Apakah pesan yang disampaikan melalui hashtag ‪#‎KamiTidakTakut‬ sudah tepat?





Hashtag #KamiTidakTakut menjadi trending topic setelah peristiwa 'main granat' di Sarinah kemarin. Logicnya jelas, kalau tujuan utama terrorisme adalah untuk menimbulkan terror, bukankah akan sangat menohok mereka kalau kita dengan gagah berani bisa berdiri dan berkata: #KamiTidakTakut? Tujuan tidak tercapai, tindakan terror bisa dibilang sia-sia.


Idenya bagus, bahkan cenderung romantis, menumbuhkan semangat nasionalisme dalam mental kita bahwa kita adalah bangsa gagah berani! Lalu surat terbuka ke ISIS pun mulai bertebaran, dengan isi pesan yang sama: #KamiTidakTakut! Beberapa bahkan menantang mereka terang-terangan!

Pertanyaannya, sudah cukupkah reaksi kita terhadap kejadian kemarin dengan pesan tersebut? Atau bahkan, tepatkah pesan tersebut?

Mari kita lihat lagi kejadian kemarin. Dengan berbagai keamatirannya, bahkan kekonyolannya. Apakah kita bisa yakin bahwa tindakan itu adalah hasil sebuah gerakan internasional? Gerakan yang memang direncanakan atau bahkan didanai oleh organisasi besar?

Terlepas dari benar atau tidaknya tindakan tersebut terkait dengan ISIS, yang perlu kita sadari adalah ISIS ini organisasi yang dianggap sebagai ancaman global. Perancis dengan emosi tinggi setelah kejadian Paris kemarin, langsung memborbardir ISIS setelah kejadian. Apakah mereka langsung hancur? Kan tidak. Pasukan internasional saja belum selesai dan mampu menghancurkan organisasi tadi. Lalu dengan bekal 'kemampuan' mengatasi tindakan amatir kemarin, apa kita sudah benar bisa menantang ISIS?

Sedikit review, Sarinah itu dekat dengan BI, bank pusat kita. Dan naik motor, modal AK47 serta granat sudah bisa begitu dekat ke tempat ini. Belum lagi Istana Presiden. Ini adalah jalan protokol Jakarta! Maaf aja, tapi kok seperti mudah ditembus ya?

Sekarang bayangkan kalau seandainya teroris kemarin lebih "Pro". Dan seandainya tujuan mereka memang hendak menimbulkan rasa teror. Begitu banyak alternatif lain yang lebih mudah ketimbang membabi-buta seperti kemarin kan?

Pernah naik commuter line pas jam pergi atau pulang kerja? Angkutan umum sepenuh itu, tidak usah pakai bom, pakai rentetan petasan saja, kepanikan yang ditimbulkan bisa menimbulkan korban lebih banyak dari kemarin.

Jalan raya ketika Rush Hour? Nyalakan rokok di tengah kemacetan, di samping mobil truk Pertamina, apalagi kalau modal dikit dengan tabung gas dalam mobil, bisa mengasilkan ledakan yang menimbulkan terror luar biasa lho.

Pintu air Jakarta di musim hujan? Ledakan beberapa pintu air mungkin bisa menghanyutkan presiden kita...

Banyak sekali lubang keamanan kontra teroris kita. Masing-masing dengan efek dan dampak jauh lebih besar ketimbang kejadian kemarin. Cukup butuh sedikit kegilaan, ketidak pedulian pada nyawa innocent dan organisasi lebih teratur untuk menjebol titik-titik rawan itu.

Intinya? Kalau menurut saya sih, ketimbang kita koar-koar menantang organisasi yang masyarakat internasional saja sulit menanganinya, mungkin lebih baik pesan yang disebar adalah: ‪#‎KamiBersatuLawanTeroris‬

Karena percaya atau tidak, walau mungkin tidak terkait dengan organisasi terorisnya langsung, masih banyak elemen masyarakat kita yang mendukung agenda terrorisme...

‪#‎Pray4Haekal‬

dari fb Muhammad Karibun Haekal Siregar

Related

Indonesia 8237225706103484810

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item