Cuti Hamil di Swedia

Sebuah pesan masuk ke gawai saya dari seorang pegiat Aliansi Laki-laki Baru (ALB). Karena terburu-buru membaca, saya mengira pesan tersebut adalah undangan ke Swedia. Saya terlalu GR ternyata 😄. Undangannya adalah mengajak bincang-bincang penerapan cuti ayah di Swedia di kediaman Dubes Swedia di Jakarta.

Tibalah hari itu. Minggu, 30 april jam 11 siang. Saya melangkahkan kaki masuk ke kediaman duta besar. Sudah ada beberapa orang di dalam. Diskusi berjalan cukup ramai. Ada wakil dubes, yang namanya Johan dan narasumber tentang cuti ayah yang namanya juga Johan. Saya tidak sempat meminta kartu nama mereka untuk tahu nama lengkapnya.

Swedia memberlakukan cuti total ibu-ayah selama 15 bulan. Ditambahkan 3 bulan khusus untuk ayah. Jadi gini, ayah dan ibu masing-masing ambil cuti 3 bulan. Setelah itu sisanya bisa diambil bergantian.

Tujuan utama Swedia memberlakukan cuti ayah adalah masalah kesetaraan, agar pengasuhan anak sejak dini juga menjadi tanggung jawab ayah -- tak hanya tanggung jawab ibu. Kedua, juga masalah kesetaraan yaitu di bidang karir. Perempuan kerap 'kalah' atau 'mengalah' dalam berkarir ketika punya anak karena beban pengasuhan dan mengurus rumah ada di pundak mereka. Dengan cuti ayah, tanggung jawab pengasuhan bisa dilakukan bersama.

Saya bertanya kepada wakil dubes, bagaimana proses politik aturan cuti hamil ibu dan ayah berjalan di Swedia.  Menurut wakil dubes, proses politik untuk 3 bulan cuti ayah tidak sulit. Yang agak sulit adalah proses jelang cuti 1 bulan. Setelah itu menjadi 2 dan 3 bulan tidak terlalu rumit. Serikat pekerja, dunia usaha dan pemerintah sepakat. Pemerintah yang berpihak dan konkrit menjadi kunci.

Saya kembali bertanya, kapan Swedia memberlakukan cuti hamil 6 bulan dan terus bertambah hingga 15 bulan? Jawaban wakil dubes bikin jengkel. Dia lupa! Edan. Wakil dubes cerita bahwa dia lahir tahun 1975. Tahun itu sudah diberlakukan cuti hamil 6 bulan. Lalu gradual nambah terus cuti hamilnya hingga sampai saat ini. Saya senyum senyum getir melihat kenyataan cuti hamil 6 bulan sudah diberlakukan di Swedia dari tahun '70-an. Sebuah kemewahan yang belum dapat diraih ibu-ibu di Indonesia.

Oya, di Swedia cuti mengurus anak benar-benar melakukan semuanya sendiri. Cuci baju, urus anak, bersih-bersih rumah dan juga bawa anak jalan-jalan. Tidak ada babysitter karena biayanya sangat mahal. Koefisien Gini (koefisien untuk melihat ketimpangan kaya miskin) di Swedia bisa jadi salah satu yang paling rendah di dunia yaitu 0,25. Semakin mendekati angka satu, koefisien gini kian buruk. Koefisien Gini yang rendah, memperlihatkan gap pendapatan antarprofesi tidak terlampau timpang. Pendapatan per kapita di Swedia $45-48rb/tahun. Pendapatan Domestik Bruto Swedia hampir $500 miliar dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Btw, PDB itu separuh PDB Indonesia yang jumlah penduduknya 250 juta jiwa. Seketika saya merasa pilu.

Kesetaraan dan rendahnya koefisien gini membuat pendapatan masyarakat di Swedia (walau sangat wah) tidak cocok untuk mempekerjakan babysitter. Di Indonesia, untuk segolongan orang kaya, satu new born baby bisa diurus 3 babysitter 😜.

Balik lagi ke urusan bapak-bapak urus anak, ternyata mereka punya kumpulan. Ada waktu sore atau pagi, bapak-bapak yang senasib mengurus anak karena cuti ayah, bareng-bareng dorong kereta bayi ke taman. Mengasuh anak bersama sembari minum. Fenomena ini dikenal sebagai Papa Latte. Kumpulan papa muda urus anak sambil menyesap coffee latte di taman.

Untuk melihat bagaimana ayah di Swedia mengurus anak, bisa cek foto-fotonya di https://www.facebook.com/pg/Swedish-Dad-206074569450097/photos/?ref=page_internal

Juga diterbitkan foto ayah-anak. Progressnya ada di www.swedishdad.com.

Kalau lihat negara maju seperti ini sedih jika dibandingkan kondisi tanah air. Untuk ibu dapat cuti enam bulan saja rasanya bakal proses sangat panjang agar menjadi kebijakan pemerintah. Kesetaraan gender, penghormatan terhadap ibu, cuma cuap cuap omong kosong belaka setiap peringatan Hari Kartini dan Hari Ibu.

Kokok Herdhianto Dirgantoro

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item