Sejak Zaman Fir'aun



Oleh Ustadz Zulfi Akmal,  Lc. MA.

Sudah menjadi tradisi bagi penguasa zalim semenjak zaman purba, bila aksi kezalimannya mendapatkan penentangan dari rakyat, ia akan melontarkan tuduhan kepada yang menentang bahwa mereka ingin memecah belah persatuan, atau pembuat makar untuk kehancuran bangsa.

Karena itu tuduhan yang sangat mudah digunakan untuk mengambil simpati pendukung yang lemah akal. Pengekor yang lebih rela hidup terhina demi secuil kenikmatan. Manusia yang merasa nikmat dengan keterjajahan dari pada hidup merdeka.

Manusia bermental budak yang terlena dengan iming-iming semu. Yang pikirannya hanya dipenuhi oleh bagaimana supaya perutnya kenyang dan hidup bisa nyaman. Yang tidak peduli dengan keyakinan dan harga dirinya terinjak-injak. Apalagi peduli kepada orang lain.

Mereka sungguh banyak. Kadang-kadang tampilan mereka sangat parlente, tetapi isi otaknya tidak lebih berharga dari pada apa yang ia buang di toilet.

Bila kemerdekaan atau kebebasan mengucur dari langit, ia akan mengembangkan payung untuk menangkisnya. Menjilat kepada yang memberikan secuil kemewahan lebih lezat dari pada bebas menetukan nasib sendiri bersama anak bangsanya.

Simaklah apa yang dikatakan Fir'aun kepada para pengikutnya ketika kezalimannya mendapatkan penentangan dari Nabi Musa:

 قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُ إِنَّ هَٰذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ  يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ

Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kalian anjurkan?" (Asy-Syu'ara: 34-35)

Pada kesempatan lain Fir'aun menuduh Nabi Musa sebagai orang yang berbuat kebinasaan dipermukaan bumi. Istilah "maling teriak maling" yang kita kenal hari ini sudah dilakoni Fir'aun semenjak beberapa milenium yang lalu.

 وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ

Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi". (Ghafir: 26)

Fir'aun sebagai ikon pembuat kerusakan di permukaan bumi justru melemparkan tuduhan kepada Nabi Musa sebagai perusak. Apakah akal sehat menerima bila Nabi Musa adalah seorang pembuat kebinasaan?

Zaman sudah berganti, manusianya pun sudah berbeda, tapi inti cerita masih sama. Sepanjang zaman ada saja yang mengikuti gaya dan langkah Fir'aun. Sementara mereka lupa apa akibat yang diterima oleh Fir'aun

Related

Ust Zulkifli Muhammad Ali Lc 6462075843955083746

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item