Luka Mendalam dihati kaum Liberal
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/01/luka-mendalam-dihati-kaum-liberal.html
Rupa-rupanya, wawancara saya disejumlah media terutamanya di CNN Indonesia Online atau LIVE TV menyisakan luka yang sangat mendalam dihati kaum liberal, mulai dari dedengkotnya Ulil Absar Abdalla, sampailah ke Guntur Romli dan antek-anteknya. Apa pasalnya?
Mereka kaum liberal merasa saya tidak layak menjadi narasumber dan panggilan "Pemerhati Terorisme" karena saya pernah menjadi tertuduh sebagai "teroris" dan bahkan mereka dengan mudahnya menuduh saya sebagai "aktor" teror dan pendukung Rival manhaj sesat ISIS yaitu Al Qaeda. heheh..memang, duka dan luka mendalam kaum liberal ini membuat merka tidak normal dan gusar, bagi saya, tuduhan serampangan itu sama aja seperti tragedi penembakan dan pengeboman oleh ISIS secara serampangan kemarin, ISIS dan Liberal itu sama-sama merusak Islam dan kaum muslimin.
Salah satu indikasi kemarahan dan luka mendalam kaum liberal ini, karena saya menyerang kaum teroris syiah, liberal dan pki dalam wawancar kemarin, dan mereka tidak terima kalau antek-anteknya itu diserang. haha
Jadi gak usah aneh jika mereka menuduh bahwa saya beralfiasi kepada Al Qaeda karena hanya menuliskan berita tentang Al Qaeda di Situs kesayangan kaum muslimin Arrahmah.com. Informasi yang berimbang itu akan membuat manusia itu lebih jujur, saya sudah terbiasa dengan tuduhan-tuduhan sekejam apapun, hal tersebut memang sudah Sunnatullah hidup didunia, dan sekali lagi,
tuduhan-tuduhan kaum liberal itu tak berpengaruh untuk kehidupan saya, malahan saya agak bahagia bila musuh sibuk-sibuk menganalisa, membuat status, bahkan mengajak orang untuk membenci saya, karena sifat setan selalu saja merecoki dan mengganggu para pejuang kebenaran smile emoticon. Semoga Allah memberi hidayah kepada bangsa liberal ini dan bisa kembali ke jalan yang benar dan tidak ikut-ikutan ISIS dalam merusak Aqidah ummat Islam di Indonesia dan seluruh dunia.
Alhamdulillah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disaat kau dituduh dan tertuduh sebagai terduga "TERORIS", apa perasaanmu? (Sebuah pengalaman pribadi dan kisah nyata)
------------------ SELENGKAP NYA ----------------------------
Ku pernah dituduh sebagai terduga "TERORIS" dan dijebloskan ke penjara karena tuduhan-tuduhan yang sengaja dibuat oleh aparatur negara ini. Sedih memang, tapi hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus kita sedihkan terus menerus. Memang tidak enak dituduh sebagai "TERORIS", apalagi aku bukanlah orang yang layak dipanggil teroris apalagi melakukan aksi aksi bom sana dan sini, jauh dari pikiranku. Namun, semua hal tersebut bagian dari perjalanan hidupku. manis, pahit, masin, manis semua telah ku lalui dengan baik. Saat merasa sendiri, ku selalu merasakan Allah senantiasa ada disisiku, Dialah yang selalu menghiburku, keluh kesahku selama dipenjara juga selalu ku sampaikan kepadaNya, tak ada nikmat yang hilang selama ku berada didalam penjara, Allah berikan segala-galanya cukup dan penuh berkah.
Walaupun tuduhan-tuduhan itu tidak pernah terbukti, namun stigma "TERORIS" selalu dan seringkali menyapa hidupku, banyak hal yang kurasakan, nama diblcklist dibeberapa bagian dunia, rekening bank diblokir, pembuatan paspor dipersulit, dan orang-orang takut berteman denganku. Ya Allah, menyakitkan..tapi disaat kita berprasangka baik kepada Allah, semua akan menjadi mudah dan bahagia. Insyaa Allah semuanya akan berakhir dengan indah.. Aamin
Hampir 5th mendekam dipenjara, banyak yang kupelajari dari ujian-ujian yang Allah karuniakan untukku. Ku ingin berikan sedikit nasehat kepada temen-temen yang mereka saat ini dituduh, atau tertuduh, atau dujuluki sebagai "TERORIS", JANGAN PERNAH MERASA SEDIH DAN HINA ATAS TUDUHAN-TUDUHAN YANG DILEMPARKAN KEPADAMU OLEH MUSUH-MUSUHMU, apalah arti tuduhan-tuduhan itu, tuduhan manusia biasa, ujian-ujian yang Allah berikan kepada saudara-saudaramu di belahan dunia Islam diseluruh dunia lebih dahsyat dengan apa yang kita rasakan saat ini. Mereka bahkan harus melalui detuman bom dan desingan peluru serta kematian setiap harinya, sedangkan kita baru sekadar siksaan fisik biasa ataupun siksaan mental.
Saat ku ditangkap atas tuduhan dan fitnah yang dilemparkan kepadaku, mereka mengejarku dan menghinakanku dengan hinaan-hinaan kasar serta memperlakukanku seperti binatang, separuh dari gigi ini pecah, wajah bonyok, badan hancur dipukul dengan belati, namun saat itu ku menutup mata, dan membayangkan betapa dahsyatnya mereka para mujahidin dan kaum muslimin yang dituduh sebagai "TERORIS" dan dipenjarakan di Guantanamo, Bagram dan penjara-penjara sadis lainya. Kita hanya berapa persen dari mereka. Airamatku menetes saat itu bukan karena sakit yang kurasakan, tapi aku merasakan betapa nikmatnya ujian yang Allah karuniakan seperti saudara-saudara kita yang lainya.
