DR. Yogi Ahmad Erlangga, Dosen Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/dr-yogi-ahmad-erlangga-dosen-alfaisal.html
Ilmuwan asal Indonesia yang berkiprah di Arab Saudi
--------------------------------
Putra Tasikmalaya ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran DR. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi. Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika. Dan kini, DR. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan RUMUS HELMHOLTZ.
DR. Yogi Ahmad Erlangga yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Delft University of Technology (DUT)- Belanda, mampu mengulang kesuksesan Habibie. DR. Yogi berhasil memecahkan rumus persamaan Helmholtz, yang sudah berumur lebih dari 40 tahun tak ada seorang pun yang berhasil memecahkannya. Persamaan matematika Helmholtz adalah rumus matematika yang sering digunakan untuk mencari titik lokasi sumber minyak bumi itu. Setelah DR. Yogi berhasil memecahkan persamaan Helmholtz, maka industri perminyakan bisa lebih cepat dan efisien dalam melakukan pencarian sumber minyak bila dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, penemuan ini juga mampu mengurangi biaya hardware hingga 70%.
DR. Yogi mengungkapkan, sebelum persamaan Helmholtz dipecahkan olehnya, perusahaan-perusahaan perminyakan selalu memiliki masalah besar dalam menemukan sumber minyak bumi. Persamaan Helmholtz yang digunakan oleh perusahaan minyak waktu itu sangatlah tidak efisien karena membutuhkan biaya tinggi, waktu yang lama dan membutuhkan ribuan komputer untuk melakukan survey hanya di satu daerah saja.
Hebatnya, meskipun penemuan untuk memecahkan Rumus Helmholtz sangat fenomenal dan sangat menguntungkan industri perminyakan dan industri gelombang, DR. Yogi tidak mematenkan penemuannya tersebut. Ini alasan beliau sehingga tidak mematenkan hasil penemuannya yang spektakuler tersebut:
“Penemuan ini berasal dari otak sehingga tidak perlu untuk dipatenkan, biarlah penemuan ini menjadi milik publik”.
sumber :
--------------------------------
Putra Tasikmalaya ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran DR. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi. Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika. Dan kini, DR. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan RUMUS HELMHOLTZ.
DR. Yogi Ahmad Erlangga yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Delft University of Technology (DUT)- Belanda, mampu mengulang kesuksesan Habibie. DR. Yogi berhasil memecahkan rumus persamaan Helmholtz, yang sudah berumur lebih dari 40 tahun tak ada seorang pun yang berhasil memecahkannya. Persamaan matematika Helmholtz adalah rumus matematika yang sering digunakan untuk mencari titik lokasi sumber minyak bumi itu. Setelah DR. Yogi berhasil memecahkan persamaan Helmholtz, maka industri perminyakan bisa lebih cepat dan efisien dalam melakukan pencarian sumber minyak bila dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, penemuan ini juga mampu mengurangi biaya hardware hingga 70%.
DR. Yogi mengungkapkan, sebelum persamaan Helmholtz dipecahkan olehnya, perusahaan-perusahaan perminyakan selalu memiliki masalah besar dalam menemukan sumber minyak bumi. Persamaan Helmholtz yang digunakan oleh perusahaan minyak waktu itu sangatlah tidak efisien karena membutuhkan biaya tinggi, waktu yang lama dan membutuhkan ribuan komputer untuk melakukan survey hanya di satu daerah saja.
Hebatnya, meskipun penemuan untuk memecahkan Rumus Helmholtz sangat fenomenal dan sangat menguntungkan industri perminyakan dan industri gelombang, DR. Yogi tidak mematenkan penemuannya tersebut. Ini alasan beliau sehingga tidak mematenkan hasil penemuannya yang spektakuler tersebut:
“Penemuan ini berasal dari otak sehingga tidak perlu untuk dipatenkan, biarlah penemuan ini menjadi milik publik”.
sumber :
Posting Komentar