Oleh - Oleh Taklim dr Agus

Sejak pulang dari itikaf di masjid bersama jamaah taklim dan dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda.

Sedikit-sedikit bicaranya Allah SWT, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah SAW.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung!!..

Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

dokter agus-pun merenung,...
😔😔😔😔😔😔😔

bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya kemampuan untuk memberi kesembuhan.

Yang memberi kesembuhan hanyalah Allah...

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya:

“Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah?"...

Atau,..

“Sudah berdoa meminta kesembuhan sama Allah?” atau “Sudah lapor dulu sama Allah?"

Jika dijawab belum...?? (kebanyakan memang belum),beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan.

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib!!.. banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?

dr.Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat.
Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Qur'an, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur.

Sebelum tidur berwudhu,.. kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzikir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC.

Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air).

Kemudian buang air kecil dengan cara jongkok sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak "melibatkan" Allah,.. pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.

Namun dr. Agus katakan, bahwa rezeki adalah urusan Allah.

Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda
bahwa,

"SAKITNYA PASIEN TIDAK MENDATANGKAN REZEKI, YANG MEMBERI REZEKI ADALAH ALLAH,

ALLAH JUGA BISA MENDATANGKAN REZEKI TANPA MELALUI SAKITNYA PASIEN”.

Enam bulan kemudian seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan.

Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.

“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih.

Ia shalat lama sekali,..
selama ini, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan...,terdengar dia terisak-isak menangis dalam do'anya.
😞😣😩😫😓😥

Sahabat-sahabatku...

Sudahkah kita meminta "izin"
untuk keberkahan dan kemudahan
jalan rizki kita hari ini dan seterusnya??...

Ana uhibbukum fi[disingkat oleh WhatsApp]

Related

Artikel Komunitas Mau Surga 2185940060506150480

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item