Sekadar menyatakan diri sebagai muslim saja sudah berat
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/02/sekadar-menyatakan-diri-sebagai-muslim.html
Sekadar menyatakan diri sebagai muslim saja sudah berat. Coba saja telaah nasihat Nabi tentang ciri seorang muslim, siapa gerangan kita yang sanggup menjadi sebenar-benar muslim?
Lalu kita sekarang menemukan ada ungkapan muslim ikhwani. Betapa makin berat tambahan kata ikhwani yang diambil dari kata saudara. Benarkah telah nyata sudah mampu bersaudara, menjadi saudara dan menganggap saudaranya adalah saudara?
Ada juga ungkapan muslim sunni. Betapa berat kata sunni sebab ia diambil dari kata sunnah. Dan yang dimaksud dengannya adalah seorang muslim yang tampak perilakunya sesuai sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Ada juga muslim salafi. Alangkah beratnya sandangan kata salafi, sebab ia diambil dari kata salaf. Dan yang dimaksud dengannya adalah perilaku, sikap dan cara beragama Islam sebagaimana para ulama salaf dahulu.
Ada juga muslim muhammadiyah. Dan semua pasti tahu bahwa ia berasal dari kata Muhammad. Alangkah berat bila harus menyesuaikan segala amal ibadah kita dengan Nabi Muhammad, meskipun itu harus diusahakan.
Lalu ada muslim aswaja, singkatan dari ahlussunnah wal jamaah. Ahlu adalah pengamal, maka sangat beratlah bila ia harus sesuai dengan pernyataannya, pengamal sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan juga pelaku persatuan.
Walhasil, kadang kita beranggapan bahwa membawa nama muslim saja terlalu ringan dan amat remeh, jadi kalau mau kelihatan sebagai sebenar-benar muslim maka sangkutkanlah sebuah embel-embel untuk penegasan, bahwa saya adalah muslim ikhwani, muslim sunni, muslim salafi, muslim muhammadi, dan muslim aswaja. Sedang nusantara, maka tak ada ceritanya ia bagian dari kosakata Islam
Posting Komentar