Ummi, maafkan Aa. Maafkan kesalahan Aa ya
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/07/ummi-maafkan-aa-maafkan-kesalahan-aa-ya.html
ni sudah ALLAH datangkan untuk Aa. Kita sudah membangun diskusi panjang akhir-akhir ini tentang cita-cita. Sekarang saatnya Aa pergi mengejar cita-cita. Pergilah, nak! tinggalkan rumah untuk membangun sebuah rumah. Sebuah rumah yang tak akan adalagi perselisihan diantara kita, tidak akan ada kemarahan, kekasalan apalagi pertengkaran"
Lalu ia pun memeluk saya dengan erat, dan tumpah ruah air mata kami mengalir bersama.
Ali: Ummi, maafkan Aa. Maafkan kesalahan Aa ya"
Ummi: "Iya nak, ummi pun minta maaf atas kesalahan ummi selama ini sama Aa. Ayo nak jangan ragu! Ibumu telah terlahir kedunia ini hanya untuk melahirkan kamu. lalu beliau meninggal setelah melahirkanmu. Pasti ALLAH memiliki maksud tertentu. Lalu kemudian Allah datangkan ummi dalam kehidupan kamu yang ternyata begitu singkat saja. Pasti ALLAH punya maksud tertentu. Ternyata hanya 10 tahun saja ummi mendampingi kamu, tapi ummi berharap waktu pertemuan kita yang singkat ini sangat berarti dalam hidup kamu"
Ali: "Insya ALLAH, ummi. sangat, ummi"
Ummi: "Ayo nak, jangan ragu! pergilah dan pulanglah kembali saat kelak Aa bisa membuktikan salah satu kebenaran Al-Quran dengan ilmu sains yang Aa miliki. Ummi berdoa agar dengannya orang-orang kafir berbondong-bondong masuk islam melalui pembuktian itu. Jika Aa tidak menemui ummi lagi di rumah ini maka Aa bawa saja saat berziarah ke kuburan ummi"
Lalu tangisannya pun semakin keras.
Ummi: "Ummi pun baru sadar, bahwa ternyata 14 tahun itu begitu singkat sekali, nak. Semua anak akan pergi meraih cita-cita mereka. Seperti bapak dan ibumu dulu pergi meninggalkan rumah ke kota Batam. Juga ummi pun pergi meninggalkan rumah dan berkeluarga. Semua orang akan pergi dari rumahnya dan pada akhirnya memiliki kehidupan sendiri-sendiri"
Ali: "Oh ya, mamah Dea juga pergi ke Batam, mi?"
Ummi: "Ya, beliau sakit disana, diurus sendirian oleh bapak. Lalu kemudian pulang ke Bandung saat sudah semakin parah"
Ali: "Jadi mi, sekarang Aa pergi, lalu kemudian teteh pergi, Shiddiq pergi dan semua pergi. Jadi ummi kebali sendiri dong di rumah ini cuma sama bapak"
Ummi: "Ya nak, kehidupan memang begitu, seperti hari ini aki dan nin hanya tinggal berdua karena semua anak telah memiliki keluarga. Kelak kita semua juga akan sendirian di Alam kubur. Tapi yang penting kita memiliki ikatan cinta dan cita-cita. Maka meski kita berpisah ingatlah satu, A! Bahwa kita sedang membangun sebuah rumah untuk kembali kelak berkumpul bersama. Sebuah rumah yang abadi di surga, dan setelah itu kita tidak berpisah lagi"
Pelukan pun semakin erat, air mata pun semakin membanjiri pipi kami.
Ummi: "Ayo nak, jangan ragu! di atas usia 14 tahun, kapasitas ummi dan bapak sudah tidak cukup lagi untuk menjadi guru bagi Aa. Kita sudah membutuhkan sentuhan-sentuhan para ulama dan maestro lain untuk mendidik Aa. Dah sekarang Aa bobo ya, besok pagi sekali kita harus pergi"
Sahabat, ternyata full time parenting itu begitu singkat.
Tetapi masa singkat itu adalah fondasi yang utama
🔺 Itu adalah masa mengenalkan anak kepada Tuhannya sehingga ia mengerti apa yang diinginkan Sang Penciptanya terhadap dirinya.
