Gara gara Shadaqah Ke Kucing
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/07/gara-gara-shadaqah-ke-kucing.html
– Alkisah, sepasang suami istri dikaruniai seorang anak pada tahun pertama masa pernikahannya. Tentu saja mereka sangat gembira dengan anugerah Allah tersebut, karena memiliki anak termasuk salah satu harapan besarnya. Akan tetapi, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama, Allah Swt. berkehendak menimpakan penyakit aneh kepada sang anak yang masih bayi itu. Berbagai ikhtiar pengobatan telah dilakukan kedua orangtunya. Namun pengobatan seakan tak berdaya untuk menyembuhkannya. Keadaan sang anak semakin memburuk. Keadaan ibu bapaknya pun menjadi buruk akibat kesedihan dan besarnya energi yang dikeluarkan untuk mengobati anak semata wayangnya itu.
Ketika kondisi sang anak sudah sangat mengkhawatirkan, ada seseorang yang menunjukkan kepada pasangan muda ini seorang dokter berpengalaman dan terkenal. Mereka pun segera mendatangi dokter tersebut. Saat tiba di tempat praktik dokter itu, demam anaknya semakin tinggi.
Dokter itu pun berkata, ”Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, kemungkinan besar ia akan meninggal esok hari.”
Keduanya kembali bersama sang anak dengan kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang tubuh sang ayah memikirkan anaknya, hingga kelopak matanya tak mampu terpejam tidur malam hari. Untuk menenangkan diri, ia pun segera melakukan shalat dan memohon jalan terbaik kepada Allah. Setelah selesai shalat, ia langsung pergi dengan wajah bermuram durja meninggalkan istrinya yang menangis sedih di dekat kepala anaknya.
Ayah muda ini terus berjalan di jalanan, dan tidak tahu apa yang harus di perbuat untuk anaknya. Tiba-tiba dia teringat dengan sebuah hadits Nabi Muhammad Saw tentang sedekah yang berbunyi, ”Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
Namun dia bingung, siapa yang harus dia temui di waktu malam seperti ini. Dia bisa saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan dikatakan oleh tuan rumah kepada dia jika dia melakukan itu?”
Dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba ada seekor kucing kelaparan yang mengeong di kegelapan malam. Ia pun segera teringat dengan pertanyaan seorang sahabat kepada Rasulullah saw., ”Apakah berbuat baik kepada bintang kami adalah pahalanya?” Rasulullah menjawab, ”Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya.” (HR Bukhari Muslim). Tanpa pikir panjang, ia pun segera kembali ke rumah, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.
Ia menutup pintu belakang rumahnya, dan suara pintu itu bercampur dengan suara istrinya yang bertanya, ”Mengapa kamu kembali dengan cepat?” Ia pun bergegas menuju ke arah istrinya dan mendapati wajah sang istri telah berubah, dari permukaan wajahnya terlihat raut kegembiraan.
Wanita muda itu berkata, ”Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan.” Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam yang sangat besar dari langit yang terang hendak menyambar anak kita, untuk mengambilnya dariku. Aku sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya terlibat perkelahian sengit. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu, karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi”.
Mendengar cerita istrinya, ia hanya tersenyum. Melihat suaminya, sang istri menatap ke arahnya dengan terheran-heran.
Keduanya lalu bergegas mendekati anaknya. Dilihatnya demam sang anak sudah mereda dan matanya sudah mulai terbuka. Esok harinya, sang anak sudah mau makan dan sehat seperti sediakala.***
(sumber: Tauhid Nur Azhar & Sulaiman Abdurrahim. 114 Kisah Nyata Doa-Doa Terkabul. Arkanleema. 2009)
Posting Komentar