Khilafah

*Khilafah?*
_Ust. Ahmad Sarwat, Lc_

Orang ribut-ribut tentang khilafah sampai fitnah sana tuduh sini nyinyir situ buly sini. Absen anggota kebun binatang kayak pindah kesini.

Pro kontra khilafah ini sudah ada sejak 1924 yaitu sejak runtuhnya khilafah Utsmani di Turki. Sebagian besar wilayahnya dicaplok penjajah barat, sebagian lagi membebaskan diri bikin negara sendiri.

Salah satu organisasi yang menyatukan negara-negara ini adalah OKI. Anggota 57 negara. Semua negara dulunya pernah jadi bagian khilafah tersebut. Ada yang langsung di bawahnya ada yang tidak langsung.

Berbagai kerajaan Islam Nusantara seperti Samudera Pasai, Sriwijaya, Banten, Demak, Mataram, Ternate, Tidore dst tidak pernah tercatat sebagai bagian dari Turki Utsmani. Kalau berhubungan sih iya, tapi belum ada bukti sejarah yang menyebutkan bahwa kerajaan-kerajaan Islam itu adalah bagian dari Turki Utsmani.

Lalu apakah kita akan menafikan semua kerajaan Islam Nusantara itu? Dan membuangnya dari narasi sejarah Islam, sambil komentar bahwa karena bentuknya 'kerajaan', maka tidak masuk hitungan?

Bukankah sejatinya Turki Utsmani itu juga 'kerajaan'. Nama khilafahnya saja sdh membuktikan bahwa negara itu milik keluarga. Keluarga siapa? Ya, keluarga Utsman. Makanya diberi nama Bani Utsmaniyah, negara milik anak-anaknya Utsman.

Sama juga dengan semua khilafah yang ada sebelumnya, nama-namanya sesuai dengan nama keluarga.

Apakah itu salah?

Tidak juga. Maka ada kerajaan Islam Nusantara yang notabene kerajaan keluarga sah sah saja.

Terus mau menafikan keberadaan 57 negara Islam yang sudah establish selama ini?

Bisa saja. Tapi kudu cari tanah sendiri, rakyat sendiri dan bikin pemerintahan sendiri. Sebab kalau kita mendirikan negara baru di tengah negara yang sudah exist, apa bedanya kita dengan Israel?

Palestina itu negara merdeka dan berdaulat. Eh tiba-tiba datang Yahudi bikin negara sendiri di atas tanah Palestina. Kita perangi Israel sebagai musuh umat manusia.

Sudah ada 57 negara Islam, terserah mau dibilang negara sekuler atau negara Islam yang bukan-bukan, lalu kita sekonyong-konyong mau hapuskan dari peta dunia begitu saja.

Agak pusing saya memikirkannya.