Berhati-hatilah di Jalan raya
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/01/berhati-hatilah-di-jalan-raya.html
Innalillahi wa inna 'ilaihi raji'un
Setelah koma 4 hari, rider ninja 250 Fi, dek Dofan yang masih kelas 3 di SMP 5 YK (yang motor ninjanya terbelah dua) akhirnya tadi pagi meninggal dunia. Kalau mbak Fanni, mahasiswa magister psikologi UII yang ditabrak meninggal seketika pas ketabrak
Kata muridku, temennya Dofan, dia mau pesta ulang tahun di kaliurang bareng temen2nya. Niatnya mau seneng2, malah berubah tragis
***
Kangbro……jalanan bukanlah tempat balapan. Ketika sampeyan memiliki motor power besar, sudah kewajiban bagi kita untuk lebih bisa mengontrol emosi, sabar serta tidak arogan. Karena semakin besar power motor maka maut juga makin dekat. Seperti kecelakaan yang terjadi dijalan raya Kaliurang Yogyakarta tadi pagi. Dilaporkan oleh kang Aris Giyanto…sampeyan akan bergidik menyaksikan dahsyatnya efek tabrakan yang membuat sebuah motor Ninja 250 FI terbelah menjadi dua. Hadehhh ngiluuu euyyy….
Menurut kang Aris, kejadian sendiri sangat cepat. Bermulai ketika Ninja digeber sangat kencang padahal disekitar lokasi merupakan lalu lalang kendaraan yang keluar masuk SPBU. Entah kemana ceritanya….tiba-tiba suara benturan dahsyat membuat semua orang terhenyak. “Kecelakan ninja 250 kangg ambek (dengan) motorr. Total 3 motorr. Nininn 250 e banterr (kenceng). Ngeri tennann iki suekk suekk tenann (sobek bener)…”serunya. Welehhh…kalimatnya sampai panjang bener ki. Saking ngilunya apa yak :mrgreen: . Saat IWB tanya lokasi kejadian doi menjawab….
“Lokasi di jalan Kaliurang km 11,6 depan pom bensin jakal kangg…Yogyakarta. Neng ngarep pom okeh seng do nyebrangg Kudu ati2 ki kangg (didepan pom bensin banyak yang nyeberang). Nek ngene ki la opo ra dedel duelll, benjutttt (kalau udah begini apa nggak remuk). Iki korbannya 2 luka-luka satu orang ninggal. Kudu digalakkan safety ridingg ki kangg Ekonomi membaik, trus pada bisa beli motor gede tapi edukasi nya kurang berjalan..”tutur kang Aris. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun…turut berbela sungkawa kangbro. Jadi meninggal satu cak. Cuma nggak jelas yang meninggal dari sisi mana. Apakah rider Ninin atau biker lain…..
Melihat kondisi sang Ninin, bisa disimpulkan tabrakan sepertinya sangat dahsyat. Motor jelas pada kecepatan tinggi kangbro. Lha piye…sampai terbelah dua begitu. Inner tube tercabik tanda benturan tidak mampu ditoleransi komponen. Dugaan kami motor ini melaju diatas 100 km/jam. Pada posisi kurang menguntungkan…apapun motornya pasti menyerah jika menghantam obyek nyaris diam (kami asumsikan motor menyeberang sebagai obyek diam karena pasti kecepatan rendah dengan arah berbeda). Hadehhh bayangin wae wis ngilu euy…..
Last…sudah banyak korban meninggal konyol hanya karena ingin dianggap keren. Kebut-kebutan dijalan, betot motor seenak udele dewe, meremehkan speed dengan tujuan satu…..pamer cak. Biar disebut “Cool” dan kondang. Cool (kul) opoo…sing ono kulkas :mrgreen: . Nyawa taruhannya buat apa. Wis to…penyesalan selalu datang belakangan. Makanya kudu mawas diri dan hati-hati. Kami sangat setuju banget dengan opini kang Aris yang mengatakan..”Ekonomi membaik, trus pada bisa beli motor gede tapi edukasi nya kurang berjalan..”. Nahhh….ini penting. Terutama buat pak e sama mbok e dirumah kudu lebih keras soal ini pada anaknya. So kangbro…monggo selalu hati-hati dijalan. Sayangi nyawa sampeyan dan orang lain. Sebab sekalinya itu terjadi…..penyesalan akan dirasakan seumur hidup. Keep safety riding !!!!
***
ZULFANNI ASIVA
In Memorium
Oleh H. Fuad Nashori
(Ketua Program Pascasarjana Fak Psikologi & ISB UII)
Zulvanni Asiva, korban meninggal kecelakaan di depan SPBU Pedak Jakal Km 12, 15 Januari 2017 pukul 7.30 wib, insyaallah adalah syahidah. Mahasiswa Magister Psikologi Profesi UII ini baru menjalani pendidikan pasca selama 4 bulan. Ia baru pindah ke Yogya dari Medan setelah menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi dari UMA. Dalam rentang pendidikannya di UII, ia telah menggoreskan sejumlah kenangan bagus. Semoga Alloh memberinya tempat terbaik di sisi-Nya.
