PERANG BESAR (AL-MALHAMATUL KUBRA) AKHIR ZAMAN


Oleh : Ustadz Fathuddin Ja'far Lc MA,


Banyak yang berharap, bahkan meyakini kemenangan umat Islam akhir zaman melalui jalan ekonomi, budaya, pendidikan dan tak sedikit pula yang meyakininya dengan jalan poltik praktis ala demokrasi Barat. Namun, bila kita menelaah hadits-hadits Rasulullah tentang akhir zaman, kita akan menemukan kunci kemenangan umat Islam akhir zaman itu melalui sebuah peristiwa besar yang dinamakan Rasulullah dengan Al-Malhamatul Kubra (Perang Besar). Disebut dengan Al-Malhamah karena sangat dahsyatnya pearang saat itu sehingga daging manusia berceceran di atas bumi tempat terjadinya perang tersebut.

Umur Umat Islam

Sebelum membahas Al-Malhamatul Kubra, alangkah baiknya kita memahami umur umat Islam seperti yang dijelaskan baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam agar kita mengenal zaman di mana kita hidup dan pada waktu yang sama bisa memposisikan diri dengan tepat sehingga tidak salah tempat dan pada akhirnya merugikan diri sendiri dan umat Islam, pada waktu yang sama menguntungkan musuh-musuh Allah dan musush umat Islam itu sendiri.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan imam Ahmad, Rasulullah bersabda :

“Masa Kenabian akan eksis di kalangan kalian seperti yang Allah kehendaki, kemudian Allah angkat apabila Ia menghendakinya. Kemudian aka ada Khilafah ‘ala minhaj nubuwwah (berdasarkan Minhaj Kenabian). Maka (umur) Khilafah tersebut sesuai yang Allah kehendaki, kemudian Allah angkat apabila Ia menghendakinya. Kemudian diteruskan dengan Mulkan ‘Adh-dhan (Kerajaan Yang Menggigit /monopoli kepemimpinan). Maka kerajaan tersebut akan eksis sesuai kehendak Allah, kemudian Allah angkat apabila Ia menghendakinya. Kemudian akan muncul Mulkan Jabriyyah (Kerajaan Diktator). Maka kerajaan tersebut akan eksis sampai waktu yang Allah kehendaki, kemudian Allah angkat apabial Ia menghendakinya. Kemudian akan disusul Khilafah berdasarkan Minhaj Nubuwwah (seperti zaman Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali). Kemudian Beliau (Rasulullah diam)." (Hadits Riwayat Imam Ahmad).

Inilah lima (5) periode umat Islam yang harus mereka lalui. Periode Pertama dan Kedua sangatlah jelas. Dimulai sejak Muhammad Bin Abdullah diangkat Allah menjadi Rsul dan berakhir sampai ekhir Khalifah Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, sekitar 51.5 tahun (23 tahun Kenabian dan 28.5 tahun Khilafah ‘Ala Minhaj Nubuwwah).
Banyak ulama menjelaskan,

Periode Ketiga, yakni Kerajaan Menggigit itu ialah sejak berdirinya Kerajaan Bani Umayyah tahun ke 29 H atau 661 M, diteruskan dengan Kerajaan Bani Abbasiyyah dan berakhir saat Khilafah Ustmaniyyah berpusat di Istambul runtuhh tahun 1924 M / 1344 H atau sekitar 93 tahun lalu di tangan seorang Yahudi yang diselusupkan/infiltrasi ke dalam militer Khilafah Utsmaniyyah yang bernama Mustafa Kemal dan kemudian berhasil mengkudeta Abdul Hamid II, Khalifah Utsmaniyah terakhir. Periode ini sangat panjang, yakni sekitar 1.263 tahun.

Setelah keruntuhan Khilafah Utsmaniyyah tersebut umat Islam memasuki babak yang paling kritis dan kelam dalam kehidupan mereka, yakni periode Kerajaan Diktator (Mulkan Jabriyyah) yang sudah berjalan sekitar 93 tahun lalu dan tidak ada yang mengetahui dengan persis sampai kapan periode kegelapan yang memilukan itu berakhir. Namun demikian, sebagai uamt Nabi Muhammad, kita tidak boleh pesimis, karena Beliau memberikan ciri-ciri berakhirnya periode Mulkan jabriyyah yang pasti akan disusul oleh periode terakhir, Periode Kelima, yakni Khilafah ‘Ala Minhaj Nubuwwah sebelum dunia ini kiamat.

