Wartawan Indonesia Sangat TERHINA, KARENA MENGUNJUNGI ISRAEL.
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/03/wartawan-indonesia-sangat-terhina.html
.
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengecam kehadiran rombongan wartawan-wartawan senior Indonesia menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Avis, Israel, pada Senin (28/3/2016).
"Kunjungan tersebut jelas sangat kontradiktif di tengah sikap Indonesia yang sejak awal menentang penjajahan Israel di Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina," katanya di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Dia mengatakan, terlebih Presiden Joko Widodo dalam sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang baru saja diselenggarakan di Jakarta, mempertegas sikap Indonesia menentang penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Menurut dia, Presiden Jokowi bahkan menyerukan untuk memboikot semua produk-produk Israel yang dihasilkan dari Tepi Barat.
"Israel juga bersikap acvuh tak acuh terhadap kecaman international dengan aksinya yang terus memakan korban warga sipil Palestina," ujarnya.
Mahfudz mengaku tidak memahami apa agenda dari kunjungan para wartawan senior tersebut terlebih setelah Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI.
Dia menduga, Israel dan PM Netanyahu risau dengan sikap Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia sehingga mereka berusaha mencari jalur lobi yang dipikir akan efektif melalui wartawan-wartawan senior tersebut.
"Saya juga tidak mengerti bagaimana caranya mereka bisa masuk ke Israel sementara dua Menlu Indonesia yaitu, Marty Natalegawa dan Retno LP Marsudi ditolak Israel ketika hendak masuk ke Palestina oleh Israel. Mungkin karena menggunakan paspor hijau biasa, mereka masuk lewat Eropa dan baru ke Israel," katanya.
Mahfudz menjelaskan bahwa jika dilihat pernyataan Netanyahu ketika bertemu dengan para wartawan senior Indonesia itu bahwa Israel akan memulai babak baru hubungan dengan Indonesia, artinya Israel menginginkan hubungan diplomatik baru dengan Indonesia.
Menurut dia, kalau seperti itu maksudnya maka jelas harus ditolak karena konstitusi kita jelas menolak segala bentuk penjajahan.
Sebelumnya dalam laman resmi kementerian luar negeri Israel diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (28/3) bertemu delegasi wartawan-wartawan senior Indonesia yang datang ke Israel atas undangan dan inisiatif kemenlu Israel.
"Saat ini sudah saatnya untuk membangun hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kita memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama di bidang teknologi air dan lapangan," ujar Netanyahu.
Netanyahu mengatakan Israel memiliki hubungan yang sangat baik dengan beberapa negara di Asia seperti China, Jepang, India dan Vietnam.
Selain itu, menurut dia, Israel juga sedang mendalami hubungannya dengan Afrika, Amerika Latin dan Rusia.
"Hubungan dengan dunia Arab juga sudah berubah termasuk kita semua bersatu dalam memerangi Islam radikal," katanya.
Oleh karena itu, dia menilai hubungan antara Israel dan Indonesia pun harus berubah. Dia menyebut bahwa dirinya sendiri memiliki beberapa teman Indonesia di Facebook.
"Saatnya telah tiba untuk mengubah hubungan di antara kedua negara. Alasan selama ini sudah tidak lagi relevan dan saya harap kunjungan anda semua akan membantu tujuan ini," ujar Netanyahu. (plt/ant)
Posting Komentar