Demokrasi, Tragedi Paris, dan Kejahatan Dunia Barat
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/demokrasi-tragedi-paris-dan-kejahatan.html
By: Nandang Burhanudin
****
(1)
Barat selalu mengklaim sebagai kampiun demokrasi, HAM, dan peradaban modern yang humanis.
(2)
Barat menuduh, Islam dan umatnya adalah Barbar, biang terorisme, dan kontra peradaban.
(3)
Namun sejarah membuktikan, bahwa aksi barbarisme, terorisme, dan antiperadaban justru dilakukan Barat.
(4)
Sejarah mencatat kejahatan kemanusiaan dan pembantaian tak berperikemanusiaan oleh Barat Kristen tak terhitung.
(5)
Maka wajar, Barat mengkaji ulang jualan demokrasi di negara-negara Islam. Membiayai gerakan anti demokrasi.
(6)
Melakukan kudeta terhadap kekuatan Islam yang menang via demokrasi. Barat baru ridha, jika demokrasi melahirkan pemimpin boneka, plenga-plengo.
(7)
Arab Springs membuka tabir segalanya. Tabir kebejatan paham Liberal, Sekuler, Islamphobia Barat.
(8)
Barat pula yang menciptakan organisasi-organisasi penghancur Islam dari dalam. Siapa yang mencipta Al-Qaeda, ISIS, Boko Haram atau nama lainnya.
(9)
Targetnya jelas. Menciptakan pasar baru untuk jualan anasir-anasir teror di negara-negara Muslim. Tapi tak pernah berani menyentuh Israel, teroris sebenarnya.
(10)
Jadi Barat pun tak rela, ketika gerakan-gerakan Islam di seluruh dunia terjun aktif dalam pemilu demokratis.
(11)
Mereka menebar teror. Islam memimpin, Islam kembali menguasai dunia. Inilah ancaman sebenarnya!
(12)
Bukan Islam yang berkuasa hanya di kibaran bendera atau Islam yang hanya gemuruh di muktamar dan konferensi, namun tak ada dalam kehidupan nyata.
(13)
Bukan Islam yang memanggul senjata AK-47, lalu membunuhi orang tak berdosa. Untuk kemudian seluruh muslim menanggung derita.
(14)
Tapi Islam dan umat Islam yang mampu mengambil kembali mutiara Islam yang dicuri Barat. Wajar, Barat terus menentang jangan sampai Islam menguasai negara.
(15)
Mereka diam saat Israel menganeksasi Palestina. Merestui saat Syiah menghancurkan Sunni. Bahagia saat kaum Liberal, Sekuler berkuasa.
(16)
Namun merana, saat Turki dimenangkan AKP. Sedih saat Ikhwan menang di berbagai negara Timur Tengah. Menderita saat Saudi dikomandoi Raja Salman yang berkarakter.
(17)
Maka sosok As-Sisi dimunculkan. Abu Bakar Baghdadi, Abu Mushab Zarqawi sosok biasa menjadi panglima perang. Semua dihadirkan menjadi destroyer Islam dari dalam.
(18)
Sisanya disembunyikan untuk menggembosi kekuatan Islam di negara-negara demokratis, dengan paham anti demokrasi dan membuka jalan Liberal, Sekuler, Islamphobia berkuasa di seantero negeri Muslim.
(19)
Anda boleh berbeda pendapat. Tapi fakta tak akan terbantahkan! Siapa sebenarnya yang menjadi budak Barat. Karena ternyata, ISIS, gerakan antidemokrasi, dan Barat selalu berganti hormat satu sama lain.
****
(1)
Barat selalu mengklaim sebagai kampiun demokrasi, HAM, dan peradaban modern yang humanis.
(2)
Barat menuduh, Islam dan umatnya adalah Barbar, biang terorisme, dan kontra peradaban.
(3)
Namun sejarah membuktikan, bahwa aksi barbarisme, terorisme, dan antiperadaban justru dilakukan Barat.
(4)
Sejarah mencatat kejahatan kemanusiaan dan pembantaian tak berperikemanusiaan oleh Barat Kristen tak terhitung.
(5)
Maka wajar, Barat mengkaji ulang jualan demokrasi di negara-negara Islam. Membiayai gerakan anti demokrasi.
(6)
Melakukan kudeta terhadap kekuatan Islam yang menang via demokrasi. Barat baru ridha, jika demokrasi melahirkan pemimpin boneka, plenga-plengo.
(7)
Arab Springs membuka tabir segalanya. Tabir kebejatan paham Liberal, Sekuler, Islamphobia Barat.
(8)
Barat pula yang menciptakan organisasi-organisasi penghancur Islam dari dalam. Siapa yang mencipta Al-Qaeda, ISIS, Boko Haram atau nama lainnya.
(9)
Targetnya jelas. Menciptakan pasar baru untuk jualan anasir-anasir teror di negara-negara Muslim. Tapi tak pernah berani menyentuh Israel, teroris sebenarnya.
(10)
Jadi Barat pun tak rela, ketika gerakan-gerakan Islam di seluruh dunia terjun aktif dalam pemilu demokratis.
(11)
Mereka menebar teror. Islam memimpin, Islam kembali menguasai dunia. Inilah ancaman sebenarnya!
(12)
Bukan Islam yang berkuasa hanya di kibaran bendera atau Islam yang hanya gemuruh di muktamar dan konferensi, namun tak ada dalam kehidupan nyata.
(13)
Bukan Islam yang memanggul senjata AK-47, lalu membunuhi orang tak berdosa. Untuk kemudian seluruh muslim menanggung derita.
(14)
Tapi Islam dan umat Islam yang mampu mengambil kembali mutiara Islam yang dicuri Barat. Wajar, Barat terus menentang jangan sampai Islam menguasai negara.
(15)
Mereka diam saat Israel menganeksasi Palestina. Merestui saat Syiah menghancurkan Sunni. Bahagia saat kaum Liberal, Sekuler berkuasa.
(16)
Namun merana, saat Turki dimenangkan AKP. Sedih saat Ikhwan menang di berbagai negara Timur Tengah. Menderita saat Saudi dikomandoi Raja Salman yang berkarakter.
(17)
Maka sosok As-Sisi dimunculkan. Abu Bakar Baghdadi, Abu Mushab Zarqawi sosok biasa menjadi panglima perang. Semua dihadirkan menjadi destroyer Islam dari dalam.
(18)
Sisanya disembunyikan untuk menggembosi kekuatan Islam di negara-negara demokratis, dengan paham anti demokrasi dan membuka jalan Liberal, Sekuler, Islamphobia berkuasa di seantero negeri Muslim.
(19)
Anda boleh berbeda pendapat. Tapi fakta tak akan terbantahkan! Siapa sebenarnya yang menjadi budak Barat. Karena ternyata, ISIS, gerakan antidemokrasi, dan Barat selalu berganti hormat satu sama lain.
Posting Komentar