Tn. ERDOGAN Yang berjiwa muda
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/03/tn-erdogan-yang-berjiwa-muda.html
Tn. Erdogan yang Berjiwa Muda
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
"Saya persiapkan generasi muda Turki untuk menjadi ujung tombak Turki 2023. Suatu hari nanti, anak muda Turki usia 18-25 tahun mengisi Parlemen, kementerian, BUMN dan jabatan strategis lainnya." (Tn. Erdogan)
(2)
Beliau tidak sedang utopis, php, atau sekedar jualan kampanye. Faktanya, anak-anak muda Turki diberi ruang lebih. Generasi tua menjadi mentor, guru, panutan yang tulus. Gerbong muda kini naik ke atas, seiring pergantian posisi yang ditinggalkan Gulenis.
(3)
Siapa generasi muda tersebut? Mereka lulusan seluruh jalur pendidikan Turki. Tak terkecuali sekolah Imam Hatib. Semua disiapkan mengisi pos-pos. Jumlahnya ratusan ribu. Kader-kader muda yang dimuliakan, bukan dikerdilkan.
(4)
The New Turkey 2023, proyek mercusuar Tn. Erdogan. Tidak hanya diisi dengan proyek-proyek fisik dan prasarana yang spektakuler. Tapi dipersiapkan SDM-SDM handal, yang siap menjadi pemikul bebab peradaban. Plus menjadi juru dakwah internasional.
(5)
Sayangnya. Tidak ada yang berani menoru langkah Tn. Erdogan. Di beberapa negara, malah banyak pemimpin ormas Islam, partai Islam, LSM yang dipimpin generasi awal. Generasi muassis yang enggan menarik gerbong muda. Dianggap tidak punya kapasitas.
(6)
Maka terjadilah sumbatan kaderisasi. Kader usia di atas 40 tahun membludak. Kader kisaran 39-25 tahun berkurang. 25 tahun ke bawah, makin sedikit. Aliran darah kaderisasi menumpuk. Ledakan penyakit tinggal menunggu waktu.
(7)
Tn. Erdogan nampak terinspirasi dari kaderisasi ala Rasulullah saw. Menyeimbangkan distribusi tugas dan wewenang. Bagaimana usia belia 16, 18, 25 tahun sudah bermain di kancah global. Sigap bergerilya di bidang bisnis, siasat diplomasi, hingga perang.
(8)
Tn. Erdogan sebagai qiyadah mampu membaca tren, mujaddid umat akan lahir setiap 100 tahun. 2050 tren Uni Eropa bubar. AS dan Rusia menua. Arab-Timur Tengah makin lemah. Maka Turki mempersiapkan momentum kebangkitan itu.
(9)
Bagaimana dengan Indonesia? Jika Ahox masih bebas menista agama tanpa hukuman. Ciri betapa posisi tawar umat Islam lemah. Disebabkan, generasi muda tidak diberi panggung. Silahkan perhatikan, usai reformasi 1998. Adakah tokoh muda belia yang muncul?
(10)
Sayangnya, jika anda mempertanyakan. Maka harus siap dimandegkan!
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
"Saya persiapkan generasi muda Turki untuk menjadi ujung tombak Turki 2023. Suatu hari nanti, anak muda Turki usia 18-25 tahun mengisi Parlemen, kementerian, BUMN dan jabatan strategis lainnya." (Tn. Erdogan)
(2)
Beliau tidak sedang utopis, php, atau sekedar jualan kampanye. Faktanya, anak-anak muda Turki diberi ruang lebih. Generasi tua menjadi mentor, guru, panutan yang tulus. Gerbong muda kini naik ke atas, seiring pergantian posisi yang ditinggalkan Gulenis.
(3)
Siapa generasi muda tersebut? Mereka lulusan seluruh jalur pendidikan Turki. Tak terkecuali sekolah Imam Hatib. Semua disiapkan mengisi pos-pos. Jumlahnya ratusan ribu. Kader-kader muda yang dimuliakan, bukan dikerdilkan.
(4)
The New Turkey 2023, proyek mercusuar Tn. Erdogan. Tidak hanya diisi dengan proyek-proyek fisik dan prasarana yang spektakuler. Tapi dipersiapkan SDM-SDM handal, yang siap menjadi pemikul bebab peradaban. Plus menjadi juru dakwah internasional.
(5)
Sayangnya. Tidak ada yang berani menoru langkah Tn. Erdogan. Di beberapa negara, malah banyak pemimpin ormas Islam, partai Islam, LSM yang dipimpin generasi awal. Generasi muassis yang enggan menarik gerbong muda. Dianggap tidak punya kapasitas.
(6)
Maka terjadilah sumbatan kaderisasi. Kader usia di atas 40 tahun membludak. Kader kisaran 39-25 tahun berkurang. 25 tahun ke bawah, makin sedikit. Aliran darah kaderisasi menumpuk. Ledakan penyakit tinggal menunggu waktu.
(7)
Tn. Erdogan nampak terinspirasi dari kaderisasi ala Rasulullah saw. Menyeimbangkan distribusi tugas dan wewenang. Bagaimana usia belia 16, 18, 25 tahun sudah bermain di kancah global. Sigap bergerilya di bidang bisnis, siasat diplomasi, hingga perang.
(8)
Tn. Erdogan sebagai qiyadah mampu membaca tren, mujaddid umat akan lahir setiap 100 tahun. 2050 tren Uni Eropa bubar. AS dan Rusia menua. Arab-Timur Tengah makin lemah. Maka Turki mempersiapkan momentum kebangkitan itu.
(9)
Bagaimana dengan Indonesia? Jika Ahox masih bebas menista agama tanpa hukuman. Ciri betapa posisi tawar umat Islam lemah. Disebabkan, generasi muda tidak diberi panggung. Silahkan perhatikan, usai reformasi 1998. Adakah tokoh muda belia yang muncul?
(10)
Sayangnya, jika anda mempertanyakan. Maka harus siap dimandegkan!
Posting Komentar