Terkait Periode Pertama dan Kedua (Nubuwwah dan Khilafah ‘Ala Minhaj Nubuwwah sejak dari Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali, umat Islam hidup dalam sebuah sistem Islam tanpa cacat syar’i dan masa gemilang yang luar biasa, baik dalam urusan menjalankan din (agama) maupun urusan mengatur kehidupan dunia. Dalam waktu setengah abad, umat Islam sudah memiliki 31 negara bagian di luar Jazirah Arabia yang membentang dari Afrika Utara sampai ke Asia Selatan.

Namun, dalam Periode Ketiga dan khususnya Keempat, umat Islam mengalami berbagai penyimpangan dalam kehidupan mereka, khususnya dalam sistem pemerintahan dan kepemimpiunan.
Namun demikian, ada beberapa perbedaan mendasar antara Periode Ketiga (Mulkan ‘Adh-Dhan) dengan Periode Keempat (Mulkan Jabriyyah) seperti dilihat dalam sebagai berikut :

1 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan umat Islam bersatu dalam satu negeri dan satu pemimpin bernama Khalifah atau Amirul Mukminin. Sedangkan pada Mulkan Jabriyyah Umat Islam terpecah dalam berbagai kelompok dan aliran dan berada dalam sekitar 54 negara dan pemimpin.

2 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, sistem dan aturan Negara adalah Islam (Al-Qur’an dan Sunnah), kendati banyak di antara pemimpin yang menyimpang dalam kehidupan pribadi, keluarga dan sebagian meneteri dan gubernur, namun kebanyakan para Ulama masih istiqamah di jalan Islam. Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah sistem dan aturan Negara selain Al-Qur’an dan Sunnah. Kalaupun ada beberapa Negara yang mendeklarasikan Negara Islam, namun penerapannya blm komprehensif dan merata/adil dan spiritnya nasionalisme sempit.

3 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, sipirit kehidupan, beragama, berpolitik dan sebagainya adalah Islam Kaffah (Islam totalitas). Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah spirit kehidupan, beragama, berpolitik dan sebagainya adalah sekularisme, plurarisme dan nasionalisme.

4 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, umat Islam berada dalam sebuah Negara terbesar dan terkuat di dunia serta mempengaruhi tata dunia. Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah, umat Islam menjadi objek jajahan dan dominasi umat lain di negeri mereka sendiri.

5 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, lahir para ulama istiqamah, ilmuan besar dan kaum berpendidikan yang berakhlak mulia. Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah lahir ulama-ulama penjilat dunia, ilmuan dan kaum berpendidikan sekular dan materilaistik.

6 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, umat Islam mengalami perkembangan secara kuantitatif dan kualitatif ditandai dengan melebarnya wilayah negeri mereka hampir 2/3 dunia dan melahirkan berbagai cabang ilmu pengetahuan moderen sehingga menjadi dasar perkembangan ilmu dan teknologi Barat dua abad belakangan ini. Sedangkan di masa Mulkan Jabriyyah, umat Islam mengalami kemunduran secara kualitatif dan kuantitatif ditandai dengan mengekor ilmu pengetahuan yang dihasilkan Barat dan lebih parah lagi, mengekor cara beragama dan berbudaya Barat Kristen maupun Yahudi.

7 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, kepemimpinan/Khalifah ditentukan elit poltik di sekitar Kerajaan/Khilafah, terkadang melibatkan masukan para Ualama. Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah, kepemimpinan setiap negeri Islam harus berdasarkan kehendak Barat Kristen dan yahudi, kalau tidak, dibunuh, dikudeta atau dipenjarakan.

8 Umat Islam mengalami kemajuan dalam segala bidang. Sedangkan pada masa Mulkan Jabriyyah, umat Islam mengalami kemunduran dalam segala bidang.

9 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, para pemimpin yang menyimpang lebih disebabkan terperdaya kekuasaan dan kehidupan dunia. Namun policy dan kebijakan pemerintahan tetap mengacu kepada kepentingan Islam, umat Islam dan negeri-negeri Islam. Sedangkan di masa Mulkan Jabriyyah, kebanyakan pemimpin menyimpang dari Islam dan berada dalam jebakan konspirasi Zionis Internasioan dan tak jarang sebagai boneka penjajah Barat karena sudah melalui rekrutmen lembaga-lembaga Zionis Internasional seperti Freemasonry, Lions Club, Rotary Club dan sebagainya.

