...Mengejar Istana
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/11/mengejar-istana.html
Ada 3 buah istana di surga. Satu terletak di pinggiran surga, satu lagi di tengahnya, sedang satu lagi di puncak surga. Nabi pun menjadi penjamin bagi 3 golongan yang masing-masing akan mendapatkannya. Ada yang dijamin mendapat hadiah istana yang berada di pinggiran, ada juga yang mendapat di tengah, dan yang paling utama adalah meraihnya di puncak.
Tapi untuk meraih istana di puncak surga maka seseorang harus melewati salah satu rintangan berat. Saking beratnya tak sedikit yang berguguran di tengah jalan. Dan rintangan berat tersebut adalah:
"Tetap menyapa siapa saja dari para pendaki puncak"
Dan karena harus tetap menyapa maka harus mau pula memasang muka berseri-seri dan menampil senyuman. Mungkin suatu saat berebut jalanan setapak yang sempit sehingga kadang-kadang terpaksa tidak bertegur sapa. Tapi bila sampai 3 hari pendakian tak mau bertegur sapa maka ia telah gugur dan didiskualfikasi. Boro-boro mendapat istana di puncak surga, mencapai puncaknya saja ia tak boleh. Ia tereliminasi.
Disinilah timbul satu pertanyaan, kenapa sampai ada ungkapan seorang pendaki "saya tak akan bermajlis" dengan si fulan?
Bukankah si fulan adalah juga seorang pendaki?
Dan "tidak bermajlis" di zaman ini sangatlah multimakna. Mungkin meng-unfriend, atau mem-block this person, atau meng-ignore, atau malah me-report.
Jadi, yuk mari kita tetap bertegur sapa bila memang sama-sama ingin meraih istana di puncak surga.
“wa bi baitin fii a'lal-jannah li man hasuna khuluquhu"
(...Dan [aku menjamin] sebuah istana di bagian atas surga bagi orang yang baik akhlaknya.) HR. Abu Dawud dari Abu Umamah al-Bahili.
Tapi untuk meraih istana di puncak surga maka seseorang harus melewati salah satu rintangan berat. Saking beratnya tak sedikit yang berguguran di tengah jalan. Dan rintangan berat tersebut adalah:
"Tetap menyapa siapa saja dari para pendaki puncak"
Dan karena harus tetap menyapa maka harus mau pula memasang muka berseri-seri dan menampil senyuman. Mungkin suatu saat berebut jalanan setapak yang sempit sehingga kadang-kadang terpaksa tidak bertegur sapa. Tapi bila sampai 3 hari pendakian tak mau bertegur sapa maka ia telah gugur dan didiskualfikasi. Boro-boro mendapat istana di puncak surga, mencapai puncaknya saja ia tak boleh. Ia tereliminasi.
Disinilah timbul satu pertanyaan, kenapa sampai ada ungkapan seorang pendaki "saya tak akan bermajlis" dengan si fulan?
Bukankah si fulan adalah juga seorang pendaki?
Dan "tidak bermajlis" di zaman ini sangatlah multimakna. Mungkin meng-unfriend, atau mem-block this person, atau meng-ignore, atau malah me-report.
Jadi, yuk mari kita tetap bertegur sapa bila memang sama-sama ingin meraih istana di puncak surga.
“wa bi baitin fii a'lal-jannah li man hasuna khuluquhu"
(...Dan [aku menjamin] sebuah istana di bagian atas surga bagi orang yang baik akhlaknya.) HR. Abu Dawud dari Abu Umamah al-Bahili.
dari FB Ustadz Fairuz Ahmad
Posting Komentar