Oleh itu wahai saudara-saudaraku, menyikapi ujian-ujian yang hadir pada akhir-akhir ini kepada Ummat Islam begitu banyak, ada yang ditangkap, disiksa dituduh dan dihinakan oleh musuh-musuh. Sabar dan shalatlah sebagai hiburannya. Mengeluhlah kepada Allah, karena ujian-ujian kita berbeda-beda, ada yang kuat menghadapinya, ada yang lemah, ada yang bahkan tidak mampu, maka rapatkanlah barisan, saling menguatkan, saling peduli, saling mendoakan. Karena kita semua satu tubuh, jika ada yang sakit diantara kita, atau yang terluka, maka kita saling merasakan. Ini adalah sebagaian pengalamanku untuk saya share kepada sahabat-sahabat, agar saling merangkul, saling mencintai karena Allah, agar kita semua dikumpulkan dalam Surga Allah bersama-sama. Insyaa Allah...
Jazakallah khair jaza'
MJAR
___
Raih amal shalih, sebarkan tulisan ini!
Ku pernah dituduh sebagai terduga "TERORIS" dan dijebloskan ke penjara karena tuduhan-tuduhan yang sengaja dibuat oleh aparatur negara ini. Sedih memang, tapi hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus kita sedihkan terus menerus. Memang tidak enak dituduh sebagai "TERORIS", apalagi aku bukanlah orang yang layak dipanggil teroris apalagi melakukan aksi aksi bom sana dan sini, jauh dari pikiranku. Namun, semua hal tersebut bagian dari perjalanan hidupku. manis, pahit, masin, manis semua telah ku lalui dengan baik. Saat merasa sendiri, ku selalu merasakan Allah senantiasa ada disisiku, Dialah yang selalu menghiburku, keluh kesahku selama dipenjara juga selalu ku sampaikan kepadaNya, tak ada nikmat yang hilang selama ku berada didalam penjara, Allah berikan segala-galanya cukup dan penuh berkah.
Walaupun tuduhan-tuduhan itu tidak pernah terbukti, namun stigma "TERORIS" selalu dan seringkali menyapa hidupku, banyak hal yang kurasakan, nama diblcklist dibeberapa bagian dunia, rekening bank diblokir, pembuatan paspor dipersulit, dan orang-orang takut berteman denganku. Ya Allah, menyakitkan..tapi disaat kita berprasangka baik kepada Allah, semua akan menjadi mudah dan bahagia. Insyaa Allah semuanya akan berakhir dengan indah.. Aamin
Hampir 5th mendekam dipenjara, banyak yang kupelajari dari ujian-ujian yang Allah karuniakan untukku. Ku ingin berikan sedikit nasehat kepada temen-temen yang mereka saat ini dituduh, atau tertuduh, atau dujuluki sebagai "TERORIS", JANGAN PERNAH MERASA SEDIH DAN HINA ATAS TUDUHAN-TUDUHAN YANG DILEMPARKAN KEPADAMU OLEH MUSUH-MUSUHMU, apalah arti tuduhan-tuduhan itu, tuduhan manusia biasa, ujian-ujian yang Allah berikan kepada saudara-saudaramu di belahan dunia Islam diseluruh dunia lebih dahsyat dengan apa yang kita rasakan saat ini. Mereka bahkan harus melalui detuman bom dan desingan peluru serta kematian setiap harinya, sedangkan kita baru sekadar siksaan fisik biasa ataupun siksaan mental.
Saat ku ditangkap atas tuduhan dan fitnah yang dilemparkan kepadaku, mereka mengejarku dan menghinakanku dengan hinaan-hinaan kasar serta memperlakukanku seperti binatang, separuh dari gigi ini pecah, wajah bonyok, badan hancur dipukul dengan belati, namun saat itu ku menutup mata, dan membayangkan betapa dahsyatnya mereka para mujahidin dan kaum muslimin yang dituduh sebagai "TERORIS" dan dipenjarakan di Guantanamo, Bagram dan penjara-penjara sadis lainya. Kita hanya berapa persen dari mereka. Airamatku menetes saat itu bukan karena sakit yang kurasakan, tapi aku merasakan betapa nikmatnya ujian yang Allah karuniakan seperti saudara-saudara kita yang lainya.
Oleh itu wahai saudara-saudaraku, menyikapi ujian-ujian yang hadir pada akhir-akhir ini kepada Ummat Islam begitu banyak, ada yang ditangkap, disiksa dituduh dan dihinakan oleh musuh-musuh. Sabar dan shalatlah sebagai hiburannya. Mengeluhlah kepada Allah, karena ujian-ujian kita berbeda-beda, ada yang kuat menghadapinya, ada yang lemah, ada yang bahkan tidak mampu, maka rapatkanlah barisan, saling menguatkan, saling peduli, saling mendoakan. Karena kita semua satu tubuh, jika ada yang sakit diantara kita, atau yang terluka, maka kita saling merasakan. Ini adalah sebagaian pengalamanku untuk saya share kepada sahabat-sahabat, agar saling merangkul, saling mencintai karena Allah, agar kita semua dikumpulkan dalam Surga Allah bersama-sama. Insyaa Allah...
Jazakallah khair jaza'
MJAR
___
Raih amal shalih, sebarkan tulisan ini!
Posting Komentar