10 Pada masa Mulkan ‘Adh-Dhan, para Ulama berfungsi sebagai kelompok penyeimbang dalam menyelamatkan Islam, umat dan negeri Islam yang terbentang sangat luas. Bahkan dalam kasus tertentu para ulama sebagai penyelamat negeri sperti yang dilakukan Ibnu Taimiyah dalam menghadapi serangan bangsa Tatar dari Mongol atas Baghdad dan Syam. Sedangkan di masa Mulkan Jabriyyah, banyak ulama yang menjilat kepada kekuasaan karena berharap ikut mencicipi dunia, minimal menjadi tukang stempel penguasa. Sebab itu, penjara, hukuman mati dan berbagai fitnah lainnya menjadi makanan harian para ulama yang istiqamah. Jumlah mereka jauh lebih sedikit dibanding dengan yang menjilat.

Ciri-Ciri Al-Malhamatul Kubra

Banyak hadits Rasulullah yang menjelaskan sitausi dan kondisi umat Islam di akhir zaman, yang sebagiannya dijadikan Rasulullah sebagai tanda dekatnya peristiwa kiamat, yakni kehancuran alam semesta dan Allah ganti dengan alam akhirat yang kekal abadi.

Dalam tulisan ini, kami tidak menukil hadits tersebut satu persatu agar tulisan ini tidak terlalu panjang. Namun tetap menyebutkan riwayat setiap makana atau maksud dari haidts yang dicantumkan. Agar peristiwa Al-Malhamatul Kubra tersebut dapat difahami dengan mudah dan dihayati dengan benar, kami mencoba menukilkan makna atau maksud haidits-hadits tersebut berdasarkan urutan peristiwa; dimulai dari ciri-ciri awal sampai terjadinya Al-Malhamatul Kubra dan peristiwa setelahnya terkait dengan kemenangan umat Islam akhir zaman.

CIRI-CIRI / PERISTIWA, TEMPAT KEJADIAN & RIWAYAT HADITS

1 Terbentuknya 3 Pasukan terlatih dan berpengalaman perang. Tempatnya di Syam (Palestina, Suriah, Jordania dan Libanon). Lalu Rasulullah menekankan agar pilih Syam, kalau tdk mungkin, pilih Yaman. (Ahmad, Abu Dadu dan Al-Albani)

2 Allah mengumpulkan hamba-Nya yang terbaik di Syam, karena Syam bumi Allah yang terbaik dan Allah juga mejamin kepada Rasulullah Syam dan penduduknya (Hadits yang sama)

3 Kaum Muslimin dari seluruh dunia memiliki Base Came di Al-Ghuthah di dalamnya ada sebuah kota bernama Damskus, kota terbaik di Syam (Abu Daud).

4 Pasukan Romawi (Amerika, Eropa, Rusia dan sekutunya) turun di A’maq/ Dabiq sebanyak 80 bendera (Negara) dan setiap bendera teridiri dari 12.000 prajurit. Tempatnya di Dabiq/ A’maq (Syam) sebuah wilayah yang sangat luas terletak 45 km di sebelah utara Halb dan 15 Km dengan perbatasan Turki sekarang.(lihat Gambar) (Imam Muslim)

5 Pasukan Islam yang sedang berkumpul di kota Damaskus menyongsong pasukan Romawi tersebut Dabiq/A’maq dan berhadap-hadapan dnegan pasukan Romawi yang berjumlah 960.000 prajurit. (Haidts yang sama).

6 Setelah bernegosiasi, terjadi gencatan senjata antara pasukan Islam dengan Banil Ash-Far (Romawi) di A’maq / Dabiq (Imam Bukhari dan Ibnu Majah).

7 Pasukan Romawi yang terdiri dari 80 bendera itu mengkhianati gencatan senjata dengan pasukan Islam A’maq / Dabiq (Hadits yang sama).

8 Terjadilah Al-Malhamatul Kubra antara pasukan Raomawi Kristem dengan pasukan Islam di A’maq/Dabiq (Imam Muslim).

9 Pada Al-Hamatul Kubra ini 1/3 pasukan Islam membelot/lari dari medan perang, maka Allah tidak menerima taubat mereka selama-lamanya, 1/3 lagi meninggal dan mereka adalah Syuhada’ termulia dan pada 1/3 lagi Allah menangkan Islam dan kaum muslimin di akhir zaman di A’maq/Dabiq (Hadits yang sama).

