Memahami musih kita saat ini

MEMAHAMI MUSUH KITA SAAT INI

Oleh : Arik S. Wartono

Saudaraku semua, saya melihat saudara-saudara tampaknya banyak yang belum memahami karakter MUSUH YANG SEDANG KITA HADAPI.

Paradigma berpikir anda tampaknya masih merasa hidup dalam kultur demokrasi.

Demokrasi itu sendiri meski bermasalah, tapi jargon mimpinya ternyata masih saja anda pakai:

Kebebasan berpendapat, aturan hukum yang berlaku, mengandalkan data fakta-fakta, dan seterusnya.

Padahal, musuh kita  selain Amerika (Yahudi),adalah  skrng yg terdepan berhadapan dg kita : KOMUNIS.

Rezim yang berkuasa saat ini, mentor mereka adalah sisa-sisa PKI yang sanggup lolos dari Orde Baru, ditambah para dedengkot penguasa komunis langsung dari China.

Apakah saudara-saudara memahami betul karakter komunis khususnya PKI?

Saudaraku, komunis tak akan pernah membiarkan anda memprotes aturan dan segala kebijakan (yang tak pernah bijak sesungguhnya) mereka, sebab setiap suara sumbang pasti DIBABAT HABIS.

Jika dianggap perlu, mereka pasti benar-benar MEMBUNUH anda secara fisik, dan mereka tak akan pernah ragu melakukan itu.

Semua alasan akan mereka bikin belakangan, hukum pun bisa mereka atur belakangan, bahkan fakta-fakta bisa mereka karang sesuai imajinasi mereka.

Maka mulai hari ini TINGGALKAN paradigma berpikir demokrasi dalam menghadapi mereka.

Lalu bagaimana strategi berperang melawan mereka?

Belajarlah pada Panglima Besar Jenderal Sudirman dengan pasukan Hizbullah yang beliau bentuk dan pimpin secara efektif.

Pak Harto sendiri bisa menghadapi PKI sebab beliau memang pernah  belajar langsung pada pak Dirman saat serangan umum 1 Maret yang seumur hidup dia banggakan.

Konseptor dalam memberangus PKI sebenarnya bukan cuma pak Harto, tapi penentu awal justru Jenderal Abdul Haris Nasution (pak Nas).

Dan siapakah pak Nas?

Beliau adalah hasil didikan Jenderal Sudirman. Latar belakang beliau adalah dari pasukan Hizbullah, bukan dari KNIL, bukan dari PETA.

Lalu bagaimana taktik menghadapi PKI saat mereka memegang kendali kuasa?

Pakai cara-cara GERILYA. Persis caranya pak Dirman.

Maka klo dalam PERANG OPINI MEDIA, pake juga cara gerilya.

Apakah anda pikir para admind twitter, fafebook, youtube, Instagram dll itu tidak lebih dulu mereka kuasai?

Anda sangat naif jika berpikir mereka adalah pihak yang netral. Anda samasekali tak memajami watak KOMUNIS.

Sebelum mereka memberangus anda, mereka sudah pasti memberangus para admin itu lebih dulu.

Termasik mereka pasti mengendalikan situs online dan semua hal yang berkaitan dengan opini. Termasuk media mainstream. Dengan ancaman dan tindakan nyata.

PKI punya pengalaman itu, apalagi para dedengkot kumunis China yang saat ini menjadi mentor rezim yang sedang berkuasa.

Maka berhentilah main konvensional RESMI, main struktur kepengurusan, urus SIUP dll. Itu gak akan ada gunanya dalam menghadapi rezim sekarang.

Tapi silahkan jika tetap mau coba bermain hukum resmi, tapi jangan lagi jadikan itu sebagai strategi utama.

Pakailah cara-cara Pak Dirman: GERILYA.

Maka klo perang opini di mesos (Twitter, FB, IG, Youtub dll) pake akunt "robot" yang bisa dengan mudah melakukan  kloning atau ganti akunt baru saat akunt yang kita  pake mereka blokir.

Mati satu tumbuh seribu, itu prinsip dasar perang gerilya.

Klo bikin website atau blog, rancang sedemikian rupa agar saat itu diblok, kita bisa bikin lagi dengan mudah. Jika pake istilah TNI: OTB (Organisasi Tanpa Bentuk).

Tanpa bentuk itulah gerilya.

Klo mau bikin opini dengan media apapun, rancang bagaimana caranya agar setiap media kita dibungkam, maka dengan mudah dan cepat  bisa bikin lagi yang baru, dan tetap mampu beroperasi secara efektif.

Anda masih mau tetap ngotot pake paradigma demokrasi?

Aku doakan nyawa anda tetap selamat.

ALLAHUAKBAR !

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item