Yang Bahagia, Yang Berjaya
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/07/yang-bahagia-yang-berjaya.html
Yang Bahagia, Yang Berjaya
من علامات السعادة على العبد : تيسير الطاعة عليه، وموافقة السنة في أفعاله، وصحبته لأهل الصلاح، وحسن أخلاقه مع الإخوان، وبذل معروفه للخلق، واهتمامه للمسلمين ، ومراعاته لأوقاته
Diantara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba ialah :
1. Dimudahkan baginya ketaatan, 2. Sesuai dengan ajaran rosul dalam perbuatan-perbuatannya, 3. Pertemanannya dengan orang-orang shaleh, 4. Baik akhlaknya ke saudara-saudaranya, 5. Mencurahkan kebaikannya bagi semua makhluk, 6. Perhatiannya terhadap kaum muslimin, 7. Pandai menjaga waktunya.
Imam Asyaatibi dalam kitab Al-I’tishom
________
Stop Point
Kebahagiaan hakiki bukan tentang dunia yg dimiliki. Dunia itu hanya memiliki sedikit makna bagi orang beriman, yaitu ujian dan tempat mengumpulkan bekal.
Maka sebaik baik bekal adalah ketakwaan. Dengan ketakwaan orang akan bahagia.
Dan kebahagiaan sejati dalam payung ketakwaan adalah :
Kemudahannya dalam ketaatan. Kaki tak berat melangkah ke mesjid, mata tak berat bangun malam, tangan tak berat berbagi inspirasi, lisan tak berat baca quran. Jika ada yg berat, ada nikmat yg tercerabut disana. Maka tanyakanlah : apa gerangan maksiat yg dilakukan??
Bahagia hadir pula dalam laku yg tunduk pada contoh yg diajarkan. Tidak rakus dan egois menentukan jalan hidup sendiri. Ridho mengikuti pola bahkan ketika tidak dimengerti oleh otak dan jiwa.
Kebahagiaan pun ikut mewarnai pada mereka yg merapihkan barisan saudaranya. Menelisik dengan siapa ia berteman, dan memastikan ia dan temannya berkawan dalam kesolehan.
Baik budi pada semua makhluk. Hadirnya ditunggu. Kedatangannya solusi. Jauh dari sikap berlebihan dalam hal apapun.
Ia tidak menjadi supersoleh yg meninggalkan urusan kaum muslimin. Ia peka kondisi umat muslim kekinian. Tidak hanya berkutat pada silang pendapat dan sengketa. Lebih senang merajut potensi, dibanding melerai kekuatan hanya karna benang kekuatan umat berasal dari kualitas benang murahan.
Terakhir, kebahagiaannya ada dalam kebermaknaan dan keberkahan waktunya, yg hanya diisi dengan ketaatan, mengurus urusan umat, dan saling mengingati tentanf kebaikan dan kesabaran.
Ingin sekali diri ini sampai titik kebahagiaan ini. Semoga itu juga dirimu.
Semoga kita disayang Alloh.
من علامات السعادة على العبد : تيسير الطاعة عليه، وموافقة السنة في أفعاله، وصحبته لأهل الصلاح، وحسن أخلاقه مع الإخوان، وبذل معروفه للخلق، واهتمامه للمسلمين ، ومراعاته لأوقاته
Diantara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba ialah :
1. Dimudahkan baginya ketaatan, 2. Sesuai dengan ajaran rosul dalam perbuatan-perbuatannya, 3. Pertemanannya dengan orang-orang shaleh, 4. Baik akhlaknya ke saudara-saudaranya, 5. Mencurahkan kebaikannya bagi semua makhluk, 6. Perhatiannya terhadap kaum muslimin, 7. Pandai menjaga waktunya.
Imam Asyaatibi dalam kitab Al-I’tishom
________
Stop Point
Kebahagiaan hakiki bukan tentang dunia yg dimiliki. Dunia itu hanya memiliki sedikit makna bagi orang beriman, yaitu ujian dan tempat mengumpulkan bekal.
Maka sebaik baik bekal adalah ketakwaan. Dengan ketakwaan orang akan bahagia.
Dan kebahagiaan sejati dalam payung ketakwaan adalah :
Kemudahannya dalam ketaatan. Kaki tak berat melangkah ke mesjid, mata tak berat bangun malam, tangan tak berat berbagi inspirasi, lisan tak berat baca quran. Jika ada yg berat, ada nikmat yg tercerabut disana. Maka tanyakanlah : apa gerangan maksiat yg dilakukan??
Bahagia hadir pula dalam laku yg tunduk pada contoh yg diajarkan. Tidak rakus dan egois menentukan jalan hidup sendiri. Ridho mengikuti pola bahkan ketika tidak dimengerti oleh otak dan jiwa.
Kebahagiaan pun ikut mewarnai pada mereka yg merapihkan barisan saudaranya. Menelisik dengan siapa ia berteman, dan memastikan ia dan temannya berkawan dalam kesolehan.
Baik budi pada semua makhluk. Hadirnya ditunggu. Kedatangannya solusi. Jauh dari sikap berlebihan dalam hal apapun.
Ia tidak menjadi supersoleh yg meninggalkan urusan kaum muslimin. Ia peka kondisi umat muslim kekinian. Tidak hanya berkutat pada silang pendapat dan sengketa. Lebih senang merajut potensi, dibanding melerai kekuatan hanya karna benang kekuatan umat berasal dari kualitas benang murahan.
Terakhir, kebahagiaannya ada dalam kebermaknaan dan keberkahan waktunya, yg hanya diisi dengan ketaatan, mengurus urusan umat, dan saling mengingati tentanf kebaikan dan kesabaran.
Ingin sekali diri ini sampai titik kebahagiaan ini. Semoga itu juga dirimu.
Semoga kita disayang Alloh.
Posting Komentar