Allahumma shoyyibannafi'aa
https://bariqunnury.blogspot.com/2015/10/allahumma-shoyyibannafiaa.html
Orang banyak terkesima dengan teknologi pesawat water bombing yang sekarang 'diandalkan' untuk memadamkan ratusan titik api di Sumatera dan Kalimantan, kapasitas angkutnya mencapai 6000liter / 6Ton. Kok bisa ya? Hebat yah!! Kata2 itu yg sering keluar dari mulut kita,,
Tahukah anda berapa kapasitas angkut awan untuk menaikkan dan menurunkan hujan??
Jawabannya 16 Ton per detik!! Ya per detik sebanyak kurang lebih 16Ton air menguap dan turun sbg hujan dari dan ke bumi. Ini menunjukkan betapa teknologi kita sebetulnya tidak ada apa2nya...
Siapa yang melakukan ini semua? Apakah hanya akan kita jawab dengan : "ini mah kejadian alam biasa..."
Balasannya: "GAK MUNGKIN peristiwa naik-turunnya air yang mengagumkan ini tanpa ada yang mengatur". Intinya peristiwa dahsyat ini harus ada 'yang mengatur', bahkan WAJIB ADA PENGATURNYA....
SIAPA???
Dialah Allah yg Maha Mengatur segala kejadian... coba simak deh kata2 di dalam Alqur'an sbb:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut KADAR (ukuran) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
Disitu terdapat kata KADAR atau artinya ukuran, itu menandakan bahwa peristiwa hujan itu sudah diukur/ditakar baik dari segi jumlah ataupun ukuran, dan terkonfirmasi dengan science di masa sekarang yg menyatakan bahwa jumlah air yg naik itu sama dengan jumlah air yang turun...
Ajiiib!
Kebayang kalo yang naik lebih banyak daripada yg turun, laut makin lama makin kering... atau sebaliknya, makin cepet deh Jakarta tenggelam smile emoticon
O iyah, kecepatan air hujan itu mencapai 558km/jam loh...Kebayang kalo ukuran ujan tidak dalam butiran kecil melainkan dalam bentuk galonan, bisa2 tiap hujan kita mesti ganti genteng hehe
Eh gimana sih terjadinya hujan?
Nih jawabannya simak baik2:
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal. Lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (30):48)
Tahukah anda bahwa tahapan-tahapan terbentuknya hujan di ayat yg diwahyukan 14 abad yg lalu tsb SAMA PERSIS dengan pembuktian ilmiah masa kini tentang tahapan2 pembentukan hujan
Ajiiib! Maasyaa Allah...
Nah Pertanyaannya:
Seberapa sering kita memuji Sang Pengatur hujan ketika hujan itu turun?
Ataukah kita malah sering mengutuknya dengan kata2: "yaaah kok hujan sih..." atau "hadeuh baru aja nyuci mobil malah ujan" atau kalimat2 sejenis lainnya..
Itulah sebabnya ketika hujan tiba kita disarankan berdo'a :"Allahumma shoyyibannafi'aa" Ya Allah berikan kami hujan yang bermanfa'at....
Terus kenapa yah kalo di kita sekarang pas Hujan kebanjiran, pas kemarau Kekeringan/Kebakaran??
Yaa itu mah tanya saja pada rumput yg bergoyang... (maksudnya gk usah nanya, mending instropeksi diri cry emoticon )
Wallohua'lam
Tahukah anda berapa kapasitas angkut awan untuk menaikkan dan menurunkan hujan??
Jawabannya 16 Ton per detik!! Ya per detik sebanyak kurang lebih 16Ton air menguap dan turun sbg hujan dari dan ke bumi. Ini menunjukkan betapa teknologi kita sebetulnya tidak ada apa2nya...
Siapa yang melakukan ini semua? Apakah hanya akan kita jawab dengan : "ini mah kejadian alam biasa..."
Balasannya: "GAK MUNGKIN peristiwa naik-turunnya air yang mengagumkan ini tanpa ada yang mengatur". Intinya peristiwa dahsyat ini harus ada 'yang mengatur', bahkan WAJIB ADA PENGATURNYA....
SIAPA???
Dialah Allah yg Maha Mengatur segala kejadian... coba simak deh kata2 di dalam Alqur'an sbb:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut KADAR (ukuran) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
Disitu terdapat kata KADAR atau artinya ukuran, itu menandakan bahwa peristiwa hujan itu sudah diukur/ditakar baik dari segi jumlah ataupun ukuran, dan terkonfirmasi dengan science di masa sekarang yg menyatakan bahwa jumlah air yg naik itu sama dengan jumlah air yang turun...
Ajiiib!
Kebayang kalo yang naik lebih banyak daripada yg turun, laut makin lama makin kering... atau sebaliknya, makin cepet deh Jakarta tenggelam smile emoticon
O iyah, kecepatan air hujan itu mencapai 558km/jam loh...Kebayang kalo ukuran ujan tidak dalam butiran kecil melainkan dalam bentuk galonan, bisa2 tiap hujan kita mesti ganti genteng hehe
Eh gimana sih terjadinya hujan?
Nih jawabannya simak baik2:
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal. Lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (30):48)
Tahukah anda bahwa tahapan-tahapan terbentuknya hujan di ayat yg diwahyukan 14 abad yg lalu tsb SAMA PERSIS dengan pembuktian ilmiah masa kini tentang tahapan2 pembentukan hujan
Ajiiib! Maasyaa Allah...
Nah Pertanyaannya:
Seberapa sering kita memuji Sang Pengatur hujan ketika hujan itu turun?
Ataukah kita malah sering mengutuknya dengan kata2: "yaaah kok hujan sih..." atau "hadeuh baru aja nyuci mobil malah ujan" atau kalimat2 sejenis lainnya..
Itulah sebabnya ketika hujan tiba kita disarankan berdo'a :"Allahumma shoyyibannafi'aa" Ya Allah berikan kami hujan yang bermanfa'at....
Terus kenapa yah kalo di kita sekarang pas Hujan kebanjiran, pas kemarau Kekeringan/Kebakaran??
Yaa itu mah tanya saja pada rumput yg bergoyang... (maksudnya gk usah nanya, mending instropeksi diri cry emoticon )
Wallohua'lam
Sumber : Rendy
Posting Komentar