10 Kemenangan umat Islam dunia melalui 1/3 pasukan Islam yang tersisa dari Al-Malhamatul Kubra menghancurkan kaum Romawi (Nasrani) dunia yang teridiri dari 80 bendera/Negara dan kemudian menaklukkan kembali Konstantinopal (Istambul) di Turki sekarang dan seterusnya. Tempatnya di A’maq / Dabiq dan Istambul (Hadits yang sama)

11 Parajurit Islam dan kaum Msulimin memerangi kaum yahudi (di Palestina) sehingga mereka berlindung di balik batu dan kayu. Lalu batu dan kayu itu berseru : Wahai Muslim, wahah hamba Aallah, ini Yahudi bersembunyi di balikku, maka kesinilah dan bunuhlah dia, kecuali pohon ghorqod tidak bicara karena bagian dari pohon Yahudi. Maka bangsa Yahudipun musnah, insya Allah di Palestina (bagian dari Syam) (Imam Muslim)

Kesimpulan

Dari beberapa hadits Rasulullah terkait akhir zaman yang dinukil di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kita sekarang berada dalam masa atau periode yang penuh fitnah (fitnah subuhat/pemikiran/paham dan fitnah syahwat) dan kegelapan, yakni periode Mulkan Jabriyyah yang sudah berjalan sekitar 93 tahun.

2. Banyak Ulama, seperti Syekh Hassan dari Mesir, Al-Ewadh dam Asuwaidan dari Kuwait, Al-Arifi dari Saudi, Syekh Al-Rifa’i dari Damaskus, Suriah dan lainnya meyakini peristiwa yang terjadi di Irak, Yaman dan khususnya di Syam (Suriah dan Palestina) merupakan isyarat dari hadist-hadits Rasulullah yang terkait dengan keutamaan Syam.

3. Pusat percaturan umat Islam akhir zaman dimulai dari tiga kawasan yakni, Irak, Yaman dan Syam (Pelestina, Suriah, Jordania dan Libanon).

4. Dengan adanya peristiwa invasi Amerika dan sekutu ke Irak, kudeta kelompok Syiah Houthi atas pemerintah Yaman dan serangan Amerika ke Yaman dengan tuduhan pemburuan atas kelompok Al-Kaeda (Al-Qa’idah) dan pembantaian atas Muslim Sunni Suriah oleh kaum Syi’ah Isma’iliyah yang didukung penuh oleh Iran dan Hizbullah (Syi’ah) Libanon dan juga Rusia, maka Allah menggerakkan hati kaum Muslimin yang terbaik yang Ia pilih untuk datang ke Irak dan kemudian ke Syam atau ke Yaman untuk membela saudara-saudara mereka yang tertindas dan dibantai oleh pasukan Amerika Kristen dan sekutunya seperti yang kita lihat sejak tahun 1991 ketika Amerika pertama kali menginvasi Irak dengan alasan Saddam Husein menduduki Kuwait dan diulang kembali secara bsesar-besaran tahun 2003 sampai saat ini dengan alasan Saddam memiliki senjata pembunuh missal. Kendati Saddam sudah dibunuh dan senjata pembunuh massal tidak pernah ditemukan, AS dan sekutu masih tetap bercokol di Irak dan berkolaborasi dengan Syi’ah Iarak membunuh hampir satu juta kaum Muslimin Sunni Irak sampai saat ini.

5. Amerika tetap ngotot dengan program “perang terhadap terorisme” versi dirinya dan berupaya menggiring semua negara di dunia untuk bergabung dengannya. Setelah kasus serangan Paris Nopember 20015 lalu, Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama sebagai penerus J.W. Bush dengan bangga mengatakan bahwa dia telah berhasil mengumpulkan 63 negara untuk memerangi kelompok yang ia namakan dengan “terosris” , khususnya yang berada di wilayah Syam (Palestina dan Suriah), Irak dan Yaman.