🔺 Itu adalah masa mengenalkan anak kepada Rasulullah SAW sehingga ia tau bagaimana mengejawantahkan keinginan Tuhannya terhadap dirinya sepanjang hidup di dunia.
🔺 Itu adalah masa menyiapkan seorang anak menjadi seorang mukallaf ketika akil baligh tiba.
🔺Itu adalah masa membangun konsep diri dan konsep hidup seorang anak yang akan mewarnai kehidupannya.
🔺Itu adalah masa mengantarkan anak sampai memahami tujuan hidupnya, tujuan penciptaan dirinya, serta membangun cinta-cita masa depannya.
🔺Itu adalah masa inkubator bagi seorang anak sebelum ia terjun langsung dalam kehidupan nyata.
🔺Itu adalah masa membangun imunitas diri dalam seorang anak sampai ia mampu membedakan jalan fujur dan jalan taqwa.
🔺Itu adalah masa merawat dan menjaga fitrah kebaikan dalam diri seorang manusia agar sepanjang hidupnya ia senantiasa mencintai dan memilih kebiakan.
🔺Itu adalah masa membangun kepribadian manusia pembelajar dalam dirinya sehingga apapun cita-cita dan tujuan hidunya, ia akan
senantiasa belajar dengan penuh semangat dalam meraihnya.
🔺Itu adalah masa melatih kemadirian dan kecakapan hidup serta kemampuan dalam memecahkan persoalan sebagai bekal dalam menyusuri kehidupannya.
🔺Itu adalah masa mengenal potensi bawaan yang ALLAH ciptakan khusus pada dirinya, sehingga kita dapat membimbing dan mengantarkan dirinya menuju panggilan hidupnya.
Waktu itu begitu singkat.
Kita akan begitu menyesal bila melewatinya tanpa keseriusan saat satu per satu mereka pergi meninggalkan rumah kita untuk meraih mimpi mereka.
Kerepotan mengasuh itu ternyata tak lama. Yang lama adalah hasil panen yang akan kita petik di masa kerepotan itu.
Full time parenting itu ternyata begitu singkat.
Setelah itu kita hanya menjadi penasihat pribadi mereka sepanjang masa.
Maka lewatilah masa ini dengan penuh keseriusan, dan kelak akan tiba masanya kita bisa serius untuk kembali mengejar mimpi pribadi kita dan secara serius mempersiapkan kematian terbaik kita.
Batujajar, Jawa Barat
Dari yang akan ditinggalkan dan meninggalkan
Kiki Barkia
Lalu ia pun memeluk saya dengan erat, dan tumpah ruah air mata kami mengalir bersama.
Ali: Ummi, maafkan Aa. Maafkan kesalahan Aa ya"
Ummi: "Iya nak, ummi pun minta maaf atas kesalahan ummi selama ini sama Aa. Ayo nak jangan ragu! Ibumu telah terlahir kedunia ini hanya untuk melahirkan kamu. lalu beliau meninggal setelah melahirkanmu. Pasti ALLAH memiliki maksud tertentu. Lalu kemudian Allah datangkan ummi dalam kehidupan kamu yang ternyata begitu singkat saja. Pasti ALLAH punya maksud tertentu. Ternyata hanya 10 tahun saja ummi mendampingi kamu, tapi ummi berharap waktu pertemuan kita yang singkat ini sangat berarti dalam hidup kamu"
Ali: "Insya ALLAH, ummi. sangat, ummi"
Ummi: "Ayo nak, jangan ragu! pergilah dan pulanglah kembali saat kelak Aa bisa membuktikan salah satu kebenaran Al-Quran dengan ilmu sains yang Aa miliki. Ummi berdoa agar dengannya orang-orang kafir berbondong-bondong masuk islam melalui pembuktian itu. Jika Aa tidak menemui ummi lagi di rumah ini maka Aa bawa saja saat berziarah ke kuburan ummi"
Lalu tangisannya pun semakin keras.
Ummi: "Ummi pun baru sadar, bahwa ternyata 14 tahun itu begitu singkat sekali, nak. Semua anak akan pergi meraih cita-cita mereka. Seperti bapak dan ibumu dulu pergi meninggalkan rumah ke kota Batam. Juga ummi pun pergi meninggalkan rumah dan berkeluarga. Semua orang akan pergi dari rumahnya dan pada akhirnya memiliki kehidupan sendiri-sendiri"
Ali: "Oh ya, mamah Dea juga pergi ke Batam, mi?"
