KAU BELA SIAPA?



@erwinpandupratama

Benci dan permusuhan pada orang atau pihak tak boleh hingga melunturkan akhlak mulia, kesantunan kata dan sikap adil kita. Lantas kemana rasa adilmu saat orang kafir kau bela mati-matian, sedang saudaramu sendiri kau injak dan paksa tersayat cacian?


Sungguh menista dan merendahkan saudara muslimmu tidaklah seujung kuku meruntuhkannya. Itu hanya menunjukkan kerdil dan hinanya dirimu. Jabat tangan pun pasti serasa menyakitkan bagi yang jarinya bertelusuk. Adakah kau?

Menjadi kritis tak sama dengan bersinis ria. Tak bisa membedakan keduanya hanya membuat dirimu tak paham duduk tertakdzim pada yang lebih mulia, memelototkan mata seolah mereka makhluk paling berdosa sedunia, sedang kita tertahta ahli surga. Seberapa berdaya jika Tuhan memandangmu sedemikian rupa?

Hati dan ilmu ulama selembut air, ia menjernihkan dan menyejukkan. Tugas kita adalah mengambil seteguk kesegaran dari curahan ilmu nan mengalir, bukan mengumpat dan tak menghargai, apalagi menyobek-nyobek hati mereka dengan tajamnya lisan dan congkaknya jiwa.

Mereka yang suka menghakimi akan menjadi terdakwa di depan banyak korban. Apalah jika yang duduk di Majelis hisab-mu kelak adalah alim ulama yang kau lukai hatinya, kau renggut kesabarannya, kau remukkan kehusnudzannya. Apa hujjah-mu di hadapan mereka? Sedang mereka adalah kekasih Langit tercinta.

Luka berbahaya ialah mereka yang berunjuk keshalihan. Luka yang menuntun kita terjerumus pada ketidakshalihan. Maka segera sembuhkan!

Bertoleransi itu perlu, namun juga bertafsir. Bukan mengembalikan segala macam tafsir kepada sang Khalik untuk menghalalkan yang diharamkan. Jika segala macam urusan umat dipukul rata seperti itu, selesai sudah!

Maka kita ambil sebaik-baik tafsir pada sebaik-baik manusia yang diberi anugerah Tuhan untuk memahamkan Quran pada ummat, para sahabat misalnya, ilmu tafsir mereka dalam, ialah sebaik-baik sahabat Umar radiyallahu ta'alaanhu yang menafsirkan dan melarang pemimpin dari kalangan non muslim. Ini jelas! Bukan multi-intrepretasi

Memang memahamkan semua orang itu melelahkan, apalagi menyenangkannya. Serasa menguras air selautan. Maka jalankan adab terbaik tanpa menutupi yang benar, jalankan yang benar dengan beradab. Manusia memuliakanmu, Langit pun merindukanmu.

Kini kembali pada kau, rajin-rajin bercerminlah dalam munajat kidung malam-mu. Sudah berapa ulama yang kau buat bercucur air mata, padahal mereka adalah pewaris Nabi, penjaga keislaman negeri. Masihkan kau bersikeras membela mereka yang dilarang dibela?

Memang, cinta dan benci tipis batasnya. Perilaku membela sama; menyimak tiap yang dicinta atau dibenci mericau ria, lalu menanggapinya. Manakah yang harus kita cinta? manakah yang harus kita benci? Ingat, tetap menaruh cinta dan benci karena Allah.. karena Allah

Saat kau katakan Agama adalah urusan privat, bukan kepentingan publik. Kau kemanakan maruah dan ghiroh-mu membela kedigdayaan islam? Padahal kau yang paling tahu betul tentang ayat pertama dasar negara ini; ketuhanan yang Maha Esa!

Kita saat ini memang berada dalam perniagaan terbaik Tuhan, kau tawarkan taqwamu, Tuhan ganti dengan SurgaNya. Lalu kubertanya, jika kau tawarkan politik kotormu dengan mencatut kesucian beragama, apa sebenarnya yang kau ingin cari dari Tuhanmu? MurkaNya?

Pada akhirnya kesenjangan akhlak antara kau dan gurumu menjadi sebatas waktu sholat. Didalam berkhusyuk ria, diluar kau menelunjuk tajam padanya dengan sorot mata menerkam. Apa kata Umar melihat ulahmu?

Ingat; benar, baik, santun dan bermanfaatnya diri dan tanggung jawab kita, baik yang dibela atau membela, dicela atau dimulia, semua akan menjadi saksi telak di pengadilan Akhirat. Maka berbanyaklah saksi kebaikan, bukan saksi keburukan! Jadikan diam kita bernilai emas, bicara baiknya menjadi berlian, berbuat kebenarannya berbalas surga.

Sumbersari, Jember
11 Muharram 1438 H

Santri tak bergelar,
Erwin Pandu Pratama

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item