LGBT (Lah Gak Banget Toh)




--------------------------------------

Lebih tepat (clear) bahwa LGBT mengalami Gangguan Identitas Gender, selebihnya adalah Orientasi Seksual.


Perlu dijelaskan juga bahwa orang yang mengalami Gangguan Identitas Gender itu adalah individu "mengalami ketidaknyaman atas gender yang ada pada dia" bukan dari apa yang biasa dia mainkan, misal, laki2 menjadi Desainer (dikesankan ranahnya wanita), itu adalah hal wajar, selama dia tidak mengalami kecemasan dengan gendernya.

Apabila dibahas dalam zona klinis, seseorang dengan Gangguan Identitas Gender (GIG) dalam PPGDJ III masuk pada Gangguan Perkembangan pada masa Anak-anak (CMIIW) bahwa simptom2nya haruslah sudah terlihat pada perkembangan masa kanak2, jadi tidak boleh mendiagnosis seseorang dengan GIG apabila gejala2 yang timbul setelah masa pubertas, kenapa? (tidak dijelaskan) tapi "feeling saya" ada hubungannya dengan "teori belajar".

Yang kedua saya coba bahas Orientasi Seksualnya, dari segi Faal manusia secara jelas digambarkan ada kromosom X dan Y, ada orang yang dominan kromosom X padahal dia laki2, begitu sebaliknya (dominan Y padahal dia perempuan), masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa ini peran biologis, tetapi dalam beberapa penelitian hal ini memang mempengaruhi dan beberapa penelitian tidak.

Saya senang membahas ini dari sisi teori Jung tentang ketidaksadaran kolektif tentang salah satu archetype yaitu "Anima/Animus" (kelaki2an/kewanitaan), bahwa setiap manusia terlahir dengan Biseks, selanjutnya? silahkan interpretasi sendiri.

Yang paling seru adalah, "Apakah LGBT ini lifestyle?"
saya punya contoh konkrit salah satu Transgender di Indonesia kenapa bisa diterima oleh masyarakat. Jawabannya adalah "DORCE", saya pernah menanyakan hal tersebut kepada salah satu Prof. Neurosains (Bu Soeprapti) krn kebetulan beliau diminta pendapatnya oleh HIMPSI sebelum HIMPSI membuat pernyataan tentang LGBT, "ibu kenapa Dorce bisa diterima masyarakat?", beliau sedikit ragu, lalu dia menjawab, "ya mungkin karena Dorce sosial nya tinggi, membantu, dll"
Saya langsung nyeletuk, "Nahhh... Dorce seorang Transgender bisa diterima karena dia berbuat baik, tidak menunjukkan suatu disorientasi yang bertentangan dengan nilai NORMA yang berlaku di Indonesia, karena PRINSIP Dunia ini selalu hal JELEK pasti tertutup dengan hal BAIK."

Pertanyaan besar nya, untuk apa LGBT diakui, kalau hanya untuk mengangkat disorientasi mereka? dalam artian "menuntut hak asasi". Mohon maaf, Berlainan gender bermesraan dijalanan aja, bisa dimaki2, apalagi sesama jenis?

Kalau mereka ingin diakui, maka "come clean" dengan norma yang berlaku di Indonesia, kalau mereka tidak bisa terima bagaimana? Mohon maaf, mungkin LGBT ini adalah lifestyle yang mengarah ke budaya ASING. Silahkan sesuaikan mekanisme tubuh Anda. Kalau LGBT lebih suka panas, maka pergilah ke Gurun, kalau suka dingin pergilah ke KUTUB.

Related

LGBT 3619034943697908544

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item