"Menahan Diri dari Mengumbar Berita yang Belum Jelas"
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/01/menahan-diri-dari-mengumbar-berita-yang.html
Di dunia maya apapun bisa diedit, dibuat-buat, dimanipulasi, ditambah-tambah atau dikurang-kurangi, dst...
Maka dari itu, ketika kita mendapatkan status atau tulisan bernada provokatif, "heboh", dsb... apalagi diakhir tulisan ada arahan agar di-share ke teman yang lain...
padahal hal itu tidak benar / hoax, maka sikap kita adalah menahan diri dari hal tsb.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( كفى بالمرء كذباً أن يحدث بكل ما سمع )) رواه مسلم
Dari Abu Hurairah RA. berkata, "
Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah seseorang itu dianggap telah berdusta jika ia membicarakan (menyampaikan) setiap apa yang ia dengar." (HR. Muslim).
Syaikh DR. Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan dalam bukunya, "Arba'una Haditsan fi At-Tarbiyah wal Manhaj" menjelaskan bahwa ibrah / pelajaran dari hadits ini sbb :
1. Peringatan keras agar tidak terlalu banyak bicara karena bisa jadi hal itu justru memberi dampak yang kurang baik bagi pelakunya dan dapat menjurus kepada kedustaan...
2. Peringatan keras bagi orang yang tidak melakukan tatsabbut (mengecek dengan teliti) ketika menyebarkan berita atau omongan seseorang.
3. Rendahnya moral seseorang yang menyebarkan isu-isu murahan di tengah-tengah masyarakat.
4. Orang yang seharusnya paling utama menjauhi sifat buruk ini adalah para da'i (penyeru kebenaran), karena merekalah teladan baik bagi manusia. Serta merekalah seharusnya orang-orang yang senantiasa melarang dari perbuatan atau perkataan yang jelek..
Wallahu A'lam
AgS
oleh Ustadz Agus Sopyan Lc,
Posting Komentar