Salim radhiyallahuanhu - Sahabat Nabi

Sahabat yang mulia Salim radhiyallahu anhu termasuk salah seorang assabiquunal awwaluun, veteran perang Badr dan Ulama generasi sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah shallallahu alahi wa sallam.

Salim kecil adalah seorang anak, dia adalah budak yang baik dan berkah, tuannya adalah Tsabiyyah binti Ya'ar Al-Anshariyyah. Tuan perempuannya ini melihat Salim memiliki sifat-sifat yang mulia yang membuatya ingin memerdekakannya, suaminya Abu Huzhaifah ibn Uthbah radhiyallahu anhu khawatir anak yang masih kecil ini akan hilang tergerus zaman. Maka Abu Hudzaifah menuntun anak kecil ini dan membawanya ke Masidil Haram, dihadapan para pemuka Quraisy Abu Hudzifah mengatakan: " saksikanlah aku telah mengangkat Salim sebagai anak, dia layaknya anak kandungku". Maka saat itu masyarakat memanggilnya dengan Salim ibn Abi Hudzaifah ..

Saat islam membatalkan hukum menisbatkan nasab anak angkat kepada bapak angkatnya maka kaum muslimin mengembalikan penisbatannya kepada orang tua mereka masingmasing berdasarkan firman Allah dalam surah al-ahzab: 5.
Maka Abu Hudzaifah berupaya mencari bapaknya Salim namun dalam waktu yang begitu lama beliau tidak menemukannya. Akhirnya orang memanggilnya dengan sebutan Salim Maula' Abi Hudzaifah, nama inilah yang terkenal bagi Salim sampai beliau wafat ..

Salim tumbuh menjadi seorang mu'min yang baik, saat banyak sahabat yang hijrah ke Habasyah, Salim tetap memilih tinggal di Makkah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ia ingin mengambil al-qur'an langsung dari sumbernya sehinggga ia menjadi salah satu imam besarnya, beliau lah yang menjadi imam bagi para sahabat Muhajirin angkatan pertama di Quba' padahal diantara mereka ada sahabat yang mulia Abu Bakar dan Umar radhiyallahu anhuma ..

Abdullah ibn Umar radhiyallahu anhuma berkata: " ketika orang-orang Muhajirin angkatan pertama sampai di al-ushbah sebelum Nabi shallallahu alaihi wa sallam datang, yang menjadi imam bagi mereka adalah Salim Maula' Abi Hudzifah karena dialah yang paling banyak hafalan al-qur'annya"..
(HR Bukhari)
Bahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjadikan Salim termasuk empat orang rujukan dalam mempelajari al-qur'an. Dari Abdullah ibn Amr radhiyallahu anhu berkata: " aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

استقرئوا القرآن من أربعة: من ابن مسعود و سالم مولى أبي حذيفة و أبي و معاذ بن جبل

Ambillah al-qur'an itu dari 4 orang: ibn Ms'ud, Salim Maula' Abi Hudzifah, Ubay dan Mu'adz ibn Jabal ..(HR Bukhari, Muslim dan T-Tirmidzi)

Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu anha menuturkan " aku terlambat pulang pada suatu malam ba'da isya, ketika aku sampai Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya: " dari mana engkau?". Aku menjawab: " aku menyimak bacaan al-qur'an dari salah seorang sahabatmu, aku belum pernah mendengar bacaan dan suara seperti itu dari siapapun"
Aisyah berkata: " maka Nabi bangkit dan akupun mengikutinya sehingga mendengar bacaannya lalu beliau menghadapku sambil berkata:

هذا سالم مولي أبي حذيفة الحمد الله الذي جعل فى أمتي مثل هذا

Ini adalah Salim Maula ' abi Hudzaifah, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan orang seperti ini dari kalangan umatku"
(HR Ibnu Majah).

Saat ma'rakah Yamamah antara kaum muslimin dengan musalailamah al-kadzdzab, Abu Hudzaifah dan Salim radhiyallahu anhuma menjadi teladan dalam keberanian, keteguhan dan mencari syahadah ..

Panji Muhajirin di tangan Salim Maula' Abi Hudzaifah sedangkan panji Anshar di tangan Tsabit ibn Qais radhiyallahu anhuma ..
Orang-orang Muhajirin berkata kepada Salim: " kami khawatir musuh menyerang kami melewati dirimu".
Sahabat yang mulia ini menjawab dengan mantap: " jika itu terjadi maka aku adalah seburuk-buruk pembawa al-qur'an"..

Akhirnya Abu Hudzaifah, Salim dan Tsabit ibn Qais gugur sebagai syuhada' dalam ma'rakah ini

Sebelum ruh meninggalkan jasadnya Salim mencari ayah angkat sekaligus saudaranya dalam keimanan sambil berharap agar Allah mengumpulkannya di surgaNya sebagaimana Allah mengumpulkan mereka berdua di dunia ini dalam ketaatan kepadaNya ..
Para sahabat menemukan jasad keduanya saling berdekatan kepala salah seorang diantara mereka menempel di kaki yang lain saat keduanya ditemukan dalam keadaan syahid ..

Amirul Mukminin Umar ibnul Khaththab radhiyallahu anhu menunjukkan kedudukan Salim dalam hatinya saat beliau berkata kepada para sahabatnya: " berangan-anganlah kalian!"
Sebagian mereka berkata: " aku berangan-angan jika rumah ini penuh dengan emas maka aku akan menginfakkannya di jalan Allah"
Yang lain berkata: " jika rumah ini dipenuhi oleh permata, mutiara dan batu berharga semua akan aku shadaqahkan di jalan Allah".
Amirul Mukminin berkata: " aku berangan-angan andai rumah ini penuh dengan orang-orang seperti Abu 'Ubaidah ibnul Jarrah, Muadz ibn Jabal, Salim Maula'Abi Hudzaifah dan Hudzaifah ibnul Yaman".. (Imam Hakim)

Semoga Allah meridhai Salim juga seluruh sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lain

Related

Sahabat Nabi 8703563697236330129

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item