Kronologis kata Ahad diganti Minggu
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/04/kronologis-kata-ahad-diganti-minggu.html
Kronologis kata *AHAD* diganti *MINGGU*
(By _akhina fillah_ Ustadz Moh. Toha).
π Alkisah; Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan *MINGGU* selalu tertulis hari *AHAD*. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan *Minggu*.
πKita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya utk menyebut hari *AHAD* di dalam setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama.
=> Bahkan telah menjadi ketetapan di dalam Bahasa Indonesia.
=> Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu?
=> Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?
=> Apa dasarnya ?
=> Resmikah dan ada kesepakatankah?
π Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu adalah dgn sebutan :
1. *Ahad* (al-Ahad = hari kesatu),
2. *Senin* (al-Itsnayn=hari kedua),
3. *Selasa* (al-Tsalaatsa' = hari ketiga)
4. *Rabu* (al-Arba'aa = hari keempat),
5. *Kamis* (al-Khamsatun = hari kelima),
6. *Jum'at* (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. *Sabtu* (as-Sabat=hari ketujuh).
π Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.
=> Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan dan damai serta besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yang membawa penanggalan Arab.
π Sedangkan kata *MINGGU* diambil dari bahasa Portugis, *Domingo* (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti *"Dia Do Senhor"*, atau *HARI TUHAN KITA*).
=> Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai *Dominggu* dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai *Minggu*.
Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud *TUHAN KITA*, bagi yg beribadah di hari minggu.
π Bagaimana ini bisa terjadi?
=> Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.
=> Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata *AHAD* diganti dengan *MINGGU*.
=> Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah).
☝Dampaknya adalah:
=> Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata *Ahad* telah terganti menjadi *Minggu* di dalam penanggalan Indonesia.
π Pentingkah?
Jawabannya :
*Sangat Penting* untuk upaya mengembalikan kata *Ahad* .
π Bagi umat Islam adalah penting, karena :
=> Kata *Ahad* mengingatkan kepada nama *Allah SWT* yg Maha *Ahad* sama dengan *MahaTunggal*/ *Maha Satu* / *Maha Esa*.
=> *Allah* tidak beranak dan tidak diperanakkan
=> Kata *Ahad* dalam Islam adalah sebagai bagian sifat *Allah SWT* yang penting dan mengandung makna utuh melambangkan *ke-Maha-Esa-an Allah SWT*.
π Oleh karena itu :
=> Mari kita ganti *MINGGU* menjadi *AHAD*.
=> Apabila dalam 7 (tujuh) hari biasa disebut *SEMINGGU*, yang tepat adalah disebut dengan *SEPEKAN*, dan bukan *minggu depan*, tapi *pekan depan*.
Semoga hari ini penuh berkah buat kita dan keluarga. Amin Ya Robbal 'Alamin.
_*Ayo raih pahala dengan share ke teman-teman*_
(By _akhina fillah_ Ustadz Moh. Toha).
π Alkisah; Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan *MINGGU* selalu tertulis hari *AHAD*. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan *Minggu*.
πKita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya utk menyebut hari *AHAD* di dalam setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama.
=> Bahkan telah menjadi ketetapan di dalam Bahasa Indonesia.
=> Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu?
=> Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?
=> Apa dasarnya ?
=> Resmikah dan ada kesepakatankah?
π Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu adalah dgn sebutan :
1. *Ahad* (al-Ahad = hari kesatu),
2. *Senin* (al-Itsnayn=hari kedua),
3. *Selasa* (al-Tsalaatsa' = hari ketiga)
4. *Rabu* (al-Arba'aa = hari keempat),
5. *Kamis* (al-Khamsatun = hari kelima),
6. *Jum'at* (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. *Sabtu* (as-Sabat=hari ketujuh).
π Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.
=> Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan dan damai serta besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yang membawa penanggalan Arab.
π Sedangkan kata *MINGGU* diambil dari bahasa Portugis, *Domingo* (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti *"Dia Do Senhor"*, atau *HARI TUHAN KITA*).
=> Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai *Dominggu* dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai *Minggu*.
Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud *TUHAN KITA*, bagi yg beribadah di hari minggu.
π Bagaimana ini bisa terjadi?
=> Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.
=> Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata *AHAD* diganti dengan *MINGGU*.
=> Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah).
☝Dampaknya adalah:
=> Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata *Ahad* telah terganti menjadi *Minggu* di dalam penanggalan Indonesia.
π Pentingkah?
Jawabannya :
*Sangat Penting* untuk upaya mengembalikan kata *Ahad* .
π Bagi umat Islam adalah penting, karena :
=> Kata *Ahad* mengingatkan kepada nama *Allah SWT* yg Maha *Ahad* sama dengan *MahaTunggal*/ *Maha Satu* / *Maha Esa*.
=> *Allah* tidak beranak dan tidak diperanakkan
=> Kata *Ahad* dalam Islam adalah sebagai bagian sifat *Allah SWT* yang penting dan mengandung makna utuh melambangkan *ke-Maha-Esa-an Allah SWT*.
π Oleh karena itu :
=> Mari kita ganti *MINGGU* menjadi *AHAD*.
=> Apabila dalam 7 (tujuh) hari biasa disebut *SEMINGGU*, yang tepat adalah disebut dengan *SEPEKAN*, dan bukan *minggu depan*, tapi *pekan depan*.
Semoga hari ini penuh berkah buat kita dan keluarga. Amin Ya Robbal 'Alamin.
_*Ayo raih pahala dengan share ke teman-teman*_
Posting Komentar