Putin: Rezim Erdogan, Rezim Teroris Islam
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/putin-rezim-erdogan-rezim-teroris-islam.html
By: Nandang BUrhanudin
*****
(1)
Mencermati wawancara Putin yang
ditayangkan stasiun berita global. Saya
semakin yakin dengan teori yang pernah
saya tulis. Target Putin menyerang ISIS
di Syiria, pada hakikatnya menargetkan
Turki.
(2)
Baru sebuah pesawat yang melanggar batas
udara Turki, kemudian ditindak. Putin sudah menegaskan dua tuduhan untuk Turki. Pertama, Erdogan dan AKP adalah rezim Islam yang tengah berambisi melakukan Islamisasi di Turki. Kedua, Erdogan dan AKP adalah biang teroris dan pendukung ISIS.
(3)
Tuduhan pertama, justru berbeda 180
derajat dengan tuduhan Amir HT. Satu nama
dan organisasi yang katanya
memperjuangkan Khilafah. Tapi selalu
membenci Erdogan dan AKP. Keras terhadap
sesama muslim. Tapi lembek dengan
penjajah. Tuduhan ABG yang tengah puber,
hobinya asal samber.
(4)
Kembali ke tuduhan Putin. Otak Putin tak
jauh beda dengan otak Netanyahu atau
kebijakan Israel secara umum. Putin dan
Netanyahu, nampak kurang bahagia atas
kemenangan telak AKP dan Erdogan di 5
Pemilihan tahun 2014-2015 sekaligus.
(5)
Jangan lupakan tuduhan Israel terhadap
Mursi dan IM di Mesir. Israel menuduh
Mursi dan IM tengah melakukan Islamisasi
Mesir. Tapi justru diserang juga oleh
yang konon pejuang Sunnah dan juga
pejuang Khilafah. Hingga UE dan AS
mengamini dan mensponsori penggulingan
terhadap Mursi.
(6)
Ketika Mursi dipenjara. IM dihancurkan.
Isu Islamisasi atau Ikhwanisasi langsung redup. Pun demikian, tuduhan terhadap Mursi sebagai antek AS dan Fir'aun berjanggut dari HT serta melanggar Syariah dari Salafy. Tiba-tiba sirna.
(7)
Jadi apa hubungan antara mempertahankan kedaulatan negaranya dengan Islamisasi. Di sinilah kita harus paham. Barat (Zionis Salibis) yang kini diwakili Putin, menerapkan standar ganda. Tak jauh beda dengan AS, Inggris, Perancis, ataupun Jerman.
(8)
Ingat. Russia era Putin, kini ditunjuk
Israel menggantikan peran AS dan UE yang
semakin loyo. UE sudah renta. AS pun kini
sudah siap di ambang bubar. Kini Russia
di bawah Putin, berada di puncak pamor
dan pamer kekuatan.
(9)
Sementara tuduhan, AKP membiayai ISIS. Jelas terbantahkan. Dari awal, Turki sudah meyakini ISIS hanya ranjau yang bisa menjebak Turki ke kubangan perang. Sebab ISIS akan selalu dipelihara. Terbukti koalisi 40 negara tak pernah serius menumpas ISIS.
(10)
Putin menakut-nakuti Barat bahwa Era Erdogan dan AKP mengingatkan tentang kedigjayaan era pendiri Khilafah Utsmaniyyah. Maka wajar, Erdogan dan AKP terus menerus diserang dan diterjang rumor. Tentu oleh ekstrim kanan dan ekstrim kiri sekaligus.
(13)
Erdogan berkaca pada Sirah Nabi yang
pernah memaksimalkan sistem dan kerjasama
dengan kaum Musyrik. Erdogan memanfaatkan
koalisi dengan AS dan UE. Sebagaimana
memaksimalkan isu HAM, Demokrasi,
Supremasi hukum, dan demiliterisasi
kehidupan politik.
(14)
Kebijakan strategis yang mustahil
dipahami oleh organisasi musiman. Atau
organisasi yang individunya tidak pernah
pengalaman memimpin satu desa pun.
Faaqidus sya'i laa yu'thi. Tong kosong
pasti tak berisi.
(15)
Bukan maksud menyindir siapapun. Namun
HaTer speech wajib dilawan. Jangan sampai
seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Terlalu husnuzhan, tak tahunya digunting
dalam lipatan. Ditusuk dari belakang.
Diracun hingga ke tulang.
(16)
Jika harus memilih. Saya pasti akan
mendukung Erdogan dan Turki. Negara yang
meraih julukan sebagai negara dermawan di
tahun 2013, 2014,2015. Dermawan dengan
aksi-aksi nyata, bukan sekadar nyaring di
status Facebook, Fanspage, atau koar-koar
toa. Sembari menikmati sistem yang
diharamkan di satu sisi namun halal di sisi lain.
