PKS Kembali?





Oleh: Erizal

Tak sedikit yang beranggapan bahwa konflik internal PKS sejak pergantian pimpinan lalu, sebagai sebuah drama. Anggapan ini tak hanya datang dari luar, juga dari dalam. Bahkan, sampai kini. Banyak yang tak percaya. Sebagai partai dakwah, mustahil PKS mengalami konflik panjang.

Adalah penampilan Salim Segaf Al-Jufri dan Anis Matta di Surabaya, makin menguatkan anggapan itu. Cipika-cipiki, ketawa lepas, saling bergandeng tangan, di antara bukti. Tajuk Halal bi Halal yang dipasang, berubah menjadi kampanye yang menggelorakan seperti tak ada masalah.

Kalau mau jujur, sebetulnya PKS seperti itulah yang ditakutkan lawan-lawan politik PKS. Solid, bersemangat, gigih, dan pantang menyerah. Seperti, sebuah benda mati yang dialiri energi, lalu tiba-tiba menjadi hidup, dan kuat. Seperti anak panah yang meluncur deras, menembus batas.

Apakah ini pertemuan pertama Salim Segaf Al-Jufri dan Anis Matta, setelah tak menjabat Presiden PKS? Rasanya benar, kalau di hadapan publik atau di hadapan kader PKS. Lalu, apakah ada pertemuan lain di luar pertemuan Surabaya itu? Kalau ada, anggapan itu menjadi masuk akal.

Sebab, dua orang yang sedang berkonflik, mustahil tiba-tiba bisa langsung klop, saat baru pertama bertemu. Seberapa sering, atau seberapa dekatkah, Salim Segaf Al-Jufri dan Anis Matta? Apa sebetulnya, drama yang sedang dimainkan? Adakah rahasia khusus di antara guru-murid ini?

Memperhatikan, sejumlah peristiwa yang sudah terjadi rasanya juga mustahil. Hampir tak ada partai yang sanggup, memainkan drama politik sedramatis itu. Bahkan, Golkar dan PDIP pun, sebagai partai tertua, tak akan sanggup. Terlempar atau dilemparkan, tersingkir atau disingkirkan.

Memang, usai diketok UU Pemilu, partai-partai harusnya, mengakhiri konflik internalnya masing-masing. Bahkan, Golkar yang Ketua Umumnya berstatus tersangka pun, memilih bersatu ketimbang berpecah. PPP juga sudah mencari titik persamaan. Masak PKS menjadi yang terakhir?

Lawan-lawan politik PKS pantas khawatir, bila pertemuan Salim Segaf Al-Jufri dan Anis Matta, terus berlanjut. PKS akan kembali pada elan vitalnya. Melalui kisah-kisah dalam al-Quran, hadist, para sahabat, dan lain-lain, Anis Matta selalu bisa menggali inspirasi menemukan harapan.

Hal ini telah dibuktikan saat PKS berada di titik paling rendah. Saat pucuk pimpinan PKS digelandang dari markasnya menuju penjara dan disiarkan secara langsung oleh televisi nasional. Pada saat yang sama, Pilkada dan Pemilu, juga semakin dekat. Persis, waktunya seperti sekarang.

Perlahan, PKS bangkit dengan segala kekuatannya. PKS yang diharapkan jatuh, nyatanya tetap bertahan dalam perpolitikan nasional. Dan situasi politik berubah drastis, pada pilpres 2014. Awalnya tak dilirik, tiba-tiba PKS menjadi faktor penguat. Itulah awal koalisi PKS dan Gerindra.

Sayang, PKS mengambil jalan berbelok. Ijtihad-ijtihad politik yang diambil, justru bukan menguatkan, malah melemahkan. Baik internal maupun eksternal. Di eksternal, posisi PKS tidak menentu. Memberi sinyal masuk pemerintahan, tak ditanggapi. Jadi oposisi pun, serba tanggung.

Oposisi menang di pilkada Jakarta, PKS hanya ikut menang. Tidak menang itu sendiri. Di internal, lebih parah lagi. Orang yang berjasa, justru dianggap bermasalah dan harus disingkirkan. Begitu sebaliknya? Maka tidak aneh, pertemuan di Surabaya itu tak hanya ditentang, tapi hendak digagalkan oleh orang dalam PKS sendiri. Salim Segaf Al-Jufri dan Anis Matta harus dipisahkan.

Jadi, lawan-lawan politik PKS tak perlu khawatir betul. PKS masih akan dilemahkan oleh orang dalamnya sendiri. Sedikit saja, didorong dari luar, selesai itu. PKS juga tidak bisa kemana-mana, dalam polarisasi politik hari ini. Seperti mentimun bungkuk, masuk karung dihitung tidak.

Dan itu, bukan soal ramalan Ronggowarsito. Soal kewarasan atau kegilaan. Pada akhirnya, orang akan tahu siapa yang sebetulnya penjahat dan pahlawan itu. Jika tidak saat ini, di kemudian hari.

Related

Artikel Seputar PKS 5008873159241590943

Posting Komentar

RecentArsip

Recent

  • Untuk Banser: Ada Puluhan Juta Orang Siap Disebut Mayat
  • By Asyari Usman Ketika Hizbut Tahir Indonesia (HTI) dibubarkan tahun lalu ... read more
  • UJIAN Kejama'ahan @salimafillah . Dalam ujian kejama'ahan Bani Israil; ada yang ... read more
  • RASANYA PERBINCANGAN kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas ... read more
  • Menepi bukan Pergi
  • MENEPI, BUKAN PERGI Oleh ustad Satria Hadilubis Kekecewaan Abu Dzhar Al ... read more
  • Muka Dua
  • BAHAYA ORANG BERMUKA DUA Nabi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang ... read more
  • Ganjik Genap Jakarta
  • *Ganjil Genap DKI JKT* Berdasarkan Pergub DKI Jkt no. 106/2018 ditetapkan: 1.) ... read more
  • Pakai sendal di kuburan
  • BENARKAH DIHARAMKAN MEMAKAI SENDAL DI KUBURAN ?? Oleh : Abdullah Al ... read more
  • Ambisi Pribadi
  • *MEWASPADAI AMBISI PRIBADI* Dalam sejarah pergerakan Islam, di samping ... read more
  • KONSEP NALAR & LOGIKA KEKUASAAN ARAH BARU INDONESIA. **** Kita tidak bisa ... read more
  • Sari Wangi
  • *PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI BANGKRUTNYA SARI WANGI* Oleh : Jamil Azzaini ... read more
    Recent Posts Widget

    Arsip

    Entri yang Diunggulkan

    Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

    Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

    Hot in week

    Tayangan Laman

    900015
    item