6. Jika kita cermati skenario dan strategi pemerintahan AS terhadap umat Islam dan dunia Islam yang diterpkan Presiden AS sejak dari J.W. Bush sampai Barrack Obama dan kemungkinan besar akan diteruskan oleh siapapun nanti yang akan menjadi Presidenan AS dalam pemilihan umum Selasa 8 Nopember 2016 yang akan datang, apalagi jika Donald Trump terpilih, maka dengan jelas terlihat sangat CURANG dan DOUBLE STANDARD. Hal tersebut Nampak dengan nyata sikap AS yang memusuhi dan selalu berupaya sekuat tenaga menghabisi semua tokoh dan gerakan Islam yang tidak sependapat dengan kehendak dan nafsunya, baik itu di negeri-neggeri Arab maumpun di neggeri-negeri lainnya. Lain halnya dengan sikap terhadap Yahudi yang jelas-jelas mencaplok Palestina dan mendirikan “Negara Haram” di atas tanah wakaf Umar Ibnul Khattab untuk umat Islam sejak tahun 1947. Sejak itu sampai hari ini Pemrintah AS mati-matian membelanya lahir dan batin, kendati mengakibatkan negaranya bangkrut sekalipun.

7. Sikap membabi buta pemerintahan AS dan sekutu yang merepresentasikan Romawi Kristen terhadap umat Islam dua dekade terakhir ini dan semakin hari semakin meninhkat eskalasinya di antaranya ditandai dengan rekayasa terorisme dunia yang membabi buta, diyakini akan meningkatkan perlawanan umat Islam, khususnya di kawasan yang menjadi janji dan perhatian baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, yakni Syam, Irak dan Yaman. Sampailah pada akhirnya AS dan sekutu menurunkan pasukannya di Dabiq/A’maq sebanyak 960.000 prajurut yang diwakili 80 negara. Apabila peristiwa tersebut terjadi, saat itulah umat Islam akan memenangkan pertarungan terakhir melawan dominasi AS dan sekutu (Romawi Kristen) dunia dan terakhir mengusir kaum Yahudi dari Palestina.

8. Apa yang dilakukan umat Islam hari ini, baik islamisasi ekonomi, pendidikan, media dan bahkan politik seperti yang kita saksikan belakangan yang paling seru di Mesir, Tunisa, Libiya dan Turki, hanyalah bagian dari upaya dan prakondisi memenangkan umat Islam akhir zaman dan sekaligus menambah ketakutan AS dan sekutunya, termasuk yang di dalam negeri Islam sendiri. Sedangkan kunci utama kemenangan umat Islam akhir zaman adalah Al-Malhamatul Kubra.

9. Perekembangan umat Islam dalam berbagai sisi kehidupan dua dekade belakangan ini, khususnya di lapangan Jihad di tiga wilayah yang dijanjikan Rasulullah itu, akan selalu menggoda dan mendorong AS dan sekutu untuk melakukan apapun cara mengacau dan menghancurkan umat Islam, termasuk mengumpulkan kekuatan militer sampai 80 negara. Sebab itu, jangan ada dalam pikiran kita bahwa apa yang dilakukan kelompok-kelompok Mujahidin yang benar-benar berjihad di jalan Allah, khususnya di tiga wilayah yang dijanjikan Rasulullah dalam beberapa haditsnya yang sekarang sedang menghadapi serangan dan penindasan AS dan sekutunya, termasuk Iran dan Rusia, sebagai upaya menghancurkan umat Islam. Kemungkinan besar di tangan mereka atau generasi penerus merekalah in syaa Allah pasukan AS dan sekutu yang 80 negara terkubur di wilayah Dabiq / A’maq seperti yang dijanjikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ketika itulah kemenangan akhir zaman tiba.

10. Terakhir, berhati-hatilah terhadap publik opini, khususnya terhadap umat Islam yang dibangun media hari ini, karena semua media Barat yang menjadi sumber rujukan media di dunia Islam, kalaupun tidak dimiliki Yahudi dan Nasrani, paling tidak di bawah pengaruh mereka. Kecuali segelintir kecil media yang bisa lolos dari pengaruh mereka, Yahudi dan Nasrani.

“Mereka bertekad untuk memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, namun Allah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, dan kendatipun kaum kafir itu membencinya”. (Surah At-Taubah : 32)

Foto :
Dabiq / A’maq, sebuah kawasan terhampar yang sangat luas




diambil dari FB Ustadz Fathuddin Ja'far Lc MA, 

Related

Ustadz Fathuddin Ja'far Lc MA 8492179379551810464

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item