi setiap gerak-gerik hamba-Nya, bukan hanya gerak lahiriyah, sampai gerak hatipun Allah tahu.

Semakin jauh dari Allah , ia semakin akan lemah. Semakin melanggar yang diharamkan Allah, semakin ia akan gundah, mulutmu tersenyum lebar bak bahagia direguknya, ternyata hatinya hampa dari Allah. Semakin tenggelam dalam dosa dan maksiat, maka cahaya imannya semakin meredup dan akhirnya padam. Khawatirnya, saat imannya padam, malaikat maut datang menjemputnya, ia mati tanpa iman, nauzubillah.
Jangan lupakan Allah karena akibatnya Allah akan membuat mereka lupa pada diri mereka sendiri.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al Hasyr:19)

Akibat ia lupa kepada Allah, ia akan lupa pada diri sendiri. lupa saat lapang, maka Allah akan lupakan mereka saat ditimpa musibah kesusahan. Lupa kepada kepada Allah untuk taat, Allah akan sibukkan mereka dalam kemaksiatan (Tafsir Al Mawardi, 5/511)

Gang H. Sairi
08/11/2017

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item