Detik-detik Menjelang Kudeta dan Keberanian Erdogan
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/07/detik-detik-menjelang-kudeta-dan.html
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Tiga helikopter tempur mengepung hotel Marmaris. Peluru dimuntahkan. Dibalas tembakan dari paspampres dan polisi seputar hotel. Tepat pukul 21.00. Beberapa polisi terluka. Bangunan hotel rusak. Nampak selongsong peluru berserakan.
(2)
40 menit sebelumnya. Komandan Divisi I militer Turki. Jenderal Umit Dunder berbicara di ujung telpon, "Tuan Presiden. Anda adalah presiden sah Republik Turki. Saya bersama Anda. Mohon segera tinggalkan hotel. Jangan ke Ankara dahulu. Tapi ubah arah ke Istanbul. Saya akan mengawal dan melindungi Anda saat
tiba nanti."
(3)
Panglima AB Turki menegaskan. Berdasarkan informasi Direktur Intelejen Turki, Hakan Fidan. Diketahui ada operasi kudeta sejumlah jenderal terhadap Presiden Erdogan. Perintahnya: Tangkap, Tawan, Bunuh.
(4)
Pukul 21.00 di markas Intelejen Turki Ankara. Sejumlah pasukan militer bersenjata lengkap, mengepung kantor BIN Turki. Tank baja, barakuda, helikopter tempur. Semua memuntahkan peluru. Perlawanan sengit terjadi. Hakan Fidan mengintruksikan, mempertahankan markas BIN agar jangan sampai dikuasai kudetor. Pertempuran terus berkecamuk hingga pukul 06.00.
(5)
Di Markas Komando PAsukan Khusus. Komandan pasukan kudeta, Sameh Trizi, berpangkat Mayor Jenderal memerintahkan sekretaris Pasukan Khusus, Umar Khalis agar menyerah. Namun ia menolak. "Aku bukan orang gila, yang mudah saja menyerahkan markas." Ia pun menembakkan senjata kepada
Samih Trizi, hingga ia menemui syahid ditembus pasukan kudeta. Pasukan khusus inilah yang kemudian gigih bertempur, melawan kudeta di pelbagai provinsi Turki.
(6)
Di dalam pesawat. Pilot, "Tuan Presiden. Mereka mematikan seluruh cahaya bandara. Menara kontrol tidak mengizinkan kita untuk mendarat."
Erdogan, "Apakah kalian bisa mendarat dengan lampu khusus pesawat? Jika memang tidak kontrol bandara tidak mengizinkan. Apakah kalian bisa mendaratkan pesawat?"
"Ya Tuan Presiden. Kami bisa mendaratkannya. Tapi, tentu sangat bahaya dan resiko tinggi. Kami yakin. Mereka pun mengosongkan bandara dari mobi lPMK. Ditambah bahaya-bahaya lain."
"Kalau begitu kondisinya. Tetap terbangkan pesawat. Kita pantau situasi. Berapa lama kita bisa bertahan di udara?"
"Kita bisa bertahan selama 4 jam. Setelah itu, bahan bakar akan habis."
"Oke. Terus mengudara. Lakukan apa yang semestinya dilakukan. Setelah itu. Daratkan pesawat dengan pencahayaan khusus milik pesawat."
Pesawat yang membawa Presiden Erdogan, terbang dari hotel Marmaris sekira pukul 8.15. Lalu baru mendarat sekira pukul 1.00
pagi. Tentu setelah PAnglima Divisi I, menjamin keselamatan Pesiden Erdogan.
Posting Komentar