HUKUM ZIKIR JAHR (DIKERASKAN) SETELAH SHALAT



A. PENDAPAT YANG MEMBOLEHKAN
Kelompok ini berdasar dengan beberapa dalil diantaranya:

1. AL-QUR’AN

Firman Allah Swt:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعوُدًا وَعَلَى جُنوُبِهِمْ

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 191)

Perintah berzikir disini sifatnya umum, kapan saja tidak terikat waktu.

2. HADITS

أَنَّ أَبَا مَعْبَدٍ، مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ، أَخْبَرَهُ: أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَخْبَرَهُ: «أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ، بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ المَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: «كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ»

“Bahwasanya Abu Ma’bad pelayan Ibnu Abbas mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma mengabarkannnya,” Sesungguhnya mengangkat suara dengan berzikir saat orang selesai shalat wajib, hal itu terjadi pada zaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, ibnu Abbas berkata, “ Aku mengetahui orang-orang selesai melaksanakan shalat ketika mendengarnya”. (HR. Bukhari, n0. 841)

atau juga dengan hadits lain menyebutkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: «كُنْتُ أَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلاَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّكْبِيرِ»

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata,”Aku mengetahui selesainya shalatnya Nabi Shalallahu alaihi wasallam dengan suara takbir” (HR. Bukhari, No.842)

3. PENDAPAT SYEKH AL-UTSAIMIN

فضيلة الشيخ: ما حكم رفع الصوت بالذكر عقب الصلاة المكتوبة؟ الشيخ: سنة، إلا إذا كان إلى جنبك رجل يتم وتخشى إن رفعت الصوت أن تشوش عليه فلا ترفع صوتك.
السائل: والدليل يا شيخ؟ الشيخ: الدليل حديث عبد الله بن عباس رضي الله عنهما في صحيح البخاري قال: (كان رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة على عهد النبي صلى الله عليه وسلم، وكنت أعرف انقضاء صلاتي بذلك) .

Penanya:

Syekh yang mulia, apa hukum mengangkat suara berzikir setelah shalat wajib?
Syekh Ibnu ‘Utsaimin:
Sunnah, kecuali jika di samping anda ada seseorang yang menyempurnakan shalat dan anda khawatir jika anda mengangkat suara anda akan mengganggunya, maka jangan keraskan suara anda.

Penanya: Dalilnya apa Syekh?
Syekh Ibnu ‘Utsaimin:
Hadits Abdullah bin Abbas dalam Shahih al-Bukhari: “Mengangkat suara berzikir ketika setelah selesai shalat wajib telah ada pada masa Rasulullah Saw, saya mengetahui shalat telah selesai dengan itu. (Syekh Shalih Al Utsaimin, Liqa Bab AL Maftuh, 134/19)

4. PENDAPAT IBNU HAZM

Diantara yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu Hazm. Beliau berkata,

ورفع الصوت بالتكبير إثر كل صلاة حسن

“Mengeraskan suara dengan bertakbir pada dzikir sesudah shalat adalah suatu Amalan yang baik.” (Al Muhalla, 4/ 260)

5. PENDAPAT IBNU JARIR ATH THABARI

Beliau berkata,

فيه الإبانه عن صحة ما كان يفعله الأمراء من التكبير عقب الصلاة

“Hadits ini sebagai isyarat benarnya perbuatan para imam yang bertakbir setelah shalat.” (Rujuk Fathul Bari, 2: 325)
---

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka zikir dengan jahr (terdengar suaranya) setelah shalat, hukumnya boleh, asal tidak mengganggu orang yang sedang membaca Al-Qur’an atau Shalat.

والله أعلم
Bersambung…

fzn
29/08/2018

Related

Ustadz Fauzan Sugiyono Lc 4497439565437213308

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item