Ummi: "Ya, beliau sakit disana, diurus sendirian oleh bapak. Lalu kemudian pulang ke Bandung saat sudah semakin parah"
Ali: "Jadi mi, sekarang Aa pergi, lalu kemudian teteh pergi, Shiddiq pergi dan semua pergi. Jadi ummi kebali sendiri dong di rumah ini cuma sama bapak"
Ummi: "Ya nak, kehidupan memang begitu, seperti hari ini aki dan nin hanya tinggal berdua karena semua anak telah memiliki keluarga. Kelak kita semua juga akan sendirian di Alam kubur. Tapi yang penting kita memiliki ikatan cinta dan cita-cita. Maka meski kita berpisah ingatlah satu, A! Bahwa kita sedang membangun sebuah rumah untuk kembali kelak berkumpul bersama. Sebuah rumah yang abadi di surga, dan setelah itu kita tidak berpisah lagi"
Pelukan pun semakin erat, air mata pun semakin membanjiri pipi kami.
Ummi: "Ayo nak, jangan ragu! di atas usia 14 tahun, kapasitas ummi dan bapak sudah tidak cukup lagi untuk menjadi guru bagi Aa. Kita sudah membutuhkan sentuhan-sentuhan para ulama dan maestro lain untuk mendidik Aa. Dah sekarang Aa bobo ya, besok pagi sekali kita harus pergi"
Sahabat, ternyata full time parenting itu begitu singkat.
Tetapi masa singkat itu adalah fondasi yang utama
🔺 Itu adalah masa mengenalkan anak kepada Tuhannya sehingga ia mengerti apa yang diinginkan Sang Penciptanya terhadap dirinya.
🔺 Itu adalah masa mengenalkan anak kepada Rasulullah SAW sehingga ia tau bagaimana mengejawantahkan keinginan Tuhannya terhadap dirinya sepanjang hidup di dunia.
🔺 Itu adalah masa menyiapkan seorang anak menjadi seorang mukallaf ketika akil baligh tiba.
🔺Itu adalah masa membangun konsep diri dan konsep hidup seorang anak yang akan mewarnai kehidupannya.
🔺Itu adalah masa mengantarkan anak sampai memahami tujuan hidupnya, tujuan penciptaan dirinya, serta membangun cinta-cita masa depannya.
🔺Itu adalah masa inkubator bagi seorang anak sebelum ia terjun langsung dalam kehidupan nyata.
🔺Itu adalah masa membangun imunitas diri dalam seorang anak sampai ia mampu membedakan jalan fujur dan jalan taqwa.
🔺Itu adalah masa merawat dan menjaga fitrah kebaikan dalam diri seorang manusia agar sepanjang hidupnya ia senantiasa mencintai dan memilih kebiakan.
🔺Itu adalah masa membangun kepribadian manusia pembelajar dalam dirinya sehingga apapun cita-cita dan tujuan hidunya, ia akan
senantiasa belajar dengan penuh semangat dalam meraihnya.
🔺Itu adalah masa melatih kemadirian dan kecakapan hidup serta kemampuan dalam memecahkan persoalan sebagai bekal dalam menyusuri kehidupannya.
🔺Itu adalah masa mengenal potensi bawaan yang ALLAH ciptakan khusus pada dirinya, sehingga kita dapat membimbing dan mengantarkan dirinya menuju panggilan hidupnya.
Waktu itu begitu singkat.
Kita akan begitu menyesal bila melewatinya tanpa keseriusan saat satu per satu mereka pergi meninggalkan rumah kita untuk meraih mimpi mereka.
Kerepotan mengasuh itu ternyata tak lama. Yang lama adalah hasil panen yang akan kita petik di masa kerepotan itu.
Full time parenting itu ternyata begitu singkat.
Setelah itu kita hanya menjadi penasihat pribadi mereka sepanjang masa.
Maka lewatilah masa ini dengan penuh keseriusan, dan kelak akan tiba masanya kita bisa serius untuk kembali mengejar mimpi pribadi kita dan secara serius mempersiapkan kematian terbaik kita.
Batujajar, Jawa Barat
Dari yang akan ditinggalkan dan meninggalkan
Kiki Barkia
Posting Komentar