ADZAN TERAKHIR SABAHAT BILAL RA



Bilal ra adalah Sahabat yang ditunjuk sebagai Muadzin oleh Nabi SAW, karena suaranya yang indah.
Bilal ra tidak pernah berpisah dari Nabi SAW, kemanapun Nabi saw pergi Ia selalu mengikutinya, Hingga Nabi SAW Wafat.
Maka semenjak itulah Bilal ra menyatakan diri, tidak akan mengumandangkan adzan lagi untuk siapapun.


Ketika Khalifah Abu Bakar AshShiddiq ra memintanya untuk menjadi Mu’adzin kembali, dengan hati pilu Bilal ra berkata :
"Biarkanlah aku hanya menjadi muadzin Nabi SAW.
Sekarang Nabi SAW telah tiada, maka sekarang aku tidak akan menjadi seorang muadzin lagi untuk siapapun".

Saat Kholifah Abu Bakar AshShiddiq rs terus mendesaknya,
Bilal ra pun berkata :
"Wahai Kholifah Rosululloh !
Dahulu, ketika engkau memerdekakan aku dan membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf,
Apakah engkau membebaskanku karena Alloh swt?
atau karena dirimu sendiri?".
Mendengar ucapan Bilal ra tersebut,
Abu Bakar AshShiddiq ra pun terdiam.
"Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia untuk menjadi Muadzinmu.
Namun jika engkau dahulu membebaskanku karena Alloh swt, maka biarkanlah aku dengan keputusanku".

Wafatnya Nabi SAW, telah membuat Bilal ra terus menerus tersiksa dalam kesedihan yang berlarut larut, hal itupun mendorongnya untuk meninggalkan kota Madinah.
Sahabat Bilal ra pun mengikuti pasukan Fath Islam menuju Syam, lalu kemudian tinggal di kota Homs, Syria.
Sudah beberapa tahun lamanya Bilal tidak berkunjung ke Madinah, hingga suatu malam Nabi SAW hadir dalam mimpinya, dan menegurnya :
"Hai Bilal ! Kenapa engkau tak mengunjungiku?
Tidakkah engkau merindukanKu?".

Bilal pun terbangun dan terperanjat, ia pun segera mempersiapkan diri untuk perjalanan ke Madinah, untuk berziarah kepada Nabi Muhammad SAW. Setibanya di Madinah, Bilal ra pun segera ke tempat Nabi saw dimakamkan,
Ia tersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi saw sang Kekasih.

Ketika itu, Umar bin Khattab ra telah menjabat sebagai Amirul Mu'minin.
Umar ra memohon kepada Bilal ra agar bersedia untuk mengumandangkan adzan, meskipun hanya untuk sekali saja,
Namun Bilal menolaknya.
Saat itu, dua orang remaja yang telah beranjak dewasa, mendekati Sahabat Bilal.
Keduanya adalah Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein RodhiAllohu Anhuma. Dengan mata sembab karena tangis dan umur yang beranjak tua, Bilal pun segera memeluk kedua cucu Nabi SAW tersebut.
Sayyidina Hasan berkata kepada Bilal ra : "Wahai Paman ! Maukah engkau sekali saja mengumandangkan Adzan untuk kami?
Kami ingin mengenang kakek kami".
Bilal ra pun menangis dan berkata :
"Bagaimana mungkin aku bisa menolak permintaan Cucu Rasulullah SAW Kekasih ku?". Bilal ra pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, Bilal pun naik ke tempat dimana dahulu ia biasa melantunkan adzan, pada masa Nabi masih hidup.
Dan ia pun Mulai mengumandangkan adzan.
Saat lafadz " ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛﺒﺮ " dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap sesaat, segala aktifitas terhenti, semua terkejut dengan suara yang telah bertahun-tahun menghilang.
Keadaan pun berubah menjadi gempar.

Suara yang mengingatkan pada sosok nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.
Pada saat itu terdengar teriakan seseorang : "Rasulullah hidup kembali, Rosululloh hidup kembali !".
Ketika Bilal meneriakkan kata (Asyhadu Allaa ilaha illalloh) maka seisi kota Madinah berlarian ke arah suara itu, bahkan para gadis yang berada dalam pingitan pun keluar, hingga lupa memakai cadar.

Dan saat Bilal mengumandangkan kalimat (Asyhadu Anna Muham....)
Kota Madinah pun pecah oleh suara tangisan yang memilukan.
Semua menangis, karena teringat kembali masa-masa indah bersama Nabi Muhammad SAW.
Bahkan Sahabat Bilal ra pun tak sanggup utk meneruskan Adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.
Ia tak sanggup mengucap kan Nama Muhammad didalam Adzannya.

Hari itu, Madinah dipenuhi oleh rasa haru. Demi Alloh,
Tak akan pernah ada pribadi yang begitu Agung dan begitu dicintai sebagaimana Nabi Muhammad SAW.

Adzan itu, Adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah Adzan yang pertama dan sekaligus Adzan terakhir dari Sahabat Bilal ra semenjak Nabi SAW wafat. Bilal tak pernah bersedia lagi mengumandangkan Adzan, sebab kesedihan yang yang mendalam ketika mengenang seseorang yang begitu ia Cintai.

semoga bermanfaat
Silahkan share

"SIRAH NABAWI"

Related

Sahabat Nabi 930249922763094054

Posting Komentar

Recent

Recent Posts Widget

Arsip

Entri yang Diunggulkan

Kemunculan Al Mahdi - Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc

Gambar Ilustrasi Kajian Khusus Masjid Raya Bintaro Jaya @16 Januari 2016 Kemunculan Al Mahdi Ust Zulkifli Muhammad Ali, Lc K...

Hot in week

Tayangan Laman

item