The Power of Slow


By Jamil Azzaini

Saat para trainer baru bermunculan karena peran social media, saya hampir tergoda untuk menggunakan cara-cara instant untuk populer dan meraih keuntungan. Bersyukur guru kehidupan saya mengingatkan "Jamil, hidup bukan hanya tentang uang dan popularitas. Hidup juga tentang konsistensi dan integritas."

Salah satu soulmate saya, Imam Suyono menasehati "tidak perlu habis-habisan membangun pencitraan lewat sosial media sebab itu hanya bedak dan lipstik. Biarkan orang tahu secara alamiah tentang kualitas diri kita. Tidak perlu pakai bedak dan lipstik berlebihan. Orang yang fokus kepada bedak dan lipstik dalam jangka panjang akan rusak saat terlihat aslinya."

Saat saya "iri" dengan berbagai keberhasilan trainer lain karena trik-trik bisnisnya, sahabat bisnis saya, Indrawan Nugroho selalu berkata "kepala boleh panas, hati tetap dingin mas. Musik yang kita mainkan berbeda dengan mereka. Musik kita mungkin kurang "ngepop" seperti mereka tetapi musik kita akan bertahan lama, mereka musiman saja."

Ya, ternyata membangun reputasi bisnis dan integritas diri itu tak boleh instant, berbahaya. Sesuatu yang dulu membuat saya iri, satu per satu kini tumbang bahkan menyisakan banyak masalah. Sementara bisnis yang saya jalani dengan "slow" alhamdulillah kini terus bertumbuh bahkan kelebihan order.

Kini saya percaya dengan The Power of Slow, saat membangun bisnis tidak perlu buru-buru untuk berhasil. Bangun pondasi bisnis secara bertahap dan berkelanjutan. Kuatkan SDM, bangun tim, dan siapkan sistem yang kokoh. Ketika kita menyiapkan itu semua, boleh jadi bisnis tampak berjalan slow alias lambat. Bersabarlah. Itu proses yang memang harus dilalui.

The Power of Slow bukan berarti lelet, lambat, malas. The Power of Slow adalah membangun kekuatan, menyiapkan diri dan menyempurnakan hal-hal yang masih kurang.

Ketika semua sudah siap dan kuat, saatnya kita berlari cepat bersaing dengan yang lebih kuat. Perlahan dan pasti kita bisa mengimbangi bisnis lain yang lebih besar dan lebih lama. Ibarat hidup, kita harus tahu kapan berjalan, kapan marathon dan kapan sprint. Saat membangun bisnis, saran saya, gunakan The Power of Slow. Mungkin orang lain melihat kita lambat namun sesungguhnya kita sedang membangun dan menyiapkan kekuatan. Setuju? Salam SuksesMuli

Related

Kolom Opini 3316624624073048182

Posting Komentar

RecentArsip

Recent

  • Untuk Banser: Ada Puluhan Juta Orang Siap Disebut Mayat
  • By Asyari Usman Ketika Hizbut Tahir Indonesia (HTI) dibubarkan tahun lalu ... read more
  • UJIAN Kejama'ahan @salimafillah . Dalam ujian kejama'ahan Bani Israil; ada yang ... read more
  • RASANYA PERBINCANGAN kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas ... read more
  • Menepi bukan Pergi
  • MENEPI, BUKAN PERGI Oleh ustad Satria Hadilubis Kekecewaan Abu Dzhar Al ... read more
  • Muka Dua
  • BAHAYA ORANG BERMUKA DUA Nabi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang ... read more
  • Ganjik Genap Jakarta
  • *Ganjil Genap DKI JKT* Berdasarkan Pergub DKI Jkt no. 106/2018 ditetapkan: 1.) ... read more
  • Pakai sendal di kuburan
  • BENARKAH DIHARAMKAN MEMAKAI SENDAL DI KUBURAN ?? Oleh : Abdullah Al ... read more
  • Ambisi Pribadi
  • *MEWASPADAI AMBISI PRIBADI* Dalam sejarah pergerakan Islam, di samping ... read more
  • KONSEP NALAR & LOGIKA KEKUASAAN ARAH BARU INDONESIA. **** Kita tidak bisa ... read more
  • Sari Wangi
  • *PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI BANGKRUTNYA SARI WANGI* Oleh : Jamil Azzaini ... read more
    Recent Posts Widget

    Arsip

    Entri yang Diunggulkan

    Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

    Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

    Hot in week

    Tayangan Laman

    item