...Sponsor Idiot
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/sponsor-idiot.html
Banyak yang terpancing dengan ulah idiot yang membuat skenario pelaku bom Paris meninggalkan paspornya. Padahal semestinya kita maklumi saja maka urusan selesai, bahwa itu semua adalah skenario orang idiot karena terjadinya di dunia nyata. Beda dengan film.
Jika dalam film, kasus terungkapnya pelaku bisa dibikin misteri serumit-rumitnya sampai tak jarang penonton dibuat bingung dan susah menebak hingga akhir cerita, maka dalam kasus nyata, membuat jalan cerita yang rumit merupakan hal bodoh bagi penulis skenario, juga sponsornya. Jadi, kalau kasus serumit apa pun, maka selama itu adalah film, pelaku tetap akan bisa diungkap oleh jagoannya, dan itu akan menghebatkan jagoannya. Tapi bagaimana dengan kasus nyata? Maka skenario akan berantakan bila dibikin rumit, semisal tak ada sedikit pun bukti petunjuk. Bisa kita bayangkan bagaimana puyeng dan keliyengannya Badan Intelijen Kafir bila mereka lupa tidak meletakkan bukti petunjuk. Jangan-jangan mereka akan mungulangi lagi scene ledakannya, dan walhasil tambah idiot.
Jadi, maklumi saja bila tiba-tiba mereka berubah idiot. Toh percuma bila kita nyinyirin mereka sambil mempertanyakan bukti keidiotan mereka, mereka akan tertawa sembari balik nyinyir, "Dasar idiot."
Jika dalam film, kasus terungkapnya pelaku bisa dibikin misteri serumit-rumitnya sampai tak jarang penonton dibuat bingung dan susah menebak hingga akhir cerita, maka dalam kasus nyata, membuat jalan cerita yang rumit merupakan hal bodoh bagi penulis skenario, juga sponsornya. Jadi, kalau kasus serumit apa pun, maka selama itu adalah film, pelaku tetap akan bisa diungkap oleh jagoannya, dan itu akan menghebatkan jagoannya. Tapi bagaimana dengan kasus nyata? Maka skenario akan berantakan bila dibikin rumit, semisal tak ada sedikit pun bukti petunjuk. Bisa kita bayangkan bagaimana puyeng dan keliyengannya Badan Intelijen Kafir bila mereka lupa tidak meletakkan bukti petunjuk. Jangan-jangan mereka akan mungulangi lagi scene ledakannya, dan walhasil tambah idiot.
Jadi, maklumi saja bila tiba-tiba mereka berubah idiot. Toh percuma bila kita nyinyirin mereka sambil mempertanyakan bukti keidiotan mereka, mereka akan tertawa sembari balik nyinyir, "Dasar idiot."
Oleh Ustadz Fairuz Ahmad Lc
Posting Komentar