Mendadak NU ? Saya Pikir Bukan....




Saat pertama kali baca berita penuduhan, penghardikan dan ancaman terhadap K.H. Ma'ruf Amin saat menjadi saksi, saya "nggak ngeh" kalau selain menjabat sebagai ketua MUI ternyata beliau juga Ra'is 'Amm PBNU. Saya baru "tersadar" akan jabatan lain yang diemban beliau, setelah membaca berita pendukung lainnya.


Hal utama yang membuat geram adalah karena arogansi dan kekurang ajaran terdakwa penista agama terhadap orang tua kami yang sudah sepuh dan seharusnya dihormati. Bukan semata karena jabatan beliau.

Kalaupun beliau tidak sedang memegang jabatan sebagai ketua MUI dan Ra'is 'Amm PBNU, rasa geram akan tetap muncul dihati. Saya berkeyakinan, pembaca yang menyayangi dan menghormati orang tuanya juga akan sependapat.

Leluhur bangsa Indonesia mengajarkan sopan santun, menghormati dan menyayangi terhadap orang tua, terlebih dalam ajaran Islam, ridho Allah adalah ridhonya orang tua.

Bayangkan saja jika orang tua pembaca (ibu, ayah, kakek, nenek) (tidak perlu bawa harta, gelar, atau jabatan) yang sudah sepuh, "diminta tolong" sebagai saksi, sudah bersedia datang memberi kesaksian, eh dibentak-bentak, dituduh, dugaan penyadapan komunikasi pribadi, diancam akan dilaporkan, diancam akan dipermalukan, di DEPAN UMUM !!! :(

Rasa geram berubah menjadi rasa geram pangkat 100, saat terdakwa menyatakan tidak merasa menghardik, justru menyatakan merasa sedang diadu domba (mungkin anda perlu memberinya sebuah kaca yang besar).

Naudzhubillah, tinggi sekali ujub sampai tidak bisa melihat "hitam pekat" didepan sehingga tidak mau mengakui yang salah dan benar. Bukankah itu salah satu tanda ditutupnya hati nurani ?

Jika ada yang masih bersikeras memakai slogan #MendadakNU untuk menyerang orang-orang yang menyayangi K.H. Ma'ruf Amin dan membenarkan perlakuan sang penista agama, sebagai saudara sebangsa, lebih khusus saudara seiman. Dengan rasa kasih mari berdo'a kepada Tuhan dengan rendah hati.

Minta diberikan petunjuk yang lurus sebagaimana orang-orang yang telah diberi-Nya petunjuk, bukan mereka yang disesatkan, untuk dapat membedakan yang benar dan salah, lebih khusus dalam memilih pemimpin kita yang akan datang. Bagi yang muslim, mari laksanakan sholat istikharah.

Tanyakan kepada hati kecilmu, apakah saya izinkan orang tua saya diperlakukan demikian? Apakah senyum dan tawa yang ditampilkan selama ini adalah kebenaran atau hanya ilusi?

Semoga Allah SWT berkenan memberikan kepada kami pemimpin yang amanah dan berakhlak baik, serta hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Salam Jakarta, Salam Bersama

#Penyadapan #Watergate #PenistaAgama #Psychopath #MendadakNU #NKRIHargaMati #CoblosPecinya #SalamBersama

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item