Syaikh Dr Aidh Al Qarni Ditembak di Filipina
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/03/syaikh-dr-aidh-al-qarni-ditembak-di.html
Ulama Saudi yang juga penulis produktif, Syaikh Dr Aidh Al Qarni, mengalami luka-luka dalam serangan bersenjata di Filipina, Selasa (1/3/2016), usai ceramah di Western Mindanao State University.
Al Arabiya menyebutkan, Aidh Al Qarni mengalami beberapa cedera di lengannya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Laporan polisi menyatakan bahwa Al Qarni ditembak di bahu kanan, lengan kiri dan dada.
Laporan awal mengabarkan lima ajudan Al Qarni tewas tertembak dalam serangan itu, namun kemudian saluran lokal Emedia berbasis di Zamboanga mengatakan hanya dua terluka.
Al Qarni hendak meninggalkan Western Mindanao State University saat serangan itu berlangsung. Ketika hendak memasuki kendaraan tiba-tiba terdengar suara tembakan.
Juru bicara polisi Inspektur Helen Limen Galvez mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan pria bersenjata itu.
“Kami ditembaki pria bersenjata itu. Dia sudah tewas,” kata Galvez seperti dikutip Al Arabiya.
Dia mengatakan pria bersenjata itu tampaknya warga Filipina sedangkan dua orang lainnya, warga Zamboanga, ditangkap setelah saksi mata mengatakan mereka gerombolan penyerang.
“Kami masih tidak tahu kelompok apa yang menyerang, kami juga belum mengetahui motif pelaku," katanya.
Aid Al Qarni merupakan dai yang sangat populer di Timur Tengah dan karya-karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Di Indonesia, Aidh Al Qarni terkenal dengan karyanya yang menjadi best seller di tanah air berjudul La Tahzan.
Ini Perbedaan Jika Korban Penembakan Ulama, Bukan Tokoh Barat
Aksi penembakan yang mengakibatkan Syaikh Dr Aidh Al Qarni terluka ternyata tidak “menarik” media-media Barat. Hingga berita ini dimuat, media luar negeri yang memberitakannya baru sebatas media Timur Tengah seperti Al Jazeera, Al Arabiya, Ahram, Arab News dan Saudi Gazette.
Berbeda jika yang menjadi korban serangan adalah tokoh Barat. Bahkan terkadang orang Barat biasa pun, ketika tertembak, mendapatkan porsi berita besar dan menjadi headline di mana-mana.
Selain itu, dengan segera sejumlah media akan menyebut “teroris” untuk melabeli pelakunya.
Banyak netizen menilai, hal itu merupakan bukti standar ganda. Syaikh Dr Aidh Al Qarni yang merupakan ulama dan dai terkenal di dunia pun tidak mendapatkan porsi berita besar saat diserang dengan senjata api. Apalagi menyebut pelakunya sebagai teroris.
“Kejadian kaya gini media-media asing seolah tutup mata.. ga ada pemberitaan. Coba seandainya kejadian berbalik terjadi di negara muslim dan yang tertembak orang non muslim pasti dunia langsung koar-koar mengkaitkan dengan aksi teroris langsung heboh.. ya Allah semoga syaikh lekas sembuh,” tulis Qkie Maulana melalui akun Facebook pribadinya.
“Kalau ulama yang ditembak, yang menembak tidak disebut teroris...!,” kata Zakaria Aziz.
“Kalau kejadianya di negara Islam dan yang ditembak orang kafir maka media heboh dengan berita teroris,” kata Tahir Ma’ruf.
Seperti diberitakan sebelumnya, Syaikh Dr Aidh Al Qarni mengalami luka-luka dalam serangan senjata di Filipina, Selasa (1/3/2016), usai ceramah di Western Mindanao State University. (Baca: Syaikh Dr Aidh Al Qarni Ditembak)
Al Qarni hendak meninggalkan Western Mindanao State University saat serangan itu berlangsung. Ketika hendak memasuki kendaraan tiba-tiba terdengar suara tembakan.
Juru bicara polisi Inspektur Helen Limen Galvez mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan pria bersenjata itu.
“Kami ditembaki pria bersenjata itu. Dia sudah tewas,” kata Galvez seperti dikutip Al Arabiya.
Polisi masih menyelidiki siapa komplotan penembak itu dan apa motifnya.
Aidh Al Qarni merupakan dai yang sangat populer di Timur Tengah. Namanya juga dikenal di puluhan negara. Karya-karya Aidh Al Qarni telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Di Indonesia, Aidh Al Qarni terkenal dengan karyanya yang menjadi best seller di tanah air berjudul La Tahzan
[Ibnu K/Tarbiyah.net]
Posting Komentar