*Manhaj Dakwah*
https://bariqunnury.blogspot.com/2017/01/manhaj-dakwah.html
By: Syarif Hidayat
Manhaj itu bukan utk di sakralkan ataupun dilecehkan
Sbg sebuah metode dakwah yg bersifat ijtihadi, maka berlaku hukum ketepatan berdasarkan situasi, kondisi, dan lokasi
Produk ijtihadi bukanlah sesuatu yg mutlak dan tanpa bs dikoreksi
Jika manhaj adalah produk ijtihadi, maka meninjau ulang, merevisi bahkan merombaknya adalah sebuah keniscayaan. Apalagi ditengah kondisi hari ini yg penuh dinamika dan perubahan yg sangat cepat
Di tengah trend global yg unpredictable, jangan sampai para pegiat dakwah dan para pemimpin nya gagap paham dan gagal paham dalam membaca, memahami bahkan mengantisipasi nya.
Di era demokrasi dan keterbukaan, mengintegrasikan islam dan negara adalah sebuah keniscayaan yg hrs dilakukan oleh para pegiat dakwah. Bahkan, para pegiat dakwah bukan hanya bermain dlm skala negara namun mereka hrs menjadi pemain global sebagai unsur pembangun peradaban.
Sebuah ironi yg sangat apabila para pegiat dakwah dan para pemimpin nya tdk mampu dan tdk mau menyiapkan diri utk menjadi pemain global disebabkan krisis yg menimpanya.
Diantara krisis yg harus dihindari atau bahkan di antisipasi dlm sebuah organisasi dakwah dan pelakunya adalah : krisis fikriyah, krisis manhajiyah dan krisis qiyadiyah
Diantara krisis diatas, krisis fikriyah adalah krisis yg paling vital krn akan menghasilkan 2 Krisis lainnya
Krisis fikriyah bs dilihat dari 5 indikator:
1.Kehilangan visi komprehensif dan integral
2.Puas & cukup dg prestasi lama
3.Gagal paham realita & gagal beriteraksi dg realita
4.Tdk mampu menghubungkan sebab-akibat
5.Banyaknya kontradiksi dan melakukan banyak hal yg bertentangan
Bila 5 indikator diatas menghinggapi sebuah organisasi dakwah, maka manhaj dakwah yg bersifat ijtihadi akan beku, kaku, bahkan tdk mampu menghadapi tuntutan zamannya
Sementara, qiyadah yg menjadi faktor penentu gerak langkah organisasi akan mengalami jalan buntu berbatu tanpa tahu apa yg hrs di lakukan.
Pertanyaan nya, apakah hari ini sdg terjadi krisis2 diatas? Apakah sudah di siapkan manhaj dakwah nya? Apakah kita sdh paham ttg manhaj2 yg ada?
Bukankah rukun Al fahmu hrs tertanam kuat sebelum rukun2 yg lainnya?
Bila mengingat tulisan Anis Matta ttg *Orang lain di tengah kita*, mungkinkah *mereka* menunggangi *kita* yg tdk faham manhaj dg menggunakan *rukun taat dan tsiqoh?*
Skrg, mari rasakan dan perhatikan, ke arah manakah jamaah ini sdg melangkah?
*Berani Jujur Hebat!!!*
Posting Komentar