TURKI SEDANG BERGULAT HADAPI MASALAH EKONOMI...
https://bariqunnury.blogspot.com/2018/08/turki-sedang-bergulat-hadapi-masalah.html
.
Bismillah..
.
SETELAH lolos dari jebakan KUDETA MAUT, Turki dihantam dari sana sini secara EKONOMI.
.
Hal ini mengingatkan kepada kejadian KRISIS EKONOMI Indonesia pada 1997 lalu. Hampir 30 tahunan Pak Harto bangun kekuatan politik yang mantap, sampai dia dijuluki sebagai "Orang Kuat di Asia". Tidak ada yang bisa jatuhkan dia secara politik; tidak Amerika, Portugal, Eropa, atau PBB.
.
TAPI kemudian Soeharto dihajar dari segi EKONOMI. Sampai pernah dia berkata di depan publik: "Andaikan musuh menyerang secara fisik, pasti akan kita hadapi. Tapi ini mereka menyerang dari sisi ekonomi." Dari ucapan itu Soeharto seolah ingatkan bangsa Indonesia: KITA INI PUNYA MUSUH. (Percaya gak kalo kita punya musuh...?).
.
TAK LAMA Soeharto tumbang, muncul Habibie sebagai pengganti. Secara PEMIKIRAN EKONOMI beliau hebat (sehebat fikrah teknologinya). Qadarallah, Habibie sukses membawa Indonesia lolos dari KRISIS dalam tempo 17 bulan kepemimpinan.
.
TAPI para musuh tahu titik kelemaham Habibie yaitu: INFRASTRUKTUR POLITIK-nya. Maklum beliau orang akademisi, tidak dibesarkan dalam organisasi, suntuk menggeluti dunia "obeng dan kabel" (teknologi).
.
Tanpa butuh waktu lama POLITIK HABIBIE juga runtuh. Lagi lagi diruntuhkan MUSUH (kolaborasi lokal + asing; lokal kaum Islamophobia, asing Amrik, Eropa, Singapura, dst). Mungkin pengalaman ekonomi Habibie bisa dimanfaatkan Presiden Erdogan dkk.
.
KEKUATAN politik Erdogan teruji setelah lolos dari KUDETA. Kini ia diuji dari segi EKONOMI. Mampukah bertahan? Semoga, dengan izin & rahmat Allah.
.
KELEMAHAN ekonomi negeri Muslim, secara rata rata, bukan hanya adanya SISTEM RIBAWI (jual beli duit, jual beli saham, jual beli data kekayaan); tapi juga karena SISTEM INVESTASI. Bisa dikata, hancurnya ekonomi Indonesia pada 1997-1998 sebagian besar karena SISTEM INVESTASI itu.
.
Kalau dijelaskan, kira kira begini:
* Ada banyak orang hidup susah, ingin bebas dari kesusahan. Tapi gak ada modal. "Gimana mau usaha, guweh gak ada modal. Gak gablek duwet si guweh ini."
* Lalu orang orang pun berlomba nawari modal, dari dalem, juga luar negeri. Kalau gak mau dimodali, dibujuk rayu. Masih gak mau, ditakut takuti. Gak mau juga, diancam pakai AK47. (Ngasih modal kok pakai ngancam segala? Tapi itu fakta lho).
* Namanya INVESTASI, itu RIBAWI murni, si penerima harus bayar karena ia HAKIKATNYA HUTANG "bunga berbunga".
* Dari celah itu lah nanti fasilitas ekonomi sering dimanfaatkan untuk merusak politik dan kehidupan sebuah negara. ==> Inilah instrumen yang sering disebut sebagai "The Hit Man Schenario" (untuk memukul negara berdaulat di mana pun).
.
ADA solusi dari semua itu yaitu: KEMANDIRIAN BUDAYA. Maksudnya, perilaku ekonomi itu sangat dipengaruhi budaya mereka. Budaya itu sederhanya adalah "dari mana manusia dapat duit, lalu dipakai apa duit yang didapatnya". Nah, ini sangat vital dan sensitif.
.
Maka itu para kapitalis dunia doyan membuat MEDIA LIFE STYLE, dengan tujuan: mengajak hidup seboros borosnya. Kalau hidup boros, pasti harus BANYAK KERJA & NEKAD. Kalau sudah begitu, pasti bersentuhan dengan sumber sumber modal (kaum RENTENIR). Siklusnya begitu...
.
MAKA perbaikan KEHIDUPAN NEGARA MUSLIM tidak cukup cuma MAIN KONSEP saja. Tapi harus ada KEMAUAN KOLEKTIF untuk hidup lebih MANDIRI; meskipun susah payah.
.
Dari itu Nabi Saw pernah ingatkan tentang TITIK LEMAH kita yaitu AL WAHN (cinta dunia dan takut mati). Ternyata di sana itu ada solusi hadapi REZIM EKONOMI DAJJALITIK tersebut.
.
Kita butuh SOSOK ULAMA dalam kepemimpinan adalah untuk MENGETUK PINTU LANGIT. Apa yang tak mampu kita raih pakai otak, duit, tenaga; ia bisa turun dari langit sebagai BAROKAH (Al-A'raaf: 96) jika ada PEMIMPIN SOLEH & TAQWA.
.
Soeharto telah mengalami. Habibie mengalami. Kini Erdogan mengalami. Tidak terbayang jika negara negara Arab tidak dilimpahi anugerah MINYAK melimpah, kira kira bagaimana nasibnya?
.
Nas'alullah al 'afiyah fid dunya wal akhiroh.
Posting Komentar