USTADZ, JAGA LISANMU

🤐 USTADZ, JAGA LISANMU! 🤐

Setiap kali mendengar ada ustadz:
yang berbicara semau mulutnya, yang memberi label sepuas jiwanya,
yang memvonis saudara muslimnya tanpa batas;
tanpa rasa takut pada hisab Allah Ta’ala.
tanpa rasa wara’ dalam jiwa.
tanpa pilihan kata yang bijak untuk penyelisihnya.


Setiap kali itu pula, aku terkenang
pada kisah seorang imam “al-Jarh wa al-Ta’dil” terbesar,
tidak hanya di zamannya,
tapi nama harumnya melintas lipatan-lipatan zaman.

Saat namanya disandingkan dengan para 3 “pendekar hadits” lainnya:
Ahmad bin Hanbal,
Ibnu Abi Syaibah,
dan ‘Ali ibn al-Madiny;
imam ini disebut sebagai:
“yang paling mengetahui hadits yang shahih dan dha’if”…

Bahkan Imam Ahmad bin Hanbal menyebutnya sebagai:
“…sosok yang paling mengetahui Rijal (para perawi) al-Hadits…”
Namanya: Yahya bin Ma’in.

Ya, setiap kali aku mendengar
ustadz yang lisannya penuh bisa
menusuk nama baik para ulama atau ustadz
yang berselisih pandang dengannya…
aku ingat kisah Imam Yahya bin Ma’in ini pada suatu ketika:

Dituturkan oleh Abu al-Rabi’, Muhammad bin al-Fadhl al-Balhky –dengan sanadnya-:
Suatu waktu di majlisnya, Imam mulia ini bertutur:
“Sungguh kita (selalu) mengkritisi orang-orang (yang meriwayatkan hadits),
dan boleh jadi mereka telah menjejakkan kaki mereka di dalam surga
sejak lebih dari 200 tahun yang lalu…”

Ibnu Mahrawaih menuturkan:
“Aku masuk menemui Abdurrahman bin Abi Hatim
Saat ia sedang membacakan
kitab ‘al-Jarh wa al-Ta’dil’-nya kepada orang-orang.
Kututurkan pada kisah Yahya bin Ma’in itu,
Seketika itu juga ia menangis.
Kedua tangannya bergetar hebat,
hingga kitab yang dipegangnya terjatuh.
Ia terus menangis,
dan ia memintaku tuk mengulangi kisah itu…”

Maka –wahai Ustadz yang mulia-:
Jangan tertipu dengan dudukmu di singgasana ilmu,
ditatap ribuan pasang mata penuh kagum,
disorot kamera hingga tersaksikan di segenap penjuru.
Dudukmu di sana
tak membuatmu bisa melontarkan kata semau perutmu.
Mungkin dudukmu di sana,
kan membuatmu tersungkur di Jahannam yang pedih.

Wahai Ustadz yang mulia:
Jika engkau mengaku peneladan Salaf yang shaleh,
maka kuasailah rasa bencimu kepada saudara muslimmu!
Kerna Kitabullah melarang kita berlaku zhalim
kepada pihak lain yang kita benci sekalipun.

Akhukum wa muhibbukum fillah

Ust. Muhammad Ihsan Zainuddin Hafidzahullahu
➡ Link 👉 http://wahdah.or.id/ustadz-jaga-lisanmu/

📖 Dapatkan artikel islami lainya di 👉 http://wahdah.or.id/

💖 Silahkan SEBARKAN dan semoga Allah memberikan PAHALA atas berbagi ilmu ini

💖 Daftar Broadcast Wahdah.Or.Id
Ketik nama lengkap - daerah - wi
Contoh:
Irhamullah - Jakarta - WI
Kirim via WhatsApp ke:
📱 +6282257182656

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item