Reformasi dan Repotnasi
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/01/reformasi-dan-repotnasi.html
****
Di Mesir. Biangkerok penghancur negeri adalah polisi dan Amn Daulah/BIN. Aparat yang bangga menjadi KILAAB ASSulthan/anjing2 penguasa. Istilah yang jamak ditujukan mengingat mentalitasnya yang selalu menjilat.
Lalu rakyat Mesir bangkit melawan. Terjadilah Revolusi 25 Januari. Hari yang biasa diperingati sebagai hari lahir kepolisian Mesir. Sejak tahun 2012 menjadi hari revolusi.
Namun hanya 1 tahun, BIN dan aparat kepolisian tiarap. Mereka kini bersama tentara yang idealisme sebagai penjaga batas dan keamanan, telah dirusak Yahudi Israel. Kini polisi dan tentara menguasai hampir 99 % kehidupan Mesir. Berani mengkritik. Maka siap-siap kena pasal melawan petugas.
Polisi dan militer Mesir berada di atas hukum, di atas konstitusi. Mengkritik Nabi dan menyalahkan AlQuran dibiarkan. Tapi mengkritik AsSisi dan aparatnya, jelas siap dihukum pancung atau gantung.
Apakah di Indonesia akan mengalami hal yang sama? Era premanisme aparat di saat kita memperingati reformasi yang memasuki dekade kedua? Naga-naganya sama. Aparat bersenjata hanya taat kepada siapa yang bayar, bukan yang benar. Lupa yang membuat badan mereka berotot, tegap, gagah, dan bawa senjata adalah hasil jerih payah rakyat melalui pajak dan pungutan lainnya.
Prof. DR. Romli Atmasasmita, ahli hukum yang membidani kelahiran KPK menyatakan: "Penggunaan senjata api laras panjang oleh petugas Polri yang dibawa KPK melanggar Perkapolri No.8 tahun 2009."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D. : "Lebih tepat kalau (KPK dan Brimob) tak bawa senjata. Di DPR kan tidak ada musuh bersenjata."
DR Muhammad AS Hikam: "KPK membawa Brimob bersenjata laras panjang itu pameran ketololan yang memalukan."
Mesir dan Indonesia, negeri Muslim yang kini dikangkangi premanisme penguasa. Bedanya. Di Mesir, penguasa preman tinggal menunjuk Ikhwan sebagai setan. Biangkerok masalah. Hingga kapal Titanic tenggelam pun akibat Ikhwan. Sedang di Indonesia, preman-preman masih susah menunjujlk pihak yang akan disetankan. Tadinya mau PKS. Tapi PKS, sukses bikin syahwat premanisme kian kempes.
Di Mesir. Biangkerok penghancur negeri adalah polisi dan Amn Daulah/BIN. Aparat yang bangga menjadi KILAAB ASSulthan/anjing2 penguasa. Istilah yang jamak ditujukan mengingat mentalitasnya yang selalu menjilat.
Lalu rakyat Mesir bangkit melawan. Terjadilah Revolusi 25 Januari. Hari yang biasa diperingati sebagai hari lahir kepolisian Mesir. Sejak tahun 2012 menjadi hari revolusi.
Namun hanya 1 tahun, BIN dan aparat kepolisian tiarap. Mereka kini bersama tentara yang idealisme sebagai penjaga batas dan keamanan, telah dirusak Yahudi Israel. Kini polisi dan tentara menguasai hampir 99 % kehidupan Mesir. Berani mengkritik. Maka siap-siap kena pasal melawan petugas.
Polisi dan militer Mesir berada di atas hukum, di atas konstitusi. Mengkritik Nabi dan menyalahkan AlQuran dibiarkan. Tapi mengkritik AsSisi dan aparatnya, jelas siap dihukum pancung atau gantung.
Apakah di Indonesia akan mengalami hal yang sama? Era premanisme aparat di saat kita memperingati reformasi yang memasuki dekade kedua? Naga-naganya sama. Aparat bersenjata hanya taat kepada siapa yang bayar, bukan yang benar. Lupa yang membuat badan mereka berotot, tegap, gagah, dan bawa senjata adalah hasil jerih payah rakyat melalui pajak dan pungutan lainnya.
Prof. DR. Romli Atmasasmita, ahli hukum yang membidani kelahiran KPK menyatakan: "Penggunaan senjata api laras panjang oleh petugas Polri yang dibawa KPK melanggar Perkapolri No.8 tahun 2009."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D. : "Lebih tepat kalau (KPK dan Brimob) tak bawa senjata. Di DPR kan tidak ada musuh bersenjata."
DR Muhammad AS Hikam: "KPK membawa Brimob bersenjata laras panjang itu pameran ketololan yang memalukan."
Mesir dan Indonesia, negeri Muslim yang kini dikangkangi premanisme penguasa. Bedanya. Di Mesir, penguasa preman tinggal menunjuk Ikhwan sebagai setan. Biangkerok masalah. Hingga kapal Titanic tenggelam pun akibat Ikhwan. Sedang di Indonesia, preman-preman masih susah menunjujlk pihak yang akan disetankan. Tadinya mau PKS. Tapi PKS, sukses bikin syahwat premanisme kian kempes.
Posting Komentar