ERDOGAN BERSAMA KAUM MUSLIMIN SURIAH.





Dipublikasikan tanggal 30 Des 2015

Recep Tayyip Erdoğan (lahir 26 Februari 1954; umur 61 tahun) adalah seorang politikus Turki. Ia menjabat Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdogan terpilih sebagai muslim no.2 paling berpengaruh di dunia.


Erdogan terpilih Sebagai Walikota Istanbul dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994. Dia dipenjara pada 12 Desember 1997 karena puisinya yang bermasalah. Setelah empat bulan di penjara, Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada tanggal 14 Agustus 2001. Dari tahun pertama, Partai AK menjadi gerakan politik terbesar yang didukung publik di Turki. Pada pemilihan umum tahun 2002, Partai AK memenangkan dua pertiga kursi di parlemen, membentuk pemerintahan partai tunggal setelah 11 tahun.

Recep Tayyip Erdogan adalah politisi yang dijuluki sebagai "Muadzin Istanbul Penumbang Sekularisme Turki". Erdogan mampu mengembalikan masa keemasan Turki, setelah sebelumnya terjerat dalam gurita sekularisme dan otoritarianisme yang memarginalkan Islam dan menjerumuskan negeri yang indah ini ke dalam kegelapan.

Dengan kepiawaiannya berpolitik, Erdogan mampu meyakinkan rakyatnya bahwa dengan identitas Islam, Turki bisa mengembalikan kejayaan Kekhilafahan Utsmani, kekhilafahan yang tidak hanya kuat dalam segi pertahanan, tapi juga dalam perekonomian. Dengan keyakinan bahwa "Islam adalah Solusi" (Al-Islam huwa Al-Hall), Erdogan yang dibesarkan dalam lingkungan keislaman, mampu membangkitkan kembali Turki dari julukan "the Sick Man in Europe" menjadi negara yang sehat dan tumbuh berkembang, bahkan diperhitungkan sebagai negara yang mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan perdamaian.

Dengan kesantunannya, Erdogan mampu menumbangkan "BERHALA SEKULARISME ATTARTUK" tanpa melakukan kudeta dan melesatkan peluru sebutir pun. Sekularisme yang disucikan oleh militer, dan dijaga oleh kekuatan senjata, mampu ditumbangkan dengan 'kudeta tanpa senjata' oleh Erdogan. Keraguan kelompok sekular Turki yang menyebut Erdogan sebagai sosok "islamis reaksioner" dijawab olehnya dengan kerja nyata dalam mensejahterakan rakyat Turki dan menjadikan negaranya sebagai kekuatan penyeimbang dalam kancah globalisasi. Erdogan mampu membawa Turki menjadi negara dengan stabilitas ekonomi yang kuat, mandiri, dan mampu bersaing di dunia internasional.

Erdogan adalah contoh politisi dan pemimpin yang tidak larut dalam kekuasaan, sehingga melupakan identitas keislamannya. Jejak rekamnya dalam membela kaum muslimin yang tertindas, terutama di PALESTINA, sudah tidak diragukan lagi. Ketika kekuasaan sudah di tangan, maka tak ada alasan untuk tidak berkhidmat pada Islam. Inilah teladan dari sosok Erdogan.

Turki telah menyambut pengungsi Suriah sejak awal perang, yaitu Maret 2011, dan sekarang menampung sekitar dua juta orang di bawah peraturan perlindungan sementara.

“Hingga kini, kami telah menghabiskan sebesar $ 7,5 milyar,” kata Erdogan.

Erdogan menegaskan perlunya zona aman yang akan dibangun di Suriah utara.

“Ini adalah wajib untuk memiliki zona larangan terbang Jika tidak, itu akan menjadi daerah yang terbuka bagi kematian.”

*Sumber : wikipedia/www.kautsar.co.id/arrahmah.com

*Video Terkait :https://www.youtube.com/watch?v=dLY_JvDXCWI

Related

Turki 2158493425855024609

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item