Proses meninggalnya Fanni -panggilannya- diceritakan oleh keluarga dan teman pihak yang terlibat kecelakaan, kalau boleh disebut pihak penabrak. Saat Fanni dan Popi keluar dari pom bensin di timur jalan kaliurang menuju arah selatan, tiba-tiba ada rombongan anak smp yang bergerak ke utara. Mereka berkendara sepeda motor sangat kencang dengan melewati sebuah atau beberapa mobil. Kecelakaan tak terhindarkan saat Fanni dan Popi yang naik bebek dengan membelok ke kiri/selatan dihantam oleh sepeda motor Ninja. Itu masih ditambah oleh beberapa sepeda motor yang ada di belakang DFN -nama siswa SMP yang saat ini sedang kritis di RS Sardjito- yang berkendara beriringan di belakang DFN. Keterangan ini disampaikan teman DFN yang terluka ringan.
Pengendara Ninja, DFN, adalah anak smp yang sedang berulang tahun. Ia mengajak teman-temannya untuk merayakan ulang tahunnya. Penjelasan di atas disampaikan oleh Pak HR, paman DFN. Suasana riang sebenarnya mewarnai perjalanan mereka.
Keterlibatan siswa SMP dalam kecelakaan tragis ini tampaknya harus menjadi perhatian semua pihak. Pihak polisi, orangtua dan sekolah harus sangat concern dengan masalah ini. Siswa SMP secara psikologis masih memiliki emosi yang belum stabil. Saat berada di jalan mereka termasuk kelompok yang rentan. Kemampuan emosi yang belum matang menjadikan mereka kesulitan ketika berada dalam suasana tegang. Karenanya, orangtua, polisi, dan guru untuk memberi edukasi adab dan pengetahuan berkendara di jalan raya. Secara teknis orangtua harus melarang mereka berkendaraan di jalan raya.
Fanni sendiri adalah seorang pembelajar sejati. Di kelas, ia tampak cukup menonjol. Ia suka tersenyum, menanggapi, dan bertanya. "Anaknya kritis, atentif kalau di kelas," ungkap Rumiani, M.Psi, Psikolog, pembimbing praktikumnya. Beberapa kali juga dia menemui saya di ruang pengelola. Lebih kurang sebulan lalu ia meminta saya untuk menjadi narasumber tentang kepemimpinan. Katanya, untuk tugas matkul Kepemimpinan Kenabian.
Kesan saya, secara umum saya menangkap motivasi belajarnya yang sangat besar dalam dirinya.
Hal ini dibenarkan oleh seorang dosen yang mengajar Fanni. "Sejak pertama kali saya mengenalnya, saya menyimpulkan Fanni mahasiswa luar biasa, paling menonjol di kelas. Hari selasa 10 Januari lalu adalah kuliah kami yg terakhir. Fanni giliran presentasi tentang sifat Nabi. Dia menyampaikan dengan semangat sekali," ungkap Dr Faraz, dosen Mappro pada matkul Kepemimpinan Kenabian.
Selain itu, sebagaimana disampaikan teman kosnya, setengah hari hari sebelumnya, ia sibuk menemani teman kosnya mencari oleh-oleh. Semalam sebelum meninggal, almarhumah mengembalikan semua utang-utangnya kepada teman-teman kosnya, sekalipun angka kecil sekitar lima ribuan, enam ribu dan angka kecil lain. Ini dapat ditafsirkan yang bersangkutan ingin jadi manusia baik dan membebaskan dari utang-utang yang bisa mengganggu kesuksesan di akhirat.
Fanni adalah orang yang rajin berdakwah. "Beliau adalah salah satu relawan pengajar tpa di huntap di lereng merapi," ungkap M Arif Rizki, M.Psi, seniornya yang sudan lama aktif di LDF Jafana FPSB UII. Dibatalkan oleh Arif, almarhumah memang punya motivasi untuk berbuat baik yg cukup tinggi. Almarhumah tidak punya motor, tapi beliau ternyata sering ngajar tpa di lereng merapi. Kemungkinan motor yang dipakai merupakan motor pinjaman.
Berkaitan Fanni, penulis punya pengalaman subjektif kira- sebulan lalu. Sore itu, sekitar pukul 17, Fanni sedang berbicara sambil berdiri dengan seorang staf. Ketika saya melihatnya ia berbeda dibanding saat di kelas atau saat berpapasan. Saya melihat ia lebih jernih dan senyumnya lebih sejuk. Auranya sangat positif. Semoga ini isyarat kebersihan dirinya. Sekali lagi ini subjektif.
Semoga dia termasuk syahidah, husnul khatimah. Wallahu a'lam bi ash-shawab.
Posting Komentar