*****
(1)
Mencermati wawancara Putin yang
ditayangkan stasiun berita global. Saya
semakin yakin dengan teori yang pernah
saya tulis. Target Putin menyerang ISIS
di Syiria, pada hakikatnya menargetkan
Turki.
(2)
Baru sebuah pesawat yang melanggar batas
udara Turki, kemudian ditindak. Putin sudah menegaskan dua tuduhan untuk Turki. Pertama, Erdogan dan AKP adalah rezim Islam yang tengah berambisi melakukan Islamisasi di Turki. Kedua, Erdogan dan AKP adalah biang teroris dan pendukung ISIS.
(3)
Tuduhan pertama, justru berbeda 180
derajat dengan tuduhan Amir HT. Satu nama
dan organisasi yang katanya
memperjuangkan Khilafah. Tapi selalu
membenci Erdogan dan AKP. Keras terhadap
sesama muslim. Tapi lembek dengan
penjajah. Tuduhan ABG yang tengah puber,
hobinya asal samber.
(4)
Kembali ke tuduhan Putin. Otak Putin tak
jauh beda dengan otak Netanyahu atau
kebijakan Israel secara umum. Putin dan
Netanyahu, nampak kurang bahagia atas
kemenangan telak AKP dan Erdogan di 5
Pemilihan tahun 2014-2015 sekaligus.
(5)
Jangan lupakan tuduhan Israel terhadap
Mursi dan IM di Mesir. Israel menuduh
Mursi dan IM tengah melakukan Islamisasi
Mesir. Tapi justru diserang juga oleh
yang konon pejuang Sunnah dan juga
pejuang Khilafah. Hingga UE dan AS
mengamini dan mensponsori penggulingan
terhadap Mursi.
(6)
Ketika Mursi dipenjara. IM dihancurkan.
Isu Islamisasi atau Ikhwanisasi langsung redup. Pun demikian, tuduhan terhadap Mursi sebagai antek AS dan Fir'aun berjanggut dari HT serta melanggar Syariah dari Salafy. Tiba-tiba sirna.
(7)
Jadi apa hubungan antara mempertahankan kedaulatan negaranya dengan Islamisasi. Di sinilah kita harus paham. Barat (Zionis Salibis) yang kini diwakili Putin, menerapkan standar ganda. Tak jauh beda dengan AS, Inggris, Perancis, ataupun Jerman.
(8)
Ingat. Russia era Putin, kini ditunjuk
Israel menggantikan peran AS dan UE yang
semakin loyo. UE sudah renta. AS pun kini
sudah siap di ambang bubar. Kini Russia
di bawah Putin, berada di puncak pamor
dan pamer kekuatan.
(9)
Sementara tuduhan, AKP membiayai ISIS. Jelas terbantahkan. Dari awal, Turki sudah meyakini ISIS hanya ranjau yang bisa menjebak Turki ke kubangan perang. Sebab ISIS akan selalu dipelihara. Terbukti koalisi 40 negara tak pernah serius menumpas ISIS.
(10)
Putin menakut-nakuti Barat bahwa Era Erdogan dan AKP mengingatkan tentang kedigjayaan era pendiri Khilafah Utsmaniyyah. Maka wajar, Erdogan dan AKP terus menerus diserang dan diterjang rumor. Tentu oleh ekstrim kanan dan ekstrim kiri sekaligus.
(13)
Erdogan berkaca pada Sirah Nabi yang
pernah memaksimalkan sistem dan kerjasama
dengan kaum Musyrik. Erdogan memanfaatkan
koalisi dengan AS dan UE. Sebagaimana
memaksimalkan isu HAM, Demokrasi,
Supremasi hukum, dan demiliterisasi
kehidupan politik.
(14)
Kebijakan strategis yang mustahil
dipahami oleh organisasi musiman. Atau
organisasi yang individunya tidak pernah
pengalaman memimpin satu desa pun.
Faaqidus sya'i laa yu'thi. Tong kosong
pasti tak berisi.
(15)
Bukan maksud menyindir siapapun. Namun
HaTer speech wajib dilawan. Jangan sampai
seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Terlalu husnuzhan, tak tahunya digunting
dalam lipatan. Ditusuk dari belakang.
Diracun hingga ke tulang.
(16)
Jika harus memilih. Saya pasti akan
mendukung Erdogan dan Turki. Negara yang
meraih julukan sebagai negara dermawan di
tahun 2013, 2014,2015. Dermawan dengan
aksi-aksi nyata, bukan sekadar nyaring di
status Facebook, Fanspage, atau koar-koar
toa. Sembari menikmati sistem yang
diharamkan di satu sisi namun halal di sisi lain.
Posting Komentar