Suasana Gempa kedua NTB

Suasana Gempa Kedua NTB

Baru saja Tim Relawan Fahr1voice terbang ke udara dari lokasi bencana, kami mendengar dan melihat berita Lombok dihantam gempa. Kalau sebelumnya kekuatan gempa 6.4 SR, malam ini mencapai 7.0 SR. Getaran-getaran beruntun terus datang. Seperti menggedor-gedor ke-aku-an.

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun.

Anda bisa bayangkan. Kalau sebelumnya, hanya bagian di pesisir utara di 3 Kecamatan Bayan, Sambalie, dan Sembalun yang mengalami goncangan luar biasa, maka malam ini, titik gempa sudah mengguncang dua pertiga pulau. Lombok diaduk. Bali terasa. Jawa Timur juga terasa.

Anda bayangkan. Kalau sebelumnya 6000 rumah terdampak, maka malam ini diperkirakan dampaknya meluas hingga ratusan ribu rumah. Retak, hancur dan sebagainya. Kalau sebelumnya ada 3 Kecamatan saja yang rusak berat, maka hari ini ada 5 Kabupaten kota yang berkode merah untuk tingkat keparahannya.

Permalam ini, sudah ada 91 orang yang dikabarkan meninggal dunia. Ya Allah ya Robbanaa.

Saya mendengar kabar dari banyak orang, berbagai titik mengalami gelap gulita di malam ketika gempa. Kalut menjalar di jiwa-jiwa. Orang menangis di berbagai tempat. Gawai dinyalakan menjadi senter. Di tempat-tempat wisata seperti Gili, orang menangis karena khawatir tsunami akan datang. Mereka meraung sambil berpelukan hingga pagi tiba.

Saat fajar mulai menyingsing, Tim Evakuasi bencana mendapati pemandangan yang luar biasa dan mengiris-hati. Ratusan orang berdesakan minta diangkut dan diselamatkan. Wajah-wajah panik penuh ketakutan tak bisa disembunyikan. Merinding dan menakutkan suasananya.

Di sepanjang jalan Kabupaten Lombok Utara dari Senggigi, rumah seperti dihantam palu godam raksasa. Beton-beton tak berdaya. Besi-besi bangunan menyeruak seperti tulang-tulang yang remuk. Orang merekam video suasana tersebut sembari menangis. Siapa yang tak menangis melihat semua bangunan lantak dalam semalam ?.

Di semua titik di 5 kabupaten kota, penduduk sudah tak berani tidur di dalam rumah. Semua penduduk mengungsi di lapangan. Di Puskesmas-puskesmas di seluruh Pulau Lombok dari Barat, Tengah, Timur dan Utara, para pasien minta dirawat di luar ruangan. Mereka membawa luka dan tangis.

Semua bangunan yang berbahan beton tidak ada yang dianggap aman. Bahkan ratusan masjid pun mengalami dampak gempa. Sebagian menara retak dan atapnya berjatuhan. Kantor-kantor pemerintah yang biasa kokoh juga sama. Hotel-hotel terbaik di kota Mataram semua retak. Wisatawan memilih tidur di dekat kolam dan tempat. parkir kendaraan.

Pagi ini, ribuan orang antri ingin pergi dari Lombok dan NTB. Mereka berjejal antri di koridor Bandara Internasional Lombok di Praya. Juga di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. Sebagian gusar. Sebagian menangis. Sebagian menerima telepon dari keluarganya, menunggu-nunggu kapan bisa terbang. Dan pulang. Untuk waktu yang lama, wisata NTB akan lesu. Entah sampai kapan.

Sinyal telekomunikasi mulai hilang. Beberapa kawan mulai kesulitan melakukan komunikasi. Setelah listrik padam, imbas terdekat memang sarana komunikasi. Sebentar lagi kita mungkin akan mendapatkan cerita yang tak lagi cepat tentang perkembangan dan situasi yang terjadi. Tapi doa-doa kita tak pernah berhenti.

Yang pasti, semua penduduk dan wisatawan mengalami trauma yang berat. Anda bisa bayangkan. Dari sejak Ahad pagi (29 Juli 2018), ketika gempa besar pertama datang, hingga Ahad malam (5 Agustus 2018), ketika gempa besar kedua datang, setiap hari Lombok diisi gempa susulan yang tidak pernah berhenti. Setiap hari kita merasakan bumi bergoyang. Semua ketakutan. Tiada hari tanpa gempa susulan.

Negeri seribu menara itu lunglai dalam luka yang dalam. Mata saya berkaca-kaca untuk ke yang sekian kalinya. Allah, ampuni kami semua.

(BP)

Dalam duka, 6 Agustus 2018

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item