PANDANGAN TERBARU HTI TENTANG DEMOKRASI .
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/02/pandangan-terbaru-hti-tentang-demokrasi.html
Hasil laporan pandangan mata bedah buku "Jalan Tengah Demokrasi" karya Pak TOHIR BAWAZIR, di forum diskusi IBF 2016, di Ruang Anggrek, 28 Feb 2016, jam 16.30 smp Maghrib. Moderator: Artawijaya (akun FB: Arta Abu Azzam).
.
Berikut kami resumekan pandangan-pandangan Ust. Ismail Yusanto, sebagai wakil HTI, secara ringkas.
.
1. HT menolak demokrasi bukan dalam hal "mekanisme pemilihan", tapi dalam "menjadikan kedaulatan rakyat sebagai penentu penetapan hukum halal haram". Sebagai Muslim, sikap kita adalah SAMI'NA WA ATHO'NA, bukan "sami'na wa 'ashoina".
2. Sebagai contoh, di Amerika, mekanisme demokrasi telah mensahkan "perkawinan sesama jenis". Begitu juga di Indonesia, riba yang haram lalu dihalalkan ole UU negara.
3. HT dapat menerima demokrasi dalam makna: Kekuasaan politik di tangan rakyat, pemimpin dipilih oleh rakyat.
4. Jika ada situasi pilkada, ada pilihan pemimpin Muslim dan kafir, HT tegas-tegas menyuruh Umat memilih pemimpin Muslim. Tapi HT juga meminta agar "tidak cuma memilih pemimpin Muslim" sembari si pemimpin tak mau melaksanakan Syariat Islam.
5. Menurut HT, realitas "kedaulatan rakyat" dalam demokrasi di Indonesia, tidak jelas. Terbukti yang lebih dominan adalah PERANAN PEMILIK MODAL.
6. Saat buletin Al Islam mengemukakan tema "pepesan kosong Pilkada", HT tidak bermaksud menjegal sebagian partai Islam. Tapi untuk mengingatkan, agar SISTEM PILKADA LANGSUNG DIHAPUS. Jadi pemimpin kembali dipilih DPR/DPRD.
7. Menurut HT, parlemen sudah setuju Pilkada Langsung dihapus. Tapi menjelang akhir era SBY, dia keluarkan Keppres untuk hidupkan lagi Pilkada Langsung.
8. Ide Khilafah diterima sebagai sesuatu yang DIIMANI, karena merupakan hasil IJMA SHAHABAT RA. Bukan karena pertimbangan rasionalitas, logika, atau realitistik.
9. Sesuatu yang kelihatan TIDAK REALISTIK, suatu saat tetap bisa terwujud. Seperti zaman Nabi Saw, konsep Daulah Islam mulanya juga dianggap tidak realistik.
10. HT menolak dituduh ikut menggulingkan Mursi di Mesir, bahkan HTI termasuk mendemo kekejaman As Sissi di depan Kedubes Mesir di Jakarta.
11. HT sejak awal menolak IS/ISIS karena tidak sesuai prinsip politik ISIS, terutama pada prinsip TABANNI (adopsi hukum-hukum unt kemaslahatan). Katanya, karena sikap itu, seorang pemimpin HT di Suriah dibunuh ISIS.
12. Secara umum, HT bersikap welcome untuk sinergi dengan elemen-elemen politik Islam lain.
.
DEMIKIAN sekilas resume. Kami tidak berniat mengkomentari. Hanya menyebutkan buah-buah pandangan saja. Untuk crosscheck, boleh dikonfirmasi kepada Ust. Ismail Yusanto.
.
Hal-hal lain yang tidak tercover, mohon dimaafkan. Wallahu a'lam bis shawab.
.
* Jurnalis gak bawa recorder. hehehe jangan kitu dong bro :D
dari FB Sam Waskito
Posting Komentar