Mari Kenalan - Majelis Ulama Indonesia
https://bariqunnury.blogspot.com/2016/12/mari-kenalan-majelis-ulama-indonesia.html
*Mari Kenalan
Ketua MUI saat ini adalah K.H Ma’ruf Amin (usia 73 tahun, Rais Am PBNU 2015-2020). Ketua MUI sebelumnya adalah Din Syamsuddin (ketua Umum Muhammadiyah 2005-2010). Ketua MUI sebelumnya lagi adalah Sahal Mahfudh (juga Rais Am NU di masanya). Juga Ali Yafie, Hasan Basri, Syukri Ghozali, dan Buya Hamka.
Maka, jika ada yang bilang MUI itu hanya mewakili kelompok tertentu, ulama abal2, waduh, dek. Lihatlah siapa ketuanya. Jika kalian anggota NU misalnya, yang jadi ketua MUI sekarang bukankah Rais Am PBNU sendiri? Masa’ MUI dianggap lembaga abal2, tidak jelas? Juga buat yg anggota Muhammadiyah, ketua MUI periode sebelumnya adalah Ketum Muhammadiyah. MUI jelas diwakili oleh organisasi2 besar Islam di Indonesia. Atau jangan2, kitalah yang abal2 mengaku sebagai anggota organisasi tersebut, tapi tidak tahu siapa ulama2 sohornya.
Ayo, mari kita berkenalan dengan MUI ini sebaik mungkin. Karena boleh jadi, kita tidak suka, benci, nyinyir, karena sebenarnya kita tidak mengenal siapa MUI?
Apakah MUI berpolitik? Wah, wah, kalau kita saja yang ‘kita teh saha’, setiap hari boleh posting tentang politik, pilkada, dll di akun media sosial kita, apalagi MUI, yang memang amanahnya mengurusi umat muslim seluruh Indonesia? Masa’ mereka dilarang membuat pernyataan atas isu2 kontemporer. Atau jangan2, kita memang penganut paham “Kita boleh, orang lain nggak boleh”? Itu demokrasi gaya baru namanya.
Tenang saja, fatwa MUI itu tidak mengikat siapapun. Karena jangankan MUI, kitab suci saja “tidak mengikat”. Dilarang mabuk misalnya, lihatlah, yg mau mabuk2an kan tidak otomatis disambar petir loh (apalagi masuk penjara). Malah bukankah bebas kalau mau investasi di perusahaan minuman keras, menjual, mendistribusikannya kemana2, bodo amat jika itu merusak remaja.
Fatwa MUI itu bukan produk hukum di Indonesia (dari dulu juga sudah clear). Nah, jika kita tidak suka dengan organisasi2 lain yang menegakkan fatwa MUI, maka please, fokus lah pada organisasi itu, bukan malah nyinyir ke MUI-nya. Kita benar2 membuka front besar jika nyinyir ke MUI. Karena se-sekuler apapun sebuah negara, please jangan menyerang pemuka agama (apapaun agamanya).
Sekali lagi sy tuliskan (biar pada tahu): Ketua MUI saat ini adalah K.H Ma’ruf Amin (usia 73 tahun, Rais Am PBNU 2015-2020). Ketua MUI sebelumnya adalah Din Syamsuddin (ketua Umum Muhammadiyah 2005-2010). Ketua MUI sebelumnya lagi adalah Sahal Mahfudh (juga Rais Am NU di masanya). Juga Ali Yafie (Rais Am NU), Hasan Basri, Syukri Ghozali, dan Buya Hamka. Jika ulama2 ini dianggap KW-2, maka itu berarti organisasi2 seperti NU, Muhammadiyah juga KW-2 dong? Dan anggota2 organisasinya lebih KW lagi, mungkin KW 10. Kan tidak begitu jadinya. Maka, hati2 dengan nyinyir, boleh jadi, kita justeru sedang nyinyir dengan diri sendiri.
*Tere Liye
Posting Komentar