Hebatnya Rekayasa Allah.
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/01/hebatnya-rekayasa-allah.html
Dua hari belakangan ini di Sumenep Madura marak spanduk penolakan FPI dan dukungan pembubarannnya.
Namu hari ini muncul klaim yg diluar dugaan dari KH. JURJIZ MUSAMMIL Klabaan Guluk Guluk Sumenep sbg ktua FPI Sumenep.
Kiyai yg dibesarkan di kalangan NU, yg juga sbg ketua Forum Kiyai Muda Sumenep itu memang dikenal sbg kiai berdarah " biru " yakni kiyai yg dilahirkan dari trahnya sangat tinggi. KH. Jurjuz adalah putra KH. HABIB,' seorang ulama yg dituakan oleh ulama se Madura dan punya pengikut yg militan serta memiliki kekuatan besar dlm harakah.
KH. HABIB dikenal sbg ulama yg punya ilmunya para wali dan menguasai dan mahiri berbagai kitab kuning.
Pelepasan spanduk yg menghujat FPI yg dilakukan KH. JURJIZ dgn puluhan pengikutnya kemarin, memberi warna baru bahwa ternyata Madura ttp berdarah dan bergairah dlm BELA ISLAM. Sumenep yg selama ini dinilai kota yg paling " tidur" dlm gerakan ke Islaman. Kemudian bangkit menjawab bahwa warga Sumenep dan Kaum Nadliyin adalah penyokong BELA ISLAM. Bahkan KH. JURJIZ MUSAMMIL dgn tegas mengatakan, bahwa tiap desa di Sumenep akan dudirikan FPI.
Pernyataan KH.Jurjiz itu disambut gegap gempita masyarakat Sumenep dgn mendaftarkan dirinya sbg pengurus dan anggota FPI.
Sungguh ini kuasa Allah, penghancuran FPI yg akan dilakukan kaum kafir ternyata berbalik . Mereka kini mendukung muslim Sumenep yg tergabung dlm FPI. Saatnya Ummat Islam bersatu melawan orang orang kafir Laknatullah.
======================
MAJU TERUS Mbah Yai Pimpin Umat untuk Mencintai & Membela islam
" SEMOGA Allah swt Menambah Anugrah Keistiqomahan & Kemuliaan kpd Kiyai Karismatik Sumenep ini Yg Gagah berani membela Islam disaat Guncangan fitnah durjana menyebar dimana-mana Karena ulah penguasa dzolim & Kroninya dan Semoga Allah swt SEGERA Menurunkan Pertolongan Kepada Para Pembela Agama-Nya Serta Memadamkan & Membinasakan Pasukan SETAN Yg Berbuat MAKAR Kpda Para Pembela Agama-Nya ... Aamiin Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum "
Posting Komentar