[Habis KB, terbitlah LGBT]
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/02/habis-kb-terbitlah-lgbt.html
Mau nulis LGBT dlm sundut pandang teori konspirasi, ahh....
Tapi yg namanya teori konspirasi tentu saja bukti-buktinya tidak seterang mentari di siang hari.
Daripada berdebat soal bukti, mari lihat data-data sbg berikut :
Secara global, tingkat pertumbuhan umat islam mencapai 2,9% per tahun, sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk dunia hanya 2,3% per tahun. Ini artinya, tingkat pertumbuhan ummat Islam lebih cepat dibanding pertumbuhan penduduk dunia.
Data lain menunjukkan bahwa menurut The Almanac Book of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen hanya bertambah sebanyak 46%. Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah lima kali lipatnya: yakni sebanyak 235%.
Dikatakan, bila tren pertumbuhan ini terus berlangsung, diperkirakan pada tahun 2030, 1 dari 3 penduduk dunia adalah orang Islam.
Data-data di atas tentu saja menjadi ganjalan serius bagi agenda Novus Ordo Seclorum. Orang 'bule' menyebutnya : New World Order. Tatanan Dunia Baru.
Maka harus ada upaya ekstra-ordinary utk menghambat laju pertumbuhan ummat islam yg fantastis ini. Caranya hanya ada dua:
Pertama, cara kasar : "menghilangkan" yg sudah ada. Pembantaian (genosida) adalah caranya. Bosnia, Checnya, Iraq, Palestina, Suriah, dll adalah contohnya.
Kedua, cara halus : "mencegah" yg blm ada. Pembatasan kelahiran (KB) adalah strateginya. Indonesia adalah salah satu targetnya.
Saya masih ingat saat SMA dulu, ketika ulama2 'garis keras' dalam ceramah-ceramahnya menolak program KB yg mrk nilai sebagai upaya konspirasi utk mengurangi populasi ummat Islam di Indonesia.
Saya tak ingin berdebat soal KB ini, baik ditinjau dari pandangan agama maupun medis. Tapi silahkan simak hasil sensus penduduk tiap 10 tahun berikut ini:
Jika pada tahun 1980-an populasi ummat Islam Indonesia masih lebih dari 90%, maka tahun 1990 populasi muslim Indonesia turun mjd 87,6%. Kemudian tahun 2000 naik sedikit mjd 88,2% dan tahun 2010 terus turun menjadi 85,1%.
Hal ini, sebagaimana dijelaskan oleh mantan ketua MUI, Prof. Din Syamsuddin, disebabkan oleh pertumbuhan ummat Islam Indonesia yg hanya 1,2% pertahun. Sementara kristen tumbuh dua kali lipatnya, yakni 2,4% pertahun.
Dan tentu saja rendahnya fertilitas di kalangan ummat Islam yg menjadi salahsatu faktornya.
(Agus Indiyanto-Center for Religious and Cross-cultural Studies-UGM).
Jadi...utk mengurangi populasi muslim dunia, target pengurangan yg utama adalah Indonesia. Krn Indonesia merupakan penyumbang 12% dari total populasi muslim dunia; dan sampai saat ini masih memegang rekor sbg negara muslim terbesar di dunia. Bahkan jika 3 negara terakhir dalam urutan 10 negara berpenduduk muslim terbesar (Turki, Aljazair, Maroko) digabung, jumlahnya blm bisa mengalahkan Indonesia.
Tapi nampaknya program KB ini tidak sepenuhnya sukses. Parameternya mudah. Lihat saja ummi-ummi muda yg seangkatan dgn saya, atau adik-adik kelas saya. Saat ini rata-rata mereka memiliki 3-5 org anak. Tengok satu generasi diatas mrk (baca : para ustadz atau murobbi/ah mrk) yg kini banyak yg mjd pejabat publik, baik di eksekutif maupun legislatif. Lebih dahsyat lagi. Tidak sedikit diantara mrk yg memiliki anak dalam hitungan belasan. Itu baru dari satu "sumber kelahiran", loh.
Padahal tidak sedikit diantara mrk yg memiliki lebih dari satu "sumber kelahiran." smile emoticon
Maka ketika program KB, dengan kampanye-nya yg terkenal : "2 istri cukup", eehh....maksudnya: "2 anak cukup", dianggap sudah tidak efektif lagi, maka LGBT-lah strategi berikutnya. Krn hanya LGBT-lah yg bisa menjamin tidak akan terjadinya proses pembuahan. Jika pembuahan tidak terjadi, maka tingkat fertilitas bisa ditekan sampai 0%.
Seperti halnya program KB dulu, kampanye LGBT ini jg mendapat sokongan dana yg tidak sedikit dari lembaga-lembaga donor internasional. Sebut saja USAID dan badan PBB semacam UNDP. Bahkan dalam proposalnya, UNDP berencana menggandeng badan PBB lainya, UNESCO, agar kampanye LGBT ini bisa masuk dalam kurikulum sekolah2.
Jika ini sukses, maka kehancuran suatu bangsa hanya tinggal menunggu waktunya saja. LOST GENERATION.
