Yang Waras Ngalah

Semoga tetap dalam kerendahan hati dan terus membersamai jiwa😊


Yang Waras Ngalah


اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ


Pergilah kalian (Musa dan Harun) kepada Fir’aun (untuk memberi peringatan atau nasehat), sesungguhnya dia telah melampaui batas. Berbicaralah kepadanya dengan lemah lembut. Mudah-mudah dia sadar (atas kesalahannya) atau takut (kepada Allah)

Q.S Thaaha 43-44
_________
Stop Point

Ada 3 hal dalam menyikapi fenomena rakyat dan pemerintahnya :

1. Ketaatan yg tidak mengarah kepada kemaksiatan
2. Amal ma'ruf nahi munkar
3. Pemimpin itu cerminan rakyatnya


Hal pertama, membuat kita bersikap objektif dan proporsional menyikapi posisi yg dijalani. Apakah kita rakyat atau pemimpin. Porsi manapun kita saat ini, selalu memiliki celah untuk dikritisi. Mengapa? Karna kita baik rakyat dan pemimpinnya berhukum dengan hukum positif, dan bukan memakai hukum islam. Sehingga ketaatan adalah syarat yg harus dikuncu dalam bingkai : selagi tidak mengarahkan kepada kemaksiatan dan kemudorotan lebih banyak.

Hal kedua, berlaku vis versa. Amal makruf nahyu munkar tidak hanya dari grasa root ke atas.. Tapi dari atas (pemerintah) ke bawah pun bisa. Dan itulah hikmahnya mengisi kepemimpinan diatas oleh orang orang soleh yg punya kapasitas kepemimpinan. Sebagai manusia, dimanapun kita saat ini, tidak mungkin selalu bisa ideal. Sehingga konsep amal makruf nahyu munkar berlaku disetiap lini. Maka pahami ilmunya, bagaimana menjadi pemerintah yg baik dalam islam, dan bagaimana menjadi rakyat yg baik dalam islam.


Hal ketiga, adalah kunci semuanya. Setelah hal pertama dan kedua dilakukan. Maka sejauh usaha apapun kita untuk membuat masyarakat dan negara madani menurut islam (khilafah alaa minhajin nubuwwah), ingatlah, pemimpin dan sistem pemerintahan itu cerminan rakyat dan kesiapaannya untuk dipimpin dalam sistem islam.

Siapapun pemimpin kita saat ini. Dengan sistem apapun kita saat ini, ingatlah, disitu ada kita dan orang lain yg kebanyakan disana yg merefleksikan kelayakan, tentang siapakah pemimpin yg layak untuk kita, dan dengan sistem apa kita akan berhukum.
Hakikatnya, ini semua permainan.
Yg kita kumpulkan  adalah poin dan recehan untuk keabadian. Jangan sampai hilang tujuan. Jangan karna hal ini kita gontok gontokan tanpa esensi, tidak menaikan kapasitas diri, dan menambah benci.

Berusahalah semampu kita. Jangan paksakan.
Tugas kita menyampaikan.
Perubahan itu sendiri adalah irodah alloh.

Elok nasehat hasan bashri pada khalifah umar bin abdul aziz,

(di dunia ini) Jadilah seperti orang yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat karena dia tidak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar di atas penderitaan dunia lebih ringan daripada memikul ujiannya. Orang yang cerdas adalah orang yang berhati-hati terhadap godaan dunia...

Teruslah menuntut ilmu, teruslah memperbaiki diri, dan tetaplah bersinergi. Semoga alloh melembutkan hati kita.

Semoga kita disayang Alloh

Related

Artikel Komunitas Mau Surga 2816515253176465636

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item