Rejeki Tak Akan Kemana

Mungkin sebagian besar manusia merasa kesal dan gundah kala kehilangan harta. Padahal Allah yg maha memberi rejeki maha mampu untuk mengganti.
Apalagi mengganti apa yg telah diinfakkan di jalan-Nya, sesuai dgn firman-Nya di surah Saba` ayat 39.
Banyak jalan yg bisa dilalui harta untuk sampai kepada kita, tapi kadang kita merasa, habislah semuanya.
Bahkan seorang dermawan di masa jahiliyyah yaitu Hatim Ath-Tha`iy dengan santai bersyair kepada istrinya Nawar:


مهلا نوار أقلّي الّلوم والعذلا ... ولا تقولي لشيء فات ما فعلا
ولا تقولي لمال كنت مهلكه ... مهلا وإن كنت أعطي الأنس والخبلا
يرى البخيل سبيل المال واحدة ... إنّ الجواد يرى في ماله سبلا
"Tenang Nawar, kurangilah gerutu dan cela
Untuk yg telah hilang jangan bilang, "Coba tidak dia lakukan"
Jangan pula katakan untuk harta yg telah kuhabiskan, "Tahan"!
Meski aku memberi kepada manusia bahkan jin.
Orang pelit itu beranggapan bahwa jalan (mendapatkan) harta cuma satu
Sementara yang dermawan memandang harta datang dari banyak jalan."

Hatim belum kenal Al Quran dan hadits karena dia di masa jahiliyyah dan tak sempat masuk Islam. Tapi jiwa kedermawanan memang lebih membuat seseorang itu lebih santai andai kehilangan dan optimis akan rejeki dari Tuhan.
Dermawan, tawakkal dan iman akan menyebabkan hati seseorang lebih tenang. Hatim punya dua sifat pertama, dan dia bisa santai, apalagi seorang mukmin yg bisa menggabung ketiganya.