*dari berbagai sumber yg berserakan di mbah google
Tapi yg namanya teori konspirasi tentu saja bukti-buktinya tidak seterang mentari di siang hari.
Daripada berdebat soal bukti, mari lihat data-data sbg berikut :
Secara global, tingkat pertumbuhan umat islam mencapai 2,9% per tahun, sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk dunia hanya 2,3% per tahun. Ini artinya, tingkat pertumbuhan ummat Islam lebih cepat dibanding pertumbuhan penduduk dunia.
Data lain menunjukkan bahwa menurut The Almanac Book of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen hanya bertambah sebanyak 46%. Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah lima kali lipatnya: yakni sebanyak 235%.
Dikatakan, bila tren pertumbuhan ini terus berlangsung, diperkirakan pada tahun 2030, 1 dari 3 penduduk dunia adalah orang Islam.
Data-data di atas tentu saja menjadi ganjalan serius bagi agenda Novus Ordo Seclorum. Orang 'bule' menyebutnya : New World Order. Tatanan Dunia Baru.
Maka harus ada upaya ekstra-ordinary utk menghambat laju pertumbuhan ummat islam yg fantastis ini. Caranya hanya ada dua:
Pertama, cara kasar : "menghilangkan" yg sudah ada. Pembantaian (genosida) adalah caranya. Bosnia, Checnya, Iraq, Palestina, Suriah, dll adalah contohnya.
Kedua, cara halus : "mencegah" yg blm ada. Pembatasan kelahiran (KB) adalah strateginya. Indonesia adalah salah satu targetnya.
Saya masih ingat saat SMA dulu, ketika ulama2 'garis keras' dalam ceramah-ceramahnya menolak program KB yg mrk nilai sebagai upaya konspirasi utk mengurangi populasi ummat Islam di Indonesia.
Saya tak ingin berdebat soal KB ini, baik ditinjau dari pandangan agama maupun medis. Tapi silahkan simak hasil sensus penduduk tiap 10 tahun berikut ini:
Jika pada tahun 1980-an populasi ummat Islam Indonesia masih lebih dari 90%, maka tahun 1990 populasi muslim Indonesia turun mjd 87,6%. Kemudian tahun 2000 naik sedikit mjd 88,2% dan tahun 2010 terus turun menjadi 85,1%.
Hal ini, sebagaimana dijelaskan oleh mantan ketua MUI, Prof. Din Syamsuddin, disebabkan oleh pertumbuhan ummat Islam Indonesia yg hanya 1,2% pertahun. Sementara kristen tumbuh dua kali lipatnya, yakni 2,4% pertahun.
Dan tentu saja rendahnya fertilitas di kalangan ummat Islam yg menjadi salahsatu faktornya.
(Agus Indiyanto-Center for Religious and Cross-cultural Studies-UGM).
Jadi...utk mengurangi populasi muslim dunia, target pengurangan yg utama adalah Indonesia. Krn Indonesia merupakan penyumbang 12% dari total populasi muslim dunia; dan sampai saat ini masih memegang rekor sbg negara muslim terbesar di dunia. Bahkan jika 3 negara terakhir dalam urutan 10 negara berpenduduk muslim terbesar (Turki, Aljazair, Maroko) digabung, jumlahnya blm bisa mengalahkan Indonesia.
Tapi nampaknya program KB ini tidak sepenuhnya sukses. Parameternya mudah. Lihat saja ummi-ummi muda yg seangkatan dgn saya, atau adik-adik kelas saya. Saat ini rata-rata mereka memiliki 3-5 org anak. Tengok satu generasi diatas mrk (baca : para ustadz atau murobbi/ah mrk) yg kini banyak yg mjd pejabat publik, baik di eksekutif maupun legislatif. Lebih dahsyat lagi. Tidak sedikit diantara mrk yg memiliki anak dalam hitungan belasan. Itu baru dari satu "sumber kelahiran", loh.
Padahal tidak sedikit diantara mrk yg memiliki lebih dari satu "sumber kelahiran." smile emoticon
Maka ketika program KB, dengan kampanye-nya yg terkenal : "2 istri cukup", eehh....maksudnya: "2 anak cukup", dianggap sudah tidak efektif lagi, maka LGBT-lah strategi berikutnya. Krn hanya LGBT-lah yg bisa menjamin tidak akan terjadinya proses pembuahan. Jika pembuahan tidak terjadi, maka tingkat fertilitas bisa ditekan sampai 0%.
Seperti halnya program KB dulu, kampanye LGBT ini jg mendapat sokongan dana yg tidak sedikit dari lembaga-lembaga donor internasional. Sebut saja USAID dan badan PBB semacam UNDP. Bahkan dalam proposalnya, UNDP berencana menggandeng badan PBB lainya, UNESCO, agar kampanye LGBT ini bisa masuk dalam kurikulum sekolah2.
Jika ini sukses, maka kehancuran suatu bangsa hanya tinggal menunggu waktunya saja. LOST GENERATION.
*dari berbagai sumber yg berserakan di mbah google
Posting Komentar