Lindungi anak dari dunia Maya ...
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/lindungi-anak-dari-dunia-maya.html
suatu malam seorang ayah mendatangi anaknya bernama Dave yg sedang asyik bermain game online di ruang keluarga.
"Dave, sudah malam, masuk kamarmu. saatnya tidur."
"Sebentar lagi ayah"
"Matikan gamemu, biar kuceritakan dongeng sebelum tidur"
"Aku sudah 12 tahun ayah, ga suka cerita kayak begitu lagi.."
"Dengar dulu, yang ini beda"
"Huu... ya udah" sang anak mematikan gamenya setelah pamit dengan teman2 dunia mayanya.
"Kamu masih asyik dengan teman2 online yg kamu bahkan belum kenal yah..?"
"Ga kenal tapi kalo lagi online kita jadi tim lho yah, seru sambil chatting"
Sang ayah membayangkan masa2 lalu saat sang putra masih kecil dan senang diceritakan macam2 cerita meski kadang alur ceritanya ngawur, maklum sebagian cerita karangannya sendiri. Kini Dave mulai remaja dan sekarang asyik bermain game online dengan teman2nya di dunia maya. dalam game itu orang2 bisa membentuk tim meski ga saling kenal.
Dave duduk di sofa di samping ayahnya sambil memegang hape.
"Pada suatu hari.." ayahnya memulai cerita.
***
Pada suatu hari, ada keluarga yg terdiri dari ayah, ibu, seorang anak laki2 bernama Tobie berusia 12 tahun dan adik laki2nya yg masih bayi berusia 3 bulan.
Suatu malam dikala hujan, Tobie asyik bermain game online. Kemudian terdengar suara anjingnya menggonggong. Tobie yg kamarnya ada di lt 2 ga terlalu menghiraukannya sampai suatu ketika anjing itu mendadak diam.
Tobie meninggalkan komputernya dan pergi ke arah jendela. mengintip dari kordennya ke arah bawah. Tak terdengar suara anjingnya. Ia hanya melihat seonggok berbulu, seperti anjingnya yg tertutupi oleh semacam karung. Tobie terkejut. Jantungnya berdegup kencang. dug dug dug..
Saat ia membuka korden jendelanya lebih lebar untuk memastikan apa yg dilihatnya, tiba2 lampu di halaman itu mendadak mati. Zrrttt..... ia tak bisa melihat apa2 dengan jelas.
Tobie berlari dan naik ke atas kasurnya, menyelimuti tubuhnya, gemetar.
Tak lama, terdengar suara seseorang berjalan di tangga.
Seseorang berjalan di tangga ke arah pintu kamarnya!
Lalu..
...
...
...
Muncullah wajah ayahnya dari sisi pintu, seolah seperti berdiri miring sehingga yg terlihat dr kamar hanya kepala hingga dada saja. Mata ayahnya melihat ke arah lain, tapi wajahnya mengarah ke arah Tobie.
"Tobie, kamu belum tidur?" tanya sang ayah dengan suara agak beda.
"Be.. belum yah.."
"Kamu masih main game?"
"Udah nggak yah.. barusan ada suara gonggongan si Bleki, tapi habis tu berhenti mendadak, maukah ayah periksa ke bawah?"
"Ayah sudah periksa tadi, bersama ibumu juga" kata sang ayah dengan suara agak aneh.
"Kamu ga kasih tahu nama dan alamat kamu ke teman onlinemu kan?" tanya sang ayah.
"Ng... nggak yah" kata Tobie berbohong.
"Ketahuilah.. pemilik akun bernama Jodie12 bukanlah seorang anak berumur 12 tahun. Ia hanya seorang psikopat keluar masuk penjara yg berpura2 menjadi anak usia 12 tahun" kata sang ayah.
"Ba.. bagaimana ayah tahu kalo aku berteman dengan Jodie12?" tanya Tobie pucat, keringat dingin.
"Karena akulah Jodie12.." kaya seseorang dari balik tubuh ayahnya yg menjatuhkan tubuh itu ke bawah. ayahnya ternyata sudah mati.
Jantung Tobie seolah berhenti berdetak. Jodie12 menghampirinya sambil memegang pisau.
Tobie sudah berakhir.
Jodie12 kemudian mengeksplor rumah itu dan menemukan sebuah tempat tidur bayi. bayi itu adiknya Tobie.
Jodie12 mengangkat pisaunya tapi.. wajah sang bayi tampak begitu damai. Jodie12 mengurungkan niatnya..
Ia mengangkat bayi itu dan menggendongnya.. Niat jahat di hari Jodie12 mendadak hilang.
Maka ia membawa bayi itu pulang.
***
"Dave, kau masih mendengar ceritaku? Dave?" tanya ayahnya Dave kepada Dave yg tampak pucat.
Dave benar2 ketakutan mendengar cerita dongeng sebelum tidur itu.
"Ayah, seram sekali ceritanya..... seperti sungguhan" kata Dave sambil meringkuk memegang bantal sofa.
"Kamu mau tahu kelanjutan cerita itu?" Tanya sang ayah.
"Ma.. mau yah"
"Kelanjutan cerita itu, sang psikopat dengan nickname Jodie12 itu kemudian membawa bayi itu ke rumahnya. Ia lalu merawatnya baik2, dan memberinya nama: Dave"
Dave berteriak dan lari masuk ke kamarnya.
***
Aku menemukan cerita ini di sebuah website. Menurutku sih, meski cerita ini karangan tapi secara esensi hal ini bisa terjadi dan bahkan memang sudah sering terjadi.
Seorang anak yg beraktivitas di medsos dan berteman dengan org2 yg ga dikenalnya, kemudian membagi informasi yg mestinya ga pernah dishare ke publik.
Janjian ketemuan di mana, lalu terjadi hal2 yg tidak diinginkan.
Lindungi anak2 kita dengan membuat mereka paham apa yg boleh dan tidak boleh dishare di dunia maya.
Lebih aman lagi, ajak mereka beraktivitas di dunia nyata dan tidak terlibat dalam per-medsos-an sampai kelak mereka sudah lebih dewasa. Medsos adalah hal yg netral, baik atau buruknya tergantung siapa yg memakainya. Bagi orang dewasa, medsos bisa jadi sarana silaturahim, mengingat nama2 teman, koordinasi, ngundang nikahan, bisnis, bahkan ngundang rapat kordinasi kantor.. tapi bagi anak2 umumnya medsos hanya sarana bersenang2 kekinian
"Dave, sudah malam, masuk kamarmu. saatnya tidur."
"Sebentar lagi ayah"
"Matikan gamemu, biar kuceritakan dongeng sebelum tidur"
"Aku sudah 12 tahun ayah, ga suka cerita kayak begitu lagi.."
"Dengar dulu, yang ini beda"
"Huu... ya udah" sang anak mematikan gamenya setelah pamit dengan teman2 dunia mayanya.
"Kamu masih asyik dengan teman2 online yg kamu bahkan belum kenal yah..?"
"Ga kenal tapi kalo lagi online kita jadi tim lho yah, seru sambil chatting"
Sang ayah membayangkan masa2 lalu saat sang putra masih kecil dan senang diceritakan macam2 cerita meski kadang alur ceritanya ngawur, maklum sebagian cerita karangannya sendiri. Kini Dave mulai remaja dan sekarang asyik bermain game online dengan teman2nya di dunia maya. dalam game itu orang2 bisa membentuk tim meski ga saling kenal.
Dave duduk di sofa di samping ayahnya sambil memegang hape.
"Pada suatu hari.." ayahnya memulai cerita.
***
Pada suatu hari, ada keluarga yg terdiri dari ayah, ibu, seorang anak laki2 bernama Tobie berusia 12 tahun dan adik laki2nya yg masih bayi berusia 3 bulan.
Suatu malam dikala hujan, Tobie asyik bermain game online. Kemudian terdengar suara anjingnya menggonggong. Tobie yg kamarnya ada di lt 2 ga terlalu menghiraukannya sampai suatu ketika anjing itu mendadak diam.
Tobie meninggalkan komputernya dan pergi ke arah jendela. mengintip dari kordennya ke arah bawah. Tak terdengar suara anjingnya. Ia hanya melihat seonggok berbulu, seperti anjingnya yg tertutupi oleh semacam karung. Tobie terkejut. Jantungnya berdegup kencang. dug dug dug..
Saat ia membuka korden jendelanya lebih lebar untuk memastikan apa yg dilihatnya, tiba2 lampu di halaman itu mendadak mati. Zrrttt..... ia tak bisa melihat apa2 dengan jelas.
Tobie berlari dan naik ke atas kasurnya, menyelimuti tubuhnya, gemetar.
Tak lama, terdengar suara seseorang berjalan di tangga.
Seseorang berjalan di tangga ke arah pintu kamarnya!
Lalu..
...
...
...
Muncullah wajah ayahnya dari sisi pintu, seolah seperti berdiri miring sehingga yg terlihat dr kamar hanya kepala hingga dada saja. Mata ayahnya melihat ke arah lain, tapi wajahnya mengarah ke arah Tobie.
"Tobie, kamu belum tidur?" tanya sang ayah dengan suara agak beda.
"Be.. belum yah.."
"Kamu masih main game?"
"Udah nggak yah.. barusan ada suara gonggongan si Bleki, tapi habis tu berhenti mendadak, maukah ayah periksa ke bawah?"
"Ayah sudah periksa tadi, bersama ibumu juga" kata sang ayah dengan suara agak aneh.
"Kamu ga kasih tahu nama dan alamat kamu ke teman onlinemu kan?" tanya sang ayah.
"Ng... nggak yah" kata Tobie berbohong.
"Ketahuilah.. pemilik akun bernama Jodie12 bukanlah seorang anak berumur 12 tahun. Ia hanya seorang psikopat keluar masuk penjara yg berpura2 menjadi anak usia 12 tahun" kata sang ayah.
"Ba.. bagaimana ayah tahu kalo aku berteman dengan Jodie12?" tanya Tobie pucat, keringat dingin.
"Karena akulah Jodie12.." kaya seseorang dari balik tubuh ayahnya yg menjatuhkan tubuh itu ke bawah. ayahnya ternyata sudah mati.
Jantung Tobie seolah berhenti berdetak. Jodie12 menghampirinya sambil memegang pisau.
Tobie sudah berakhir.
Jodie12 kemudian mengeksplor rumah itu dan menemukan sebuah tempat tidur bayi. bayi itu adiknya Tobie.
Jodie12 mengangkat pisaunya tapi.. wajah sang bayi tampak begitu damai. Jodie12 mengurungkan niatnya..
Ia mengangkat bayi itu dan menggendongnya.. Niat jahat di hari Jodie12 mendadak hilang.
Maka ia membawa bayi itu pulang.
***
"Dave, kau masih mendengar ceritaku? Dave?" tanya ayahnya Dave kepada Dave yg tampak pucat.
Dave benar2 ketakutan mendengar cerita dongeng sebelum tidur itu.
"Ayah, seram sekali ceritanya..... seperti sungguhan" kata Dave sambil meringkuk memegang bantal sofa.
"Kamu mau tahu kelanjutan cerita itu?" Tanya sang ayah.
"Ma.. mau yah"
"Kelanjutan cerita itu, sang psikopat dengan nickname Jodie12 itu kemudian membawa bayi itu ke rumahnya. Ia lalu merawatnya baik2, dan memberinya nama: Dave"
Dave berteriak dan lari masuk ke kamarnya.
***
Aku menemukan cerita ini di sebuah website. Menurutku sih, meski cerita ini karangan tapi secara esensi hal ini bisa terjadi dan bahkan memang sudah sering terjadi.
Seorang anak yg beraktivitas di medsos dan berteman dengan org2 yg ga dikenalnya, kemudian membagi informasi yg mestinya ga pernah dishare ke publik.
Janjian ketemuan di mana, lalu terjadi hal2 yg tidak diinginkan.
Lindungi anak2 kita dengan membuat mereka paham apa yg boleh dan tidak boleh dishare di dunia maya.
Lebih aman lagi, ajak mereka beraktivitas di dunia nyata dan tidak terlibat dalam per-medsos-an sampai kelak mereka sudah lebih dewasa. Medsos adalah hal yg netral, baik atau buruknya tergantung siapa yg memakainya. Bagi orang dewasa, medsos bisa jadi sarana silaturahim, mengingat nama2 teman, koordinasi, ngundang nikahan, bisnis, bahkan ngundang rapat kordinasi kantor.. tapi bagi anak2 umumnya medsos hanya sarana bersenang2 kekinian
Posting Komentar