Perkembangan di kantor MA
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/05/perkembangan-di-kantor-ma.html
Perkembangan di kantor MA
Pukul 13.45 s.d. 14.40 WIB, telah dilakukan pertemuan antara MA dan perwakilan massa di Kantor Mahkamah Agung Ruang Panitera Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum.
Dari pihak MA yang akan menerima antara lain :
1. Bp. Sunarto (Ketua Muda Pengawasan)
2. Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera)
3. Bp Suharto SH.MH. (Panitera Muda Pidana).
4. Bapak Pujo Harsono SH.MH. (Sekretaris MA)
5. Bp Ridwan Mansyur (Kabiro Humas).
Perwakilan utusan yg ditunjuk GNPF MUI untuk audience ke MA yaitu :
1. Prof. Dr. Didin Hafiduddin.
2. Dr. Kapitra Ampera.
3. Nasrulloh Nasution SH.MKn.
4. K. H. Shobri Lubis.
5. Ahmad Doli Kurnia,S. Si, MT.
6. DR. Ahmad Luthfi Fathullah MA.
7. Muhammad Luthfie Hakim SH MH.
8. Heri Aryanto SH MH.
9. K. H. Nazar Haris MBA.
10. Ustaz Bobby Herwibowo Lc.
Hasil Petermuan antara lain :
Bp. Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera) :
Kami atas nama Ketua MA akan menerima perwakilan massa karena sudah d tunjuk oleh Kepala MA dan akan di catat dan dilaporkan kepada Ketua MA, yang diharapkan MA adalah milik kita bersama dan menjaga situasi yang kondusif dan damai serta tertib dalam menyampaikan aspirasi dengan waktu yang ditentukan karena kita ini di beri moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.
Bpk. Prof. Dr. Didin Hafiduddin :
Kami selaku perwakilan GNPF yang datang dari seluruh daerah Indonesia yang dimana menuntut keadilan yang harus dijunjung tinggi, karena kehancuran suatu bangsa bahwa ada nya ketidak adilan yang berada di bangsa tersebut. Kami juga warga Indonesia yang taat hukum itu semua sudah terjadi di aksi-aksi sebelum dengan keadaan kondusif dan damai dalam menyampaikan aspirasi.
Bpk. Dr. Kapitra Ampera :
Kami menanyakan rumah hukum dimana yang akan melindungi rakyat Indonesia, aksi-aksi yg dilakukan tidak berjalan begitu saja karena ada sebab dan akibat serta hasil aksi yang kita lakukan, kami meminta agar keadilan sama dimata hukum tidak di beda-bedakan, kami mendukung majelis Hakim bersikap independen dalam mengambil keputusan dan jangan sampai independensi ini tergerus dengan adanya desakan-desakan oleh para pimpinan. Bukan hanya masyarakat Jakarta saja karena masyarakat Indonesia menunggu keadilan. Kami bermunajab dan meminta agar majelis taklim berperilaku seadil-adilnya. Kami ada didalam dan diluar guna mendukung Independen MA dalam mengambil keputusan, jika keadilan sudah dilakukan keadilan di MA maka tidak ada yang terluka hati nya.
Bpk. Muhammad Luthfie Hakim SH MH :
Terima kasih atas penerimaan oleh MA, kami merasa keadilan di Indonesia masih kurang. Kami harap MA sebagai benteng terakhir kami yang selalu independen dalam mengambil keputusan, jangan sampai salah mengambil keputusan karena keadilan ini akan di lihat oleh para seluruh rakyat Indonesia.
Bpk. K. H. Shobri Lubis :
Kita bukan datang untuk menekan MA, kami datang kesini karena ada rasa memiliki MA. Kami harap dan masyarakat Mahkamah Agung akan tetap independen dalam mengambil keputusan.
Jawaban Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera) :
Seluruh aspirasi adalah inti-inti berdasarkan undang-undang, dan Ketua MA berjanji tidak akan ada intervensi yang akan dilakukan oleh pimpinan Pemerintah. Hakim tidak boleh di intervensi serta didesak Walapun dilakukan oleh diri nya sendiri dan Ketua MA akan menjamin serta Mahkamah Agung harus di kontrol agar berjalan dengan baik. Kami atas nama MA ini akan kami catat dan kami akan sampaikan karena ini akan mendukung hal-hal yang dibutuhkan pengadilan. Nilai utama keadilan, adat istiadat serta agama akan dijunjung tinggi oleh MA. Kami meminta maaf bila ada kekurangan dalam menerima perwakilan.
Pukul 13.45 s.d. 14.40 WIB, telah dilakukan pertemuan antara MA dan perwakilan massa di Kantor Mahkamah Agung Ruang Panitera Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum.
Dari pihak MA yang akan menerima antara lain :
1. Bp. Sunarto (Ketua Muda Pengawasan)
2. Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera)
3. Bp Suharto SH.MH. (Panitera Muda Pidana).
4. Bapak Pujo Harsono SH.MH. (Sekretaris MA)
5. Bp Ridwan Mansyur (Kabiro Humas).
Perwakilan utusan yg ditunjuk GNPF MUI untuk audience ke MA yaitu :
1. Prof. Dr. Didin Hafiduddin.
2. Dr. Kapitra Ampera.
3. Nasrulloh Nasution SH.MKn.
4. K. H. Shobri Lubis.
5. Ahmad Doli Kurnia,S. Si, MT.
6. DR. Ahmad Luthfi Fathullah MA.
7. Muhammad Luthfie Hakim SH MH.
8. Heri Aryanto SH MH.
9. K. H. Nazar Haris MBA.
10. Ustaz Bobby Herwibowo Lc.
Hasil Petermuan antara lain :
Bp. Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera) :
Kami atas nama Ketua MA akan menerima perwakilan massa karena sudah d tunjuk oleh Kepala MA dan akan di catat dan dilaporkan kepada Ketua MA, yang diharapkan MA adalah milik kita bersama dan menjaga situasi yang kondusif dan damai serta tertib dalam menyampaikan aspirasi dengan waktu yang ditentukan karena kita ini di beri moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.
Bpk. Prof. Dr. Didin Hafiduddin :
Kami selaku perwakilan GNPF yang datang dari seluruh daerah Indonesia yang dimana menuntut keadilan yang harus dijunjung tinggi, karena kehancuran suatu bangsa bahwa ada nya ketidak adilan yang berada di bangsa tersebut. Kami juga warga Indonesia yang taat hukum itu semua sudah terjadi di aksi-aksi sebelum dengan keadaan kondusif dan damai dalam menyampaikan aspirasi.
Bpk. Dr. Kapitra Ampera :
Kami menanyakan rumah hukum dimana yang akan melindungi rakyat Indonesia, aksi-aksi yg dilakukan tidak berjalan begitu saja karena ada sebab dan akibat serta hasil aksi yang kita lakukan, kami meminta agar keadilan sama dimata hukum tidak di beda-bedakan, kami mendukung majelis Hakim bersikap independen dalam mengambil keputusan dan jangan sampai independensi ini tergerus dengan adanya desakan-desakan oleh para pimpinan. Bukan hanya masyarakat Jakarta saja karena masyarakat Indonesia menunggu keadilan. Kami bermunajab dan meminta agar majelis taklim berperilaku seadil-adilnya. Kami ada didalam dan diluar guna mendukung Independen MA dalam mengambil keputusan, jika keadilan sudah dilakukan keadilan di MA maka tidak ada yang terluka hati nya.
Bpk. Muhammad Luthfie Hakim SH MH :
Terima kasih atas penerimaan oleh MA, kami merasa keadilan di Indonesia masih kurang. Kami harap MA sebagai benteng terakhir kami yang selalu independen dalam mengambil keputusan, jangan sampai salah mengambil keputusan karena keadilan ini akan di lihat oleh para seluruh rakyat Indonesia.
Bpk. K. H. Shobri Lubis :
Kita bukan datang untuk menekan MA, kami datang kesini karena ada rasa memiliki MA. Kami harap dan masyarakat Mahkamah Agung akan tetap independen dalam mengambil keputusan.
Jawaban Bp Made Rawa Aryawan, SH.M.Hum. (Panitera) :
Seluruh aspirasi adalah inti-inti berdasarkan undang-undang, dan Ketua MA berjanji tidak akan ada intervensi yang akan dilakukan oleh pimpinan Pemerintah. Hakim tidak boleh di intervensi serta didesak Walapun dilakukan oleh diri nya sendiri dan Ketua MA akan menjamin serta Mahkamah Agung harus di kontrol agar berjalan dengan baik. Kami atas nama MA ini akan kami catat dan kami akan sampaikan karena ini akan mendukung hal-hal yang dibutuhkan pengadilan. Nilai utama keadilan, adat istiadat serta agama akan dijunjung tinggi oleh MA. Kami meminta maaf bila ada kekurangan dalam menerima perwakilan